Menolak Bangkrut, 5 Usaha Ini Justru Laris Saat Social Distancing
3 menit membacaPemerintah kini sudah memberlakukan social distancing demi menekan penyebaran COVID-19. Sebagian masyarakat yang usahanya bergantung pada keramaian, tentu merasa kesulitan untuk menghasilkan pundi-pundi uang seperti biasanya. Bahkan sejumlah bisnis terancam gulung tikar. Namun sebaliknya ada juga usaha yang justru semakin meroket di tengah kondisi pandemi global ini. Lantas, apa saja usaha yang laris saat social distancing?

Kebijakan social distancing telah mengubah kebiasaan masyarakat dalam beraktivitas. Kegiatan dan aktivitas di luar, kini sudah tidak bisa dilakukan.
Sekolah atau kerja semua dilakukan dari rumah secara online. Kecuali mereka yang kebetulan ada keperluan mendesak, barulah diperbolehkan untuk keluar rumah, semisal keluar untuk berbelanja.
Apa yang kini sangat dibutuhkan, di situlah ladang keuntungan bagi pemilik usaha tersebut. Selain masker dan hand sanitizer, usaha-usaha berikut ini juga tetap bertahan, malah semakin laris diburu oleh masyarakat.
1. Apotek

Salah satu usaha yang laris saat social distancing ini adalah apotek. Demi membentengi tubuh dari penularan COVID-19, orang-orang tentunya membutuhkan beragam produk kesehatan.
Kebutuhan yang dicari orang saat ini yaitu, masker, obat-obatan hingga vitamin untuk meningkatkan imun tubuh.
Beberapa waktu lalu, pembelian masker di sejumlah apotek Tanah Air mengalami peningkatan sejak virus corona masuk.
Obat seperti chloroquine atau pil kina pun kosong. Kalau pun ada, harganya naik drastis jika memang benar dapat menyembuhkan pasien dari COVID-19.
2. Jasa Ekspedisi

Kekhawatiran akan terjangkit virus corona, menjadikan banyak orang mulai mengubah banyak kebiasaan.
Semisal, kegiatan belanja berbagai kebutuhan harus dilakukan secara online. Hal ini berdampak positif pada jasa ekspedisi yang kian diincar jutaan konsumennya.
Seperti dilansir galamedia.com, upaya jasa ekspedisi Ninja Xpress mengantisipasi serta meminimalisir hal tersebut adalah dengan memperluas jangkauan wilayah layanan on-demand.
Dari yang tadinya menjangkau Pulau Jawa saja menjadi ke seluruh wilayah Indonesia. Praktis, para pelaku usaha di sektor logistik lainnya pun makin ketiban untung.
(Baca Juga: Hal yang Harus Dipersiapkan Saat Isolasi Diri di Rumah)
3. Tukang Sayur

Sayur-sayuran kini juga makin diburu orang. Alasannya yakni, masyarakat kini banyak yang sudah mulai peduli terhadap kesehatan. Dengan rutin mengkonsumsi sayuran, diyakini bisa untuk menjaga tubuh mereka dari serangan penyakit termasuk COVID-19.
Seperti dilaporkan CNNindonesia.com, adanya kebijakan pemerintah terhadap warganya saat ini dirasakan oleh salah satu pedagang sayur di Kompleks Puri Ganda Asri, Bogor, Jawa Barat.
Setelah ada social distancing, omsetnya meningkat hingga 75 persen. Tak hanya itu, seorang CEO Founder CEO sekaligus Founder Etanee, Cecep Wahyudin seperti dilansir wartaekonomi.co.id, sejak masyarakat dihimbau untuk tak keluar rumah, order produk pertanian di food marketplace tersebut justru melonjak tajam.
4. Swalayan

Beberapa waktu lalu, masyarakat jadi ramai-ramai memborong sembako karena panic buying akibat virus corona di Indonesia.
Untuk menjaga komoditi tetap tersedia, pemerintah akhirnya membatasi penjualan di setiap swalayan. Empat bahan pokok yang dibatasi pembeliannya di toko swalayan yaitu beras maksimal 10 Kilogram (Kg), gula maksimal 2 Kg, minyak goreng maksimal 4 liter, mie instan maksimal 2 dus.
Namun, jangan salah. Dengan adanya aturan tersebut, orang-orang malah lebih sering berbelanja kebutuhan sembako mereka.
Swalayan pun menjadi tempat yang langganan disambangi orang-orang untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
Apalagi kini dengan terus berdiam di rumah memungkinkan orang jadi lebih konsumtif, sehingga stok makanan harus terus ada.
5. Rempah-rempah dan jamu herbal

Akibat pasien virus corona yang terus bertambah hingga ribuan, kini banyak orang yang berupaya meningkatkan kekebalan tubuh lewat mengonsumsi jamu herbal seperti Empon Empon.
Hal ini membuahkan keuntungan tersendiri bagi penjual rempah-rempah sebagai bahan pembuatan minuman tradisional tersebut.
Seperti dilansir suarabanyuurip.com, penjual rempah-rempah di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang mengalami kenaikan omset 100 kali lipat dibanding hari biasanya.
Di Pasar Kota Bojonegoro, ada salah satu penjual rempah-rempah yang mengaku biasanya sehari hanya mampu menjual 1-2 kg rempah-rempah. Penjualannya meningkat drastis sejak virus corona mewabah. Ia bisa menjual 30 hingga 40 kg.
Rempah-rempah yang banyak diburu antara lain jahe, kunyit, temulawak, kayu manis, cengkeh, serai, dan gula merah.
Ada banyak faktor kenapa beberapa usaha lesu dan yang lain melejit, salah satunya ada produk dan barang yang sedang menjadi kebutuhan orang banyak orang. Sebaliknya, beberapa usaha terhambat karena aktivitas yang dibatasi.
Jangan sampai kebutuhan dalam bertransaksi keuangan ikut terbatas. Miliki kartu kredit BNI untuk memudahkan pembayaranmu saat belanja di swalayan. Nikmati pula berbagai promo menariknya. Apply secara online, yuk lewat CekAja.com!