Meraup Keuntungan Dari Budidaya Ternak Ikan Gabus

Budidaya ternak ikan gabus dapat dikatakan tidak sepopular ikan air tawar lainnya, apabila dibandingkan dengan ikan lele, bandeng, ataupun nila. Padahal jika kita telisik lebih dalam lagi, budidaya ternak ikan gabus dapat menghasilkan omset yang cukup menjanjikan lho. Ditambah lagi bahwa jenis ikan satu ini dikenal memiliki kandungan gizi yang tinggi.

Percaya atau tidak, ikan gabus mengandung asam amino esensial dan non-esensial yang dibutuhkan oleh tubuh. Tidak hanya itu saja, ikan ini juga dapat membantu dalam proses penyembuhan luka bakar, infeksi paru-paru, hepatitis, hingga memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh yang sangat baik dikonsumsi oleh ibu hamil, bayi, dan anak-anak.

Hanya saja, karena popularitas ikan gabus masih belum setenar ikan-ikan air tawar lainnya, budidaya ternak ikan gabus itu sendiri masih jarang ditemukan. Nah, hal inilah yang bisa kamu manfaatkan sebagai peluang bisnis baru. Saat ini, terdapat tiga jenis ikan gabus yang sering dibudidayakan, yaitu:

  • Great Snackhead (1 meter)
  • Forest Snackhead (40 Cm)
  • Channa Gacua (Jenis ikan gabus paling kecil, berbentuk mirip ular, licin, dan lincah seperti lele)

Budidaya Ternak Ikan Gabus

Apakah Menguntungkan?

Banyak orang yang cenderung malas melakukan budidaya ternak ikan gabus karena masa panen yang cukup lama, yakni 6 hingga 7 bulan. Tetapi, apabila kamu konsisten dan fokus dalam menjalankan bisnis, tidak menutup kemungkinan kamu bisa mendapatkan omset lebih besar dibandingkan jenis ikan tawar lainnya.

Harga ikan gabus dibanderol antara Rp. 30.000 – Rp. 40.000 jauh lebih mahal dibandingkan jenis ikan air tawar lainnya seperti ikan Nila. Maka dari itu, apabila kamu melakukan bisnis budidaya ternak ikan gabus dengan pengelolaan yang baik, tentu saja kamu bisa menjadi jutawa dalam waktu yang sangat singkat.

Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan

1. Pemilihan Tempat

Tidak jauh berbeda dengan bisnis budidaya ikan lainnya, budidaya ternak ikan gabus juga harus dilakukan di lokasi yang tepat. Biasanya, budidaya ternak ikan gabus dilakukan di beberapa pilihan jenis kolam, yaitu kolam tanah, kolam terpal, maupun kolam beton. Nah, pilihan tempat yang akan kamu gunakan bisa disesuaikan dengan modal awal yang kamu miliki.

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai masing-masing dari pemilihan tempat, yuk disimak informasi berikut ini.

  • Kolam Terpal
  • Sangat cocok untuk lokasi yang tidak mudah mendapatkan air
  • Menjaga kestabilan suhu di kolam.
  • Tidak terlalu berbau
  • Lebih mudah untuk melakukan pemanenan
  • Jarang ditemukan adanya penyakit dan hama
  • Kolam Beton
  • Air di dalam kolam beton tidak akan mudah kotor dan lebih higenis karena tidak langsung bersentuhan dengan tanah
  • Struktur kolam jauh lebih awet dibandingkan dengan struktur kolam lainnya
  • Lebih tanah lama dan tidak terlalu membutuhkan perawatan khusus
  • Mudah dibersihkan jika sudah memasuki masa panen
  • Ikan yang dihasilkan tidak akan berbau tanah atau lumpur
  • Kolam Tanah
  • Ikan bisa mendapatkan pangan alami yang membantu dalam menjaga agar ikan tumbuh dengan lebih sehat
  • Perairan yang dihasilkan di dalam kolam akan lebih subur apabila dilakukan proses pemupukan terlebih dahulu sebelum mengolah kolam
  • Proses pergantian air yang biasanya bersumber dari aliran sungai tentu akan memberikan tingkat tinggi dari masuknya pangan alami.

2. Pemilihan Indukan Ikan Gabus

Sebelum melakukan budidaya ternak ikan gabus, tentu kamu harus memilih indukan dengan kualitas yang baik terlebih dahulu. Ada beberapa perbedaan antara induk jantan dan betina, yang dapat dilihat sebagaimana berikut:

  • Ikan gabus jantan biasanya memiliki bentuk kepala oval sedangkan betina memiliki kepada bulat
  • Warna tubuh ikan gabus jantan sedikit gelap sedangkan betina terdapat warna kontras yang cukup terang
  • Lubang genital pada ikan gabus jantan biasanya berwarna merah dan apabila ditekan maka akan keluar cairan bening sedangkan pada betina jika ditekan pada bagian perut akan mengeluarkan telur, bertekstur lembek dan cenderung berukuran lebih besar dari pada perut ikan gabus jantan.

(Baca Juga: Cara Terlengkap Budidaya Ternak Ikan Cupang Rumahan)

3. Memilih Pemijahan dan Proses Penetasan Telur

Pemijahan adalah sebuah proses yang dimana adanya pelepasan telur beserta sperma pada induk ikan yang nantinya akan menghasilkan pembuahan. Namun, tentunya proses ini baru bisa dilakukan apabila kamu sudah menemukan indukan yang cocok.

Proses berawal dari sekitar 20 hingga 30 indukan yang dicampurkan ke dalam satu kolam yang sama, dan biarkan selama 3 atau 4 hari. Nah, proses pemijahan tersebut, usahakan agar air tetap mengalir. Kamu juga bisa menambahkan beberapa tanaman air ke dalam kolam selama pemijahan. Sekali proses pemijahan, induk betina biasanya akan menghasilkan hingga 11.000 butir telur.

Telur-telur tersebut biasanya juga akan menetas dalam waktu kurang dari sehari. Aturlah suhu kolam hingga mencapai 28 derajat celcius dan biarkan anak ikan gabus yang telah menetas tersebut tanpa makanan karena mereka sudah memiliki cadangan makanan untuk kurang lebih 2 hari an.

4. Perawatan Larva Ikan Gabus

Proses budidaya ternak ikan gabus selanjutnya yang perlu kamu lakukan yaitu perawatan larva ikan gabus. Ada beberapa langkah persiapan yang harus kamu ketahui, yaitu:

  • Perawatan ketika menginjak usia 2 hari

Seperti yang telah disinggung di paragraf sebelumnya bahwa para larva ikan gabus yang baru menetas memiliki cadangan makanan selama 2 hari, dan setelah itu kamu harus lanjut memberikan mereka makanan seperti artemia sebanyak 3 kali sehari agar larva-larva tersebut bisa tumbuh lebih cepat.

  • Perawatan ketika berumur 5 hari

Ketika larva menginjak usia 5 hari, kamu tetap memberikan makan sebanyak 3 kali sehari dan jika perlu sisipkan pula makanan tambahan seperti Daphina.

5. Penebaran Benih

Penebaran benih ikan gabus biasanya dilakukan ketika usia anakan menginjak 2 minggu. Nah, biasanya penebaran benih ini akan dilakukan ketika larva atau benih belum diberi makan dan pada pagi hari. Setelah berlangsung 2 hari, barulah petani ikan akan memberikan pangan pada umumnya, seperti pellet atau makanan buatan pabrik.

(Baca Juga: Cara Termudah Budidaya Ternak Bekicot)

6. Cara Pemberian Pangan Rutin

Tidak hanya pellet, ikan gabus juga bisa mengkonsumsi jenis makanan lainnya seperti anakan rayap, sisa daging ampasan yang ada di dapur ataupun ikan teri. Kamu juga bisa membuat campuran makanan sendiri dengan menggunakan bahan-bahan yang ada, seperti ampas tahu, bekatul, ikan teri dan jagung. Rebus seluruh bahan tersebut dan giling seluruhnya menjadi satu sebelum pada akhirnya di jemur.

Perlu diperhatikan bahwa ikan gabus memiliki sifat kanibal, sehingga kamu harus melakukan pengontrolan sesering mungkin, terutama dalam hal memberi makan. Karena apabila kamu telah memberi makan, tidak menutup kemungkinan para ikan gabus akan memangsa satu sama lain yang akan menimbulkan kerugian.

7. Proses Panen

Salah satu hal unik dari budidaya ternak ikan gabus yaitu dalam melihat peluangmu di kebutuhan pasar. Bahkan kamu juga bisa melakukan proses panen secara bertahap di dalam setiap kolam. Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan tawar yang memiliki daya tahan tinggi.

Memiliki aneka ragam manfaat membuat jenis ikan satu ini sangat diminati di pangsa pasar. Sehingga budidaya ternak ikan gabus memang layak dijadikan sebagai peluang usaha yang menjanjikan. Jangan lupa bahwa kamu harus selalu melakukan pensortiran setidaknya sebulan sekali. Pisahkanlah ikan gabus di kolam yang berbeda-beda sesuai dari ukuran masing-masing ikan, guna mencegah adanya sifat memakan ikan yang lebih kecil.

Biar usaha budidaya kamu bisa berjalan lancar, gunakan beragam promo KTA yang bisa kamu dapatkan dengan mudah lewat CekAja.com.