Merayakan Earth Hour saat Corona? Kenapa Tidak!

“Bagaimana gerakan Earth Hour saat corona?”. Pertanyaan seperti itu pastinya akan dikeluarkan bagi para pecinta maupun aktivis lingkungan yang memang sudah secara rutin berkontribusi dalam gerakan ini setiap tahunnya.

earth hour saat corona

Seperti yang sudah diketahui, Earth Hour 2020 baru saja diadakan secara serentak di seluruh dunia pada hari Sabtu, 28 Maret 2020.

Namun, dikarenakan pandemi corona yang tengah mewabah saat ini membuat kampanye tahunan ini diharuskan untuk merayakannya secara virtual.

Meski begitu, dapat dikatakan bahwa masyarakat yang berkontribusi sangatlah banyak sehingga membuat gerakan Earth Hour ini berakhir dengan sukses.

Bagi yang belum tahu, Earth Hour merupakan sebuah tradisi tahunan yang digagas oleh organisasi besar World Wide Fund (WWF), yang mana orang diminta untuk mematikan lampu selama 1 jam guna menyebarkan kesadaran masyarakat akan keberlanjutan dan perubahan iklim.

(Baca Juga: Cara Menghemat Listrik Paling Efektif agar Tagihan tidak Membengkak)

Agenda tahunan ini dilakukan secara serentak di hari dan waktu yang sama pada minggu terakhir bulan Maret.

Sementara itu untuk tahun ini, Earth Hour diadakan pada hari Sabtu, 28 Maret 2020 pukul 08.30 malam sampai dengan 09.30 malam waktu lokal.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang mana Earth Hour mengadakan acara di kota masing-masing yang dapat dihadiri oleh masyarakat umum yang ingin berpartisipasi, tahun ini Earth Hour terpaksa harus dirayakan secara online. Lalu, bagaimana sih perayaan Earth Hour saat corona ini masih mewabah?

Bagi yang ingin tahu, yuk kita intip bersama-sama keseruan perayaan Earth Hour saat corona yang akan kita bahas berikut ini.

Sekilas Tentang Earth Hour

Earth Hour merupakan gerakan simbolis yang dimulai pada tahun 2007 di Sydney sebagai upaya organisasi lingkungan WWF untuk mendorong masyarakat secara luas agar turut berkontribusi dalam mengurangi pemanasan global dan perubahan iklim, yaitu dengan mematikan lampu selama satu jam.

Sejak itulah, gerakan Earth Hour ini mulai diikuti oleh hampir seluruh masyarakat di seluruh dunia setiap tahunnya, termasuk landmark ternama dari berbagai negara, seperti Menara Eiffel, Big Ben, Gedung Opera Sydney, Istana Buckingham, dan masih banyak lagi.

Memiliki tujuan untuk bisa menciptakan masa depan yang ramah lingkungan, pada akhirnya kampanye dengan simbol 60+ ini dijadikan sebagai agenda tahunan yang diselenggarakan setiap akhir minggu di bulan Maret.

Mengapa memiliki simbol 60+? Simbol ini menggambarkan bahwa hanya dalam waktu 60 menit saja, kita sudah dapat memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap bumi. Dikarenakan inilah, Earth Hour itu sendiri juga dirayakan selama 1 jam saja.

Earth Hour saat Corona, Apa yang Dilakukan?

Berbeda dari tahun sebelumnya dimana volunteer Earth Hour di setiap negara menyelenggarakan seremonial masing-masing, namun di tahun 2020 ini perayaan Earth Hour justru dilakukan serentak secara virtual atau online.

Dengan tagar #earthhourdirumah, perayaan Earth Hour saat corona ternyata tetap sukses dilakukan walaupun hanya berupa daring.

Di Indonesia itu sendiri, Earth Hour 2020 diikuti oleh sekitar 33 kota yang mana masing-masing dari kota tersebut mengadakan serangkaian kegiatan virtual yang bisa diikuti, mulai dari kuis hingga live yang diadakan di beberapa platform media sosial Instagram.

Tidak hanya itu saja, melalui akun Instagram resmi, perayaan Earth Hour saat corona juga memiliki sebuah kegiatan bernama #EarthHourdiRumahChallenge yang dapat diikuti oleh seluruh masyarakat umum dan bagi yang beruntung pun akan bisa mendapatkan merchandise keren dari Earth Hour Indonesia.

Selain itu, di tahun 2020 ini Earth Hour juga membuat tagar yang berbeda dari tahun sebelumnya, yaitu #RaiseYourVoiceForNature yang sekaligus menjadi suara online yang bisa kamu akses melalui laman resmi WWF, dimana setiap individu dapat memilih satu atau lebih isu lingkungan yang menurut mereka sangat mendesak untuk segera ditanggulangi, seperti masalah sampah plastik, transportasi dan energy, satwa liar dan hutan, hingga permasalahan air dan pangan.

Selain Mematikan Lampu, Ini Rangkaian Tujuan Gerakan Earth Hour

Banyak yang tahu bahwa kegiatan utama Earth Hour hanyalah mengajak orang untuk lebih hemat listrik dengan cara mematikan lampu selama satu jam. Padahal sebenarnya, tujuan dari gerakan Earth Hour itu sendiri tidak hanya sebatas itu.

Sebagai kampanye untuk membuat lingkungan menjadi lebih baik, gerakan Earth Hour pada nyatanya juga meluas di berbagai isu lingkungan yang ada saat ini, diantaranya seperti upaya mengurangi penggunaan sampah plastik dan penanaman pohon.

Di luar agenda tahunan mematikan lampu, nyatanya para aktivis muda yang berada di bawah naungan komunitas ini pun juga melakukan upaya lain yang bisa meningkatkan kesadaran masyarakat secara luas, bahwa melindungi bumi merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk dilakukan.

(Baca Juga: 7 Faktar Terbaru Virus yang Wajib Kamu Ketahui)

Beberapa hal yang dilakukan ialah dengan mengajak masyarakat untuk tidak berbelanja menggunakan plastik sekali pakai, selalu membawa botol minum kemanapun ingin bepergian, membiasakan diri untuk menggunakan transportasi umum untuk mengurangi polusi udara, hingga menanam dan merawat pohon yang ada di lingkungan sekitar.

Jadi, apakah kamu turut berpartisipasi dalam kegiatan Earth Hour saat Corona? Perlu diingat bahwa gerakan Earth Hour ini tidak hanya dilakukan selama setahun sekali saja lho, melainkan juga perlu kamu jadikan sebagai gaya hidup ramah lingkungan. Tentunya agar kita bersama-sama bisa menciptakan masa depan yang jauh lebih baik lagi.

Yuk kita mulai melakukan gaya hidup ramah lingkungan dan jangan lupa untuk mengajukan asuransi kesehatan di CekAja.com agar kamu dan keluarga bisa terlindungi, terutama ketika pandemi corona masih mewabah.