Mengungkap 5 Hal di Balik Layar ‘Bohemian Rhapsody’

Siapa yang tak kenal Queen? Semua lagu milik band rock asal Inggris itu hingga saat ini masih terus berkumandang dan bersemayam nyaman di hati para pengagumnya. Contohnya saja Bohemian Rhapsody, Love of My Life, We are The Champion, atau We Will Rock You.

Nada-nada yang tercipta pada setiap lagunya begitu eksentrik, hampir tidak ada yang bisa menjiplaknya. Bahkan untuk dinyanyikan ulang pun agak sulit.

Predikat legenda rasanya pantas disematkan untuk mereka. Terbukti hingga sekarang, memang belum ada yang dapat menyaingi kejeniusan Freddie Mercury dan kawan-kawan dalam bermusik.

Di samping perjalanan karier Queen, kehidupan sang vokalis juga menyimpan sisi unik tersendiri. Inilah yang secara keseluruhan diceritakan dalam film bertajuk Bohemian Rhapsody.

Film yang tayang perdana di akhir Oktober 2018 lalu ini bukan seperti tayangan musikal atau dokumenter. Bohemian Rhapsody dikemas dengan genre yang lebih menarik dari itu.

Terlebih setiap pemainnya amat serupa dengan karakter asli masing-masing tokoh, baik secara fisik maupun gerak-gerik. Sebut saja Rami Malek yang sampai diprediksikan layak menyabet penghargaan sekelas Oscar, berkat akting luar biasanya yang mampu menghidupkan kembali sosok Mercury.

Nah sebelum turun layar dalam waktu dekat, ada beberapa hal di balik produksinya yang menarik untuk diketahui. Penasaran? Ikuti terus artikel berikut ini!

(Baca juga: 5 Film Horor Terseram yang Cocok Ditonton Saat Halloween)

1. Raup USD 50 juta di minggu awal penayangan

Berdasarkan data yang dirilis oleh Forbes, Bohemian Rhapsody dalam minggu awal penayangannya berhasil meraup 50 juta dolar AS atau Rp747,6 miliar di Amerika Serikat. Sedangkan untuk skala internasional, film ini sukses pula menembus keuntungan sebesar USD 141 juta atau Rp 2 triliun.

Angka yang fantastis? Tergantung dengan seberapa besar biaya produksinya. Kebetulan, biaya produksi film garapan Bryan Singer dan Dexter Fletcher tersebut diketahui hanya sekitar USD 50-55 juta. Dengan demikian, Bohemian Rhapsody termasuk film yang mendatangkan keuntungan luar biasa bagi Fox selaku pihak production house.

(Baca juga: Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak” Masuk Seleksi Oscar, Ini Faktanya!)

2. Tanggal rilis film sama dengan tanggal rilis lagu ‘Bohemian Rhapsody’

Ternyata, tanggal rilis film Bohemian Rhapsody sengaja dipilih agar bertepatan dengan lagu mereka yang berjudul sama. Hal tersebut dilakukan mengingat lagu ini telah menorehkan sejarah berarti pada debut pertama Queen.

Aransemen ala opera dan rock yang disatukan, ditambah lirik-lirik unik, dan durasi yang mencapai hampir 6 menit dalam lagu ini pun menuai banyak pujian dari musisi kenamaan lain. Bahkan pada tangga lagu UK Singles Chart, Bohemian Rhapsody mampu bertahan di puncak selama sembilan minggu dan terjual lebih dari satu juta kopi pada akhir Januari 1976

Banner KTA CekAja

3. Rami Malek bernyanyi sungguhan atau tidak? Ini jawabannya

Terlihat seperti Freddie Mercury secara fisik, mungkin mudah saja. Namun bagaimana dengan suara 4 oktaf dan aksi panggungnya yang selalu memukau? Di film Bohemian Rhapsody, ada banyak adegan pertunjukan yang mengharuskan Malek bernyanyi dengan suara aslinya.

Ia juga mendapat arahan dari pelatih dialek untuk benar-benar mendapatkan aksen bernyanyi Mercury sambil mengenakan gigi palsu sehingga semakin memperkuat karakter.

Tapi agar suara Malek semakin mirip dengan Mercury, maka dilakukan beberapa editing suara dengan menggabungkan suaranya dan suara asli Mercury.

(Baca juga: 4 Film Inspiratif Penuh Motivasi untuk Meraih Sukses)

4. Aktor Sacha Baron hampir memerankan Freddie Mercury

Sebelum akhirnya Rami Malek dipilih untuk memerankan tokoh Freddie Mercury, aktor asal Inggris Sacha Baron terlebih dahulu menjadi kandidat utamanya. Cohen mengungkap alasannya keluar adalah perbedaan pendapat antara dia dan personel Queen tentang jenis film yang ingin mereka buat.

Selepas Cohen, Ben Whishaw disebut-sebut sebagai penggantinya. Namun, ia tak kunjung menandatangani kontrak hingga 2016. Di tahun tersebut pula, Malek resmi diumumkan sebagai pemeran vokalis yang bernama asli Farroukh Bulsara itu.

(Baca juga: 6 Layanan Streaming Nonton Film Terbaru Indonesia)

5. Panggung konser Live Aid dibuat sama persis

Di akhir cerita, film ini memusatkan ceritanya pada konser Live Aid yang merupakan show musik terbesar dengan bertujuan menggalang dana sosial bagi bencana kelaparan di Ethiopia. Jika Anda melihat tayangan asli konser yang digelar pada 13 Juli 1985 tersebut, semua elemen di stadion Wembley, London dibuat menjadi replika yang sama persis dalam film Bohemian Rhapsody.

Mulai dari setting panggung, ruang khusus untuk media dan kameramen, hingga keriuhan penonton yang tidak ada bedanya dengan show asli. Live Aid tersebut juga merupakan penampilan terepik Mercury di enam tahun terakhir sebelum sang legenda akhirnya meninggal dunia karena mengidap penyakit AIDS.

Bagi generasi orangtua kita yang pernah hidup di era kejayaan Queen, film ini mungkin bisa menjadi ajang bernostalgia bagi mereka. Sedangkan untuk para millennials, Bohemian Rhapsody sukses menyuguhkan film biopik dengan sedikit sentuhan drama yang seru untuk ditonton.

Dengan pencapaian yang luar biasa dari segala aspek, akahkah Bohemian Rhapsody nantinya mampu menyandang gelar-gelar penghargaan film bergengsi? Kita lihat saja nanti.