Musim Hujan, Saatnya Memilih Asuransi Banjir yang Tepat

Awal tahun 2020 merupakan fase dimulainya musim hujan. Selama kurang lebih 8 bulan di hantam cuaca panas akibat kemarau panjang, sekarang hawa sejuk memang sudah dirasakan. Tetapi beriringan dengan itu, banjir juga ikut menghampiri. Saat – saat seperti itulah kamu bisa merasakan betul manfaat dari produk asuransi banjir

Banjir memang membuat sulit semua orang. Tetapi disadari atau tidak, terdapat andil manusia yang akhirnya ikut menyebabkan bencana tersebut.

Seperti perihal kedisiplinan untuk membuang sampah pada tempat sampah dan secara rutin melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan, masih urung dilakukan.

Padahal hal-hal kecil seperti itu bisa sangat membantu menyelamatkan kita semua dari bencana banjir. Meskipun begitu, peran pemerintah untuk membangun infrastuktur penanganan banjir tetap mesti dilakukan.

Seperti diketahui, pada tanggal 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020 beberapa wilayah di Indonesia diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Karena hal itu, beberapa wilayah dilaporkan mengalami banjir dadakan.

(Baca juga:Mengenal Banjir Bandang, Ini Ciri-ciri dan Hal yang Harus Diwaspadai)

Kerugian banjir lebih dari Rp1 triliun

Mengacu pada data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat 182 titik banjir di wilayah Jabodetabek dan Lebak, Banten.

Kerugiannya pun cukup besar. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRI) menyatakan bahwa kerugian akibat banjir dari para anggotanya ditaksir mencapai Rp1 triliun.

Angka tersebut belum memperhitungkan kerugian material dari para korban banjir lainnya seperti rumah, ruko, mobil, sepeda motor dan properti pribadi lainnya.

Kalau kamu tidak memiliki asuransi banjir, pasti akan kewalahan untuk melakukan perbaikan. Ya, ada asuransi banjir yang selama ini orang jarang sekali menggunakannya. Padahal produk seperti itu sangat cocok untuk kamu yang memiliki rumah di lokasi langganan banjir.

Tetapi sebelumnya, ada baiknya kamu mengetahui dulu apa-apa saja yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan untuk membeli produk asuransi. Yuk!

1. Kenali Kebutuhanmu

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengenal kebutuhan. Seperti untuk membeli asuransi banjir, kamu memiliki risiko kebanjiran atau tidak.

Tetapi pada dasarnya hal yang sifatnya bencana tidak dapat kita duga kapan datangnya. Jadi sebagai langkah preventif, kamu bisa membeli produk tersebut untuk mitigasi bencana.

Selain itu, kamu juga bisa membeli produk asuransi kesehatan untuk mitigasi jika sewaktu salah satu anggota keluarga kamu memerlukan perawatan intensif dari rumah sakit.

Karena seperti bencana, sakit juga tidak dapat diduga kapan akan datangnya. Dengan begitu, hidup kamu bisa menjadi lebih terencana dan rapi.

2. Pastikan proses klaimnya mudah

Tidak jarang di beritakan sulitnya nasabah untuk menagih manfaat yang ditawarkan dari produk asuransi yang dibelinya. Kamu harus jeli betul saat membeli produk asuransi tertentu.

Banyak orang yang  menyangka bahwa dengan membeli produk asuransi tertentu berarti bisa menutupi apapun risiko apapun yang diderita.

Oleh karena itu wajib bagi siapa saja untuk bertanya terkait manfaat apa saja yang bisa diperoleh ketika membeli asuransi.

Jangan sampai, agen asuransi memberikan janji manis kepada nasabah terkait klaim asuransi, padahal setelah diklaim, kita sama sekali tidak mendapat apa-apa. Untuk itu, perhatikan polis asuransi secara detail.

(Baca juga: Mobil Kena Banjir Tapi Klaim Asuransi Kendaraan Ditolak, Ini Penyebabnya)

Pakai asuransi banjir biar gak rugi

Nah saat cuaca ekstrem seperti ini kamu perlu asuransi banjir untuk melindungi aset yang kamu miliki. Jika kamu sudah memiliki asuransi properti, itu belum termasuk asuransi banjir loh.

Dulu klausul banjir memang masuk dalam risiko yang ditanggung oleh produk asuransi properti, namun meningkatnya frekuensi banjir membuat pihak asuransi mengeluarkan klausul banjir dan menjualnya sebagai produk yang terpisah.

Kamu bisa membelinya dalam produk asuransi kerugian, karena banjir sekarang dikategorikan sebagai risiko kerugian. Jadi ketika mobil atau motor kamu mengalami banjir, kamu tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam.

Premi yang perlu dibayarkan pun tergolong murah, berkisar di angka 0,125% dari total harga unit untuk kendaraan bermotor. Tetapi usahakan kamu mengajukan klaim tidak lebih dari 72 jam setelah kejadian, agar proses pencairannya tidak dipersulit.

Karena biasanya jika lebih dari itu klaim bisa dianggap hangus. Kamu juga harus menginformasikan secara detil tentang posisi kendaraan atau rumah yang terkena banjir.

Jika risiko terjadi pada bangunan, maka kamu harus melengkapi pengajuan klaim dengan gambar skema bangunan atau blue print, estimasi biaya dari pihak kontraktor untuk mengembalikan kondisi bangunan ke keadaan semula dari kontraktor.

Lalu bagi kamu yang menggunakan bahan material dan tenaga kerja sendiri, wajib menyertakan kuitansi pembelian dan perhitungan biaya upah ke pihak penyedia asuransi.

Sementara untuk kendaraan, kamu harus melampirkan daftar aset tetap untuk seluruh mesin yang diasuransikan berikut harga barunya, kuitansi pembelian asli untuk mesin atau peralatan yang rusak, serta laporan teknisi yang menerangkan sebab terjadinya kerusakan.

Selain itu bila mesin masih bisa diperbaiki, sertakan daftar spare parts yang diperlukan, rincian ongkos kerja untuk perbaikan dan estimasi biaya penggantian mesin atau peralatan bila tidak dapat diperbaiki lagi.

Terpenting, jangan sekali-kali menerobos banjir dengan kendaraan, karena nanti bisa jadi klaim kamu ditolak oleh perusahaan asuransi. Untuk itu, pertimbangkan kembali untuk segera memiliki asuransi kerugian ini.

Nah, kalau sudah tahu apa saja manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan melindungi aset lewat asuransi banjir, segera akses CekAja.com dan temukan produk asuransi yang cocok untukmu.