Menggiurkan! Sewa Lapak di Stasiun MRT Cuma Rp1,3 juta Sebulan

Kehadiran moda raya terpadu (MRT) yang diresmikan pengoperasiannya sejak 1 April 2019 tidak hanya menambah pilihan jenis transportasi umum warga Ibukota. Namun juga membuka peluang bisnis bagi para pedagang skala usaha kecil menengah (UKM).

Sewa Lapak di Stasiun MRT Cuma Rp1,3 juta Sebulan

PT MRT Jakarta sebagai pengelola kereta sekaligus stasiun-stasiun yang dilewati sang ular besi, membuka kesempatan bagi pelaku UKM untuk bisa berdagang di lima stasiun MRT, yaitu Lebak Bulus Grab, Cipete, Haji Nawi, Blok A, dan Dukuh Atas BNI.

Tarif sewanya pun terbilang murah. Kamu hanya perlu merogoh modal Rp1,3 juta per bulan untuk bisa menggelar dagangan di lapak-lapak yang sudah disediakan di lima stasiun tersebut.

(Baca juga: Naik MRT Jangan Norak, Patuhi 7 Aturan Ini)

Muhammad Kamaluddin, Sekretaris Perusahaan MRT Jakarta, mengatakan total gerai yang disewakan untuk pelaku UMKM saat ini baru berjumlah 16 gerai.

Manajemen masih mempersiapkan tempat yang nyaman bagi pelaku UMKM, seperti penyediaan air sampai listrik. Ia memprediksi para pedagang baru bisa berjualan sekitar satu sampai dua bulan ke depan.

“Gerai-gerai ini sangat cocok untuk berjualan makanan, produk kerajinan, sampai fesyen,” katanya.

Tips memilih lokasi jualan

Dengan frekuensi jumlah penumpang MRT yang terus bertambah, tentu berjualan di stasiun MRT adalah peluang bisnis menggiurkan yang sayang untuk dilewatkan bukan? Namun agar tidak tergesa-gesa menyewa gerai di stasiun MRT, lakukan 7 analisis singkat dalam menentukan lokasi berdagang berikut ini:

  1. Padat penduduk

Tempat usaha di sekitar wilayah yang memiliki banyak jumlah penduduk, tentunya akan memperbesar peluang dagangan kamu banyak dibeli warga sekitar.

Dengan konsumen yang sudah ada, kamu tinggal merebut hati mereka agar mau datang dan membeli dagangan kalian.

  1. Banyak orang lewat

Stasiun MRT masuk dalam kategori ini. Seperti disebutkan di atas, terus bertambahnya jumlah pengguna MRT tentu akan meningkatkan jumlah penjualan kamu setiap hari.

  1. Akses yang mudah

Konsumen akan merasa nyaman jika akses ke tempat usaha kamu mudah dijangkau. Misalnya, lokasi yang dilewati kendaraan umum dan lahan parkir yang memadai, jika tempat usahanya di dekat jalan raya.

  1. Perhatikan daya beli masyarakat sekitar

Jika kamu membuka toko di daerah perkampungan warga yang kurang mampu, tentu tidak tepat menjual makanan seperti pizza, burger, atau makanan “asing” yang tidak mereka konsumsi sehari-hari. Dengan harganya yang tidak masuk di kantong, niscaya toko atau restoran kamu pasti sepi pembeli.

  1. Jangan menjual barang/jasa sejenis yang banyak ditemukan di lokasi

Hindari membuka usaha di lokasi yang sudah banyak usaha sejenis. Kecuali kamu yakin dapat mengungguli kompetitor. Sebaiknya pilih lokasi strategis tapi yang belum banyak usaha yang mirip dengan punya kamu.

  1. Lingkungan bersih dan aman

Kebersihan dan keamanan lingkungan di lokasi usaha yang kamu pilih pastinya akan mempengaruhi kenyamanan pembeli.

  1. Sesuaikan dengan modal

Seringkali orang yang baru mulai berdagang kalap dalam menyewa suatu tempat karena dinilainya sangat strategis meskipun harga sewanya selangit. Akibatnya, porsi modal awal yang disiapkan untuk memulai usaha banyak tersedot ke sewa tempat. Jika demikian, arus kas kamu pasti terganggu untuk menjaga stok dagangan dan membayar gaji karyawan bukan?

Untuk itu, sebelum memutuskan menyewa suatu lapak, hitung dengan baik apakah keuntungan setiap bulan dapat menutupi biaya sewa dan operasional bisnis kamu.

Gerai peritel besar

Selain membuka peluang sewa gerai bagi pedagang kecil, MRT Jakarta juga akan menyewakan tempat yang lebih besar untuk perusahaan-perusahaan ritel modern di setiap stasiun, khususnya di stasiun Bundaran HI.

Khusus untuk gerai bagi peritel besar, Kamal mengatakan sudah dibuat MoU dengan 16 perusahaan yang siap memanjakan para penumpang dengan produk dagangannya di delapan stasiun.

“Ritelnya seperti mini market, kafe, lalu jual aksesoris, tempat potong rambut, dan farmasi,” jelas Kamal.

Skema penyewaan untuk peritel besar berbeda dengan UMKM. Ia tak menyebut berapa biaya yang harus digelontorkan bagi peritel untuk menjajakan barangnya di stasiun MRT.

Selain membayar sewa bulanan, MRT Jakarta juga meminta para peritel yang menyewa gerai di stasiun MRT untuk bersedia membagi hasil keuntungan setiap bulan. Hal tersebut secara jelas dan resmi disebutkan dalam kontrak.

“Angka pastinya ada pada kontrak masing-masing kami dengan peritel. Tapi kami tidak bisa buka informasinya,” ucap dia.

(Baca juga: Hari Pertama Operasi Komersial MRT, Ini 5 Hal Penting yang Harus Kamu Tahu!)

Ia menuturkan saat ini ada sekitar lima sampai 10 gerai kosong yang belum disewa oleh peritel besar. Kamal optimistis seluruh gerai akan mendapatkan penyewa sembari manajemen melengkapi fasilitas air dan listrik di setiap gerainya.

Nah buat kamu yang tertarik menyewa gerai di stasiun MRT namun kekurangan modal, bisa manfaatkan Kredit Tanpa Agunan (KTA) atau kredit modal usaha UKM yang bisa kamu pilih sendiri sesuai kebutuhan lewat CekAja.com.