Meski Bergelar Master, Ternyata Wanita Lebih Sulit Bayar Utang Dibanding Pria

Di tengah zaman yang semakin modern, rupanya wanita belum sepenuhnya mendapat kesetaraan dalam dunia kerja.

Hal ini dibuktikan oleh data Bloomberg yang mengungkap bahwa di Amerika, wanita menghasilkan USD 35.000 lebih sedikit dalam kurun delapan tahun setelah lulus S2 dibandingkan pria.

Ini artinya, jika pria dan wanita sama-sama berutang untuk membiayai sekolah mereka, wanita lebih kesulitan untuk mengembalikan pinjaman karena gajinya yang lebih kecil.

Dibutuhkan waktu setahun lebih lama bagi wanita untuk membayar utang biaya pendidikan meski pria dan wanita memegang gelar master yang sama.

Bloomberg menyurvei 9.000 orang bergelar MBA dan 12.700 alumni yang telah lulus enam sampai tujuh tahun dari program MBA.

Setelah lulus dari sekolah bisnis, ternyata wanita menghasilkan USD 7.000 lebih sedikit dari wanita. Di tahun 2014, perbedaan ini bahkan lebih banyak lima kali lipat.

Dengan perbedaan yang makin lebar, bunga utang tentunya terasa makin membebani wanita. Empat tahun setelah lulus misalnya, utang tersebut memakan 25 persen dari penghasilan wnita perbulan, sedangkan pada pria hanya 14 persen.

Sedihnya, tidak semua wanita dapat terbebas dari utang setelah tujuh tahun. Sebanyak 28 persen wanita masih berutang USD 50.000 dibandingkan 21 persen jumlah pria.

Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan wanita dibayar lebih rendah? Berikut alasannya.

Segan Bernegosiasi

Sudah saatnya wanita belajar strategi demi mendapat gaji yang pantas. Di Amerika ada sebuah organisasi bernama AAUW yang membantu wanita untuk berani mengajukan negosiasi, permintaan naik gaji, hingga promosi.

(Baca Juga: Momen yang Membuat Wanita Tak Berpikir Dua Kali untuk Mengeluarkan Uang)

Diskriminasi Gender

Wanita dibayar lebih rendah ternyata juga dipengaruhi oleh etnik/ras. Kesenjangan tipis terjadi pada keturunan latin dengan 89 persen gaji setara.

Begitu juga dengan wanita asli Hawaii yang dibayar 88 persen dari gaji pria. Keturunan Asia mendapatkan 79 persen gaji pria sedangkan wanita berkulit putih malah hanya mendapatkan 78 persen dari gaji prianya.

Wilayah Bekerja

Kota tempat bekerja ternyata juga memengaruhi penghasilan. Berdasarkan data American Community Survey tahun 2014, kesenjangan paling kecil terjadi Washington, D.C karena wanita di sana di bayar 90 persen dari gaji pria. Kesenjangan terbesar berlaku di Louisiana, di mana wanita hanya menerima 65 persen dari gaji pria.

(Baca Juga: Ternyata, Wanita Single Berpeluang Lebih Sukses Dalam Karir)

Usia

Semakin tua seorang wanita, semakin ia dibayar rendah. Di usia 16-24 tahun, wanita mendapatkan 90 persen bayaran pria. Namun kesenjangan ini semakin lebar setelah melewati usia 35 tahun. Hingga usia 65 tahun, wanita hanya menerima 74 persen dari bayaran pria.