Meski Sebabkan Stres Lebih Tinggi, Pekerjaan Ini Dianggap Bergaji Rendah

Awas Investasi Bodong! Cek 57 Entitas yang Disemprit OJK

If you love your job,  you never have to work a day in your life. Pepatah ini memang cocok bagi orang bekerja sesuai passion. Sayangnya tidak semua orang seberuntung ini.

Setidaknya kamu pasti pernah merasa lelah karena tekanan pekerjaan. Hari kerja terasa panjang, tapi akhir pekan cepat berlalu. Kamu jadi mudah mengeluh, tidak bersemangat, dan tidak punya target untuk dicapai.

Tapi setidaknya  kalau kamu digaji di atas rata-rata, kamu harus berlega hati. Pasalnya ada beberapa pekerjaan dengan tingkat stres tinggi, prospek kerja lambat, juga berisiko tinggi.

Dan ironisnya, meski sebabkan stres lebih tinggi, pekerjaan ini digaji rendah. Lowongan pekerjaan apa saja itu?

1. Jurnalis/Reporter

Pertumbuhan internet memang membuat banyak media cetak gulung tikar, dan sebaliknya media online semakin menjamur.

Media online mengusung pemberitaan real time alias cepat. Oleh karenanya jurnalis online dituntut bekerja cepat, mereka selalu berpacu dengan waktu di lapangan.

Konsekuensinya, istirahat ibarat barang mahal untuk para jurnalis. Belum jika ditempatkan di daerah bencana, konflik, atau perang yang membahayakan keselamatan nyawa.

Selain stres karena dikejar deadline, masih banyak di antara mereka yang belum mendapat upah layak. Situs CareerCast menempatkan profesi ini di posisi terbuntut dari daftar 200 pekerjaan paling melelahkan dan berisiko.

2. Sopir Taksi

Belum lama ini terjadi besar-besaran sopir taksi ibu kota yang menuntut agar pemerintah melarang peredaran taksi online.

Alasannya karena mereka merasa taksi online merebut konsumen mereka sehingga penghasilan menurun. Sebenarnya berapa sih gaji para pengemudi taksi?

Seperti dikutip dari Liputan6.com, Presiden Direktur Blue Bird Group Holding, Noni Purnomo, mengungkap bahwa sopir taksi dapat memiliki pendapatan sekitar Rp4 juta hingga Rp6 juta per bulan.

Tapi ini belum termasuk setoran harian wajib ke perusahaan yang jumlahnya Rp300.000-Rp1,5 juta. Besarnya setoran ini membuat para sopir stres apalagi ketika penumpang sepi. Karena dapat atau tidaknya penumpang, mereka harus tetap setor atau nombok.

Jika dibanding dengan taksi online, tentu jumlah ini masih kalah karena para sopir taksi online bisa menghasilkan hingga Rp10 juta per bulan.

Penyedia jasa transportasi online hanya mengambil 20 persen dari keuntungan sopir tanpa kewajiban setor. Jika sopir online harus bayar cicilan kendaraan Rp 4,5 juta/bulan, sehari hanya Rp150.000.

Begitu juga bayaran pulsa internet Rp 150.000/bulan, sehari hanya Rp5000. Jumlah ini jauh lebih kecil dari setoran taksi yang mencapai Rp450.000/hari!

3. Satpam

Satu-satunya hal yang menarik dari rutinitas satpam adalah saat dia harus berhadapan dengan kriminal, tapi selebihnya adalah kebosanan.

Di satu sisi satpam harus selalu waspada, namun tak banyak yang dikerjakan selain mondar-mandir. Satpam juga harus harus bersedia bekerja shift hingga pagi hari sehingga waktu istirahat harus dikorbankan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2015, gaji satpam berbeda-beda tiap provinsi.

Yang terendah adalah Rp1,8 juta yang meliputi Sumatera, Bali, dan sebagian Kalimantan. Sedangkan gaji satpam tertinggi adalah di Jawa Barat sebesar Rp2.580.000 dan DKI Jakarta Rp2.710.000.

4. Sales Door to Door

Profesi sales door to door hanya cocok ditekuni orang yang bermental baja dan pantang menyerah. Pasalnya mereka hampir selalu mengalami penolakan, dicurigai, bahkan diusir oleh pemilik rumah.

Setelah dipersilakan masuk oleh tuan rumah pun belum tentu bisa langsung sukses menjual produk. Sales door to door harus pandai meyakinkan bahkan merayu. Mereka juga harus tahan berpanas-panasan, kehujanan, sambil menggotong produk yang dijual.

Lalu gajinya? Biasanya mereka hanya mendapat komisi beberapa persen dari setiap produk yang dijual. Jika tidak berhasil menjual satu pun, itu artinya mereka harus pulang dengan tangan hampa.

5. Sekretaris/Asisten

Profesi ini rawan stres karena mereka harus selalu patuh dan menuruti keinginan bos. Apalagi ketika bos menyuruh mengerjakan laporan mendadak dan memberikan deadline semena-mena.

Sekretaris/asisten harus menyiapkan semua keperluan kerja bahkan kebutuhan pribadi. Meski stres, profesi ini bergaji di atas UMR. Bahkan asisten merangkap staf ahli DPR bisa mengantongi Rp8 juta sebulan.

(Baca Juga: 5 Pekerjaan Bergaji Besar Tanpa Gelar Pendidikan)

6. Pelayan restoran

Pembeli adalah raja. Pelayan restoran harus siap menerima omelan pelanggan atas makanan yang tidak mereka masak atau pesanan yang lama datang (padahal kokinya sedang sibuk).

Upahnya pun tidak selalu minimal UMR karena restoran-restoran kecil membayar pelayan mereka dengan upah tenaga sambilan.