Mirror Syndrome dan TTTS, Penyebab Irish Bella Kehilangan Calon Anak Kembarnya

Musibah tengah dialami pasangan artis Irish Bella dan Ammar Zoni. Terkait kehamilan yang masih berusia 26 minggu, pesinetron berdarah Belgia itu harus kehilangan calon anak kembarnya lantaran mengalami Mirror Syndrome dan TTTS.

perlengkapan bayi _ CekAja.com

Hamil anak kembar, tentu anugerah yang tak ternilai harganya. Apalagi tidak semua orang bisa dikaruniai hal tersebut. Konon, hanya faktor genetik yang memungkinkan seorang wanita hamil kembar atau mengupayakannya lewat proses bayi tabung.

Namun, mengandung dua anak sekaligus ternyata menghadirkan risiko yang lebih tinggi. Hal ini turut dialami oleh Irish Bella. Sempat mengalami pendarahan dan kontraksi tiap 5 menit bahkan dirawat intensif, Ibel begitu sapaan akrabnya harus kembali menelan ‘pil pahit’ yang berujung duka. Bayi kembar berjenis kelamin perempuan yang dikandungnya itu meninggal setelah ia datang ke RS Harapan Kita Jumat (4/10/2019) dalam keadaan stage 4, atau kondisi berbahaya.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Subspesialis Fetomaternal RS Harapan Kita, dr. Gatot Andurazzak yang menangani kehamilan Irish Bella kepada media mengungkapkan, salah satu penyebab utamanya adalah Mirror Syndrome. Selain karena sindrom langka tersebut, Ibel juga mengalami sejumlah komplikasi kehamilan. Akhirnya kedua bayi yang diberi nama Aiora dan Aiona tersebut pun meninggal di dalam kandungan (still birth).

Still birth adalah kondisi bayi lahir meninggal dengan usia yang sudah mencapai lebih dari 20 minggu. Kondisi ini berbeda dengan keguguran. Keguguran terjadi saat bayi meninggal dalam usia kandungan sebelum 20 minggu.

Penyebab Mirror Syndrome

Mirror Syndrome pada ibu hamil mungkin jarang terdengar. Kondisi ini terjadi akibat plasenta yang terlepas di dalam kandungan (solusio placenta). Peran ari-ari tentunya sangat berpengaruh bagi janin, karena berperan menyuplai darah dan makanan. Sehingga jika sampai terputus, nyawa taruhannya.

Kondisi ini umumnya disebabkan oleh hidrops janin. Hidrops membuat cairan tubuh menekan aliran darah, hingga menumpuk terlalu banyak pada jaringan tertentu. Hal inilah yang memicu jantung sang jabang bayi membengkak cukup parah.

Untuk mendiagnosis Mirror Syndrome, tidak ada tes khusus. Namun, kelebihan cairan pada janin umumnya akan terlihat saat ibu melakukan USG. Kelebihan cairan pada janin biasanya terlihat pada USG, dan preeklamsia dapat didiagnosis oleh dokter berdasarkan tekanan darah dan / atau protein dalam urin.

(Baca juga: Waspada, Ini Penyebab Bayi Meninggal dalam Kandungan)

Ada Indikasi Twin-to-Twin Transfusion Syndrome (TTTS)

Selain karena Mirror Syndrome, bayi kembar yang dikandung istri Ammar Zoni tersebut juga mengalami kondisi Twin-to-Twin Transfusion Syndrome (TTTS). Sindrom ini hanya terjadi pada bayi kembar identik yang berbagi satu plasenta. TTTS menyebabkan koneksi yang tidak normal antara pembuluh darah, sehingga memungkinkan darah janin satu mengalir ke janin lainnya.

Berbagi plasenta cukup membahayakan janin kembar. Karena membuat satu janin dehidrasi yang memengaruhi pertumbuhannya. Sedangkan janin yang lain mengalami tekanan darah tinggi dan memproduksi terlalu banyak urine.

Antara Mirror Syndrome dan TTTS saling memiliki keterkaitan. TTTS disinyalir memicu Mirror Syndrome, serta komplikasi pada ibu seperti preeklamsia disertai pembengkakan di sejumlah area tubuh. Dalam fase kehamilannya, Irish Bella ini diketahui tidak hanya mengalami pembengkakan pada kaki. Namun beberapa bagian di bagian wajah mulai pun mengalami hal serupa.

(Baca juga: 7 Tren Ibu Hamil Zaman Now)

Upaya Mengatasi Komplikasi Saat Hamil

Berbicara mengenai gejala, situs kesehatan Very Well Family menyebutkan tanda-tanda ibu hamil yang terkena Mirror Syndrome sangat beragam. Mulai dari pembengkakan parah, tekanan darah tinggi, dan penambahan berat badan yang berlebihan dalam waktu singkat. Ketika tes urine, hasil pun akan kenunjukkan adanya protein dalam urine. Terkadang gejala itu bercampur aduk dengan kondisi lain, seperti preeklampsia, sehingga pemeriksaan profesional dan diagnosis sangatlah penting.

Dengan mengenali gejala sedini mungkin, tentu komplikasi ini bisa dicegah. Serta menemukan tenaga ahli yang tepat untuk mengatasinya sampai berhasil. Cek kehamilan secara rutin amat disarankan, bila perlu ke dokter sub spesialis fetomaternal. Bukan hanya sekedar USG 4D, pemeriksaan oleh dokter fetomaternal lebih dimaksudkan untuk mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi pada ibu dan bayi dalam kandungan.

Asuransi kesehatan berperan penting dalam mendukung kehamilanmu. Biaya konsultasi, obat-obatan, bahkan tindakan pun bisa di-cover sepenuhnya. Temukan asuransi terbaik untuk hidupmu dan keluarga hanya di CekAja.com. Proses aplikasinya lebih mudah, karena dilakukan secara online!