Bumi sedang dalam keadaan sakit, setiap tahun kerusakan bumi terus meningkat. Sebagian besar diakibatkan oleh ulah manusia sendiri. Menurunnya kualitas lingkungan hidup adalah salah satu dampak dari pencemaran yang dilakukan oleh manusia, seperti meningkatnya polusi udara dan menumpuknya sampah plastik. Kian hari negara dengan lingkungan hidup terburuk di dunia kian bertambah, tak terkecuali negara-negara maju.
Emisi gas rumah kaca adalah penyebab utama meningkatnya pemanasan global. Bahkan Badan Energi Internasional (IEA) telah memperkirakan peningkatan emisi sebesar 130% pada tahun 2050. Meski sudah ada diskusi Bersama soal pengurangan emisi yang menyebabkan pemanasan global seperti Protokol Kyoto, namun sampai saat ini belum ada hasil nyata yang menunjukkan berkurangnya tingkat polusi di bumi.
World Health Organization (WHO) pun mengumumkan daftar negara dengan tingkat polusi terburuk yang berarti juga menjadi negara dengan lingkungan hidup terburuk di dunia. Berikut daftarnya:
Negara dengan Lingkungan Hidup Terburuk di Dunia
1. Pakistan
Pakistan menjadi negara dengan lingkungan hidup terburuk di dunia, dengan lebih dari 310.000 kematian per tahun akibat polusi. Peshawar, Rawalpindi dan Karachi adalah tiga kota di Pakistan yang punya index polusi paling tinggi. Lingkungan hidup di tiga kota tersebut pun di bawah kualitas standar dengan berbagai pabrik berdiri disana. Hal ini pada akhirnya memaksa pemerintah setempat memaksa perusahaan industri untuk memasang filter pembersih udara. Hingga saat ini Pakistan masih berupaya membenahi lingkungan hidup warganya yang tak pernah jauh dari polusi industri dan kendaraan.
2. Qatar
Cukup mengejutkan Qatar berada di urutan kedua mengingat negara dengan ibu kota Doha itu adalah salah satu yang terkaya di Timur Tengah. Siapa sangka kekayaan mereka tidak diimbangi dengan lingkungan hidup yang baik, karena tingkat polusi udara yang buruk. Daily Telegraph melaporkan bahwa negara kaya minyak dan gas ini menghasilkan lebih banyak emisi CO2 daripada negara lain mana pun. Udara disana begitu buruk , bahkan Kamu tidak disarankan melakukan olahraga luar ruangan disini.
3. Afghanistan
Gunung-gunung yang mengelilingi ibukota Afghanistan, Kabul, menjebak udara dan debu yang berpolusi di atas kota. Sehingga mereka yang tinggal di sekitar ibu kota harus mendapati lingkungan dengan tingkat emisi tinggi. Buruknya kualitas bahan bakar yang digunakan oleh banyak rumah dan bisnis juga memperburuk kondisi ini, memaksa warganya untuk terus mengenakan masker saat berada di luar ruangan.
4. Bangladesh
Sejak dulu Bangladesh masih berjuang dengan julukan negara dengan lingkungan hidup terburuk di Dunia. Undang-undang perlindungan lingkungan ada di Bangladesh, tetapi disini justru menjadi pusat industri tekstil besar Asia. The New York Times melaporkan bagaimana pabrik-pabrik perusahaan tersebut mengalirkan limbah beracun ke sumber-sumber air lokal, merusak sawah, stok ikan, dan persediaan air minum. Kadang-kadang baunya sangat kuat dan berbahaya sehingga anak sekolah dan guru di daerah dekat Kawasan industri sering pusing dan sulit berkonsentrasi.
5. Mesir
Kabut asap yang sering terjadi di Kairo menunjukkan mengapa Mesir berada di peringkat kelima untuk polusi udara tertinggi versi WHO. Ahli Lingkungan bahkan menempatkan Mesir sebagai kota paling tercemar di dunia dan negara dengan lingkungan hidup terburuk di dunia, lantaran kebisingan yang tak pernah berhenti bahkan ketika sudah tengah malam. Cuaca yang amat panas dan lalu lintas yang selalu padat menyebabkan kota ini tidak nyaman untuk ditinggali.
Badai debu tebal sering kali melanda Uni Emirat Arab (UEA)di musim panas, yang menyebabkan warganya menghirup udara tercemar. Seorang ahli pernapasan baru-baru ini mengatakan kepada surat kabar lokal The National bahwa badai membawa kristal silika, tungau debu dan infeksi. Meski UEA menampik tuduhan sebagai negara dengan lingkungan hidup terburuk di dunia. Namun para ahli lingkungan meyakini UEA menyumbang sejumlah besar polusi udara di dunia.
7. Mongolia
Mongolia di musim dingin dapat menghasilkan polusi udara 130 kali lebih besar dibanding musim lainnya. Wanita hamil dan anak-anak paling merasakan dampaknya. Penggunaan batu bara mentah untuk proses pembakaran atau pemanas ruangan disebut-sebut sebagai biang keladi, yang menyebabkan setidak dalam 10 tahun terakhir penyakit pernafasan di kota ini meningkat lebih dari dua kali lipat. Pneumonia menjadi pembunuh utama anak-anak muda Mongolia.
8. India
Di Ibu kota India, Delhi Kamu akan menemukan suasana kota yang semrawut dengan polusi udara akibat asap kendaraan yang begitu tebal. Belum lagi para perokok yang menambah pekat asap di sekitar jalanan, membuat area Deli bak kamar gas beracun. Inilah yang menjadi sebab India masuk dalam deretan negara dengan lingkungan hidup terburuk di dunia.
Kualitas udara di Delhi sudah masuk kategori parah, dan menurut perusahaan energi Eco Experts menyebut Delhi sebagai kota terburuk kedua (di belakang Kairo) lantaran memiliki polusi ganda yakni polusi udara, suara dan cahaya.
9. Bahrain
Kehadiran gurun-gurun di Bahrain menyebabkan badai debu parah bahkan efeknya sampai ke negara tetangga. Pasalnya ketika badai debu terjadi partikel yang terbawa bukan hanya debu melainkan juga kotoran manusia dan limbah industri yang berbahaya jika dihirup manusia.
10. Tiongkok
Tiongkok memang sudah dikenal dengan asap-asap beracunnya yang selalu menyelimuti kota. Kota-kota berpenduduk padat di sana memiliki index polusi udara tinggi dan mematikan. Bahkan polusi udara disini menyumbang angka kematian tertinggi kelima. Emisi pembangkit listrik tenaga batu bara menewaskan 300.000 orang per tahun, menurut Business Insider. Pemerintah Tiongkok kini mulai beralih ke tenaga nuklir untuk mengurangi polusi yang menyebar saat ini.
7 Indikator Buruknya Kualitas Hidup Manusia
Banyak yang terdaftar sebagai negara dengan kualitas hidup terburuk di dunia. Yakni kondisi hidup masyarakatnya yang selalu beriringan dengan polusi, kotoran dan kemacetan. Namun apa sebenarnya penyebab atau indikator sebuah negara dikatakan memiliki kualitas hidup yang buruk?
Secara umum lingkungan hidup adalah keadaan lingkungan yang dapat mendukung adanya keberlangsungan manusia. Kualitas lingkungan ini dikaitkan dengan tingkat kenyamanan dan pemenuhan kebutuhan domestic. Setidaknya ada 7 indikator sebuah wilayah dikatakan memiliki kualitas lingkungan hidup yang buruk yakni ;
Rendahnya Pendapatan Rumah Tangga
Rendahnya upah pekerja di sebuah daerah adalah indikasi bahwa kualitas hidup mereka juga rendah. Bangladesh dan Pakistan misalnya, rata-rata penduduk disana bekerja menjadi buruh pabrik asing dengan gaji amat rendah yang mengakibatkan sulitnya rumah tangga memenuhi kebutuhan akan pendidikan dan kesehatan.
Rendahnya Kesehatan Umum
Gaya hidup yang kurang bersih menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat yang berdampak pada banyaknya jumlah penderita penyakit yang diakibatkan oleh sanitasi buruk atau pencemaran lingkungan. Negara dengan angka kesehatan rendah biasanya kurang mengedukasi warganya tentang gaya hidup sehat.
Rendahnya Ketersediaan dan Kualitas Perumahan
Semakin padat sebuah wilayah semakin sulit menyediakan perumahan dengan standar hidup baik. Pusat-pusat kota besar sering kita temui rumah-rumah petak saling berhimpitan dengan kualitas sanitasi yang rendah. Hal ini menyebabkan sejumlah masalah seperti buruknya kualitas tanah dan udara.
Tingginya Tingkat Kejahatan
Seiring dengan meningkatnya tingkat kejahatan seperti perampokan dan pencurian, mengindikasikan sulitnya warga mencari lapangan kerja demi memenuhi kebutuhan hidup. Wilayah dengan banyak kejahatan tidak akan nyaman ditinggali karena warganya hidup dengan ketakutan.
Sulitnya Akses Perawatan Kesehatan
Sebenarnya kota-kota besar padat penduduk tak perlu mencemaskan soal ketersediaan pusat kesehatan. Rumah sakit dan klinik berkualitas tersebar di tiap kota. Namun karena biaya perawatan mahal akses untuk mendapatkan perawatan kesehatan juga menjadi sulit. Perawatan kesehatan hanya tersedia bagi mereka yang tergolong kaya.
Minimnya Akses Pendidikan
Berbicara akses pendidikan China bisa dikatakan punya banyak universitas bagus, namun mengapa mereka masuk dalam daftar negara dengan kualitas hidup terburuk di dunia? Yakni karena masyarakatnya sulit menempuh pendidikan tinggi karena mahalnya biaya pendidikan, terlebih dikota besar dengan biaya hidup yang juga tinggi.
Rendahnya Angka Harapan Hidup
Harapan hidup ini dipengaruhi berbagai faktor seperti kesehatan, lingkungan dan pendapatan. Seseorang yang tinggal di daerah padat tanpa pekerjaan sangat sulit menjangkau akses kesehatan yang layak dan biasanya terpaksa tinggal di lingkungan perumahan tidak sehat, hingga menyebabkan banyak korban meninggal karena infeksi atau sakit berat lain.
Faktor Negara Disebut Memiliki Lingkungan Hidup Baik
Memilah negara dengan lingkungan hidup yang baik itu sebenarnya mudah. Lihat saja index kenyamanan warganya, semakin nyaman warga hidup di sebuah negara biasanya semakin baik lingkungan hidupnya. Setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi baiknya sebuah lingkungan hidup yakni berdasarkan karakter biofisik, sosial-ekonomi, dan budaya.
1. Keseimbangan Lingkungan Biofisik
Lingkungan biofisik ini meliputi komponen biotik dan abiotik yang saling mempengaruhi. Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup, seperti hewan, tumbuhan, dan manusia. Adapun komponen abiotik terdiri atas benda-benda mati, seperti tanah, air, udara, dan cahaya matahari. Kualitas lingkungan biofisik disebut baik jika interaksi antarkomponen berlangsung dengan seimbang.
Ketika salah satu lingkungan biofisik ini hilang, misalnya ketiadaan udara bersih, kekeringan atau kepunahan tumbuhan dan hewan tersebut. Itulah salah satu indikator menurunnya kualitas hidup manusia dalam suatu daerah. Karena itu negara yang didaulat memiliki lingkungan hidup baik biasanya masih memiliki kekayaan alam yang asri.
2. Lingkungan Sosial-Ekonomi yang Saling Mendukung
Lingkungan sosial ekonomi meliputi hubungan antara sesama manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup. Standar kualitas lingkungan sosial-ekonomi disebut baik, ketika penduduk disebut wilayah tidak kesulitan dalam memenuhi kebutuhan domestiknya seperti sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan. Hal ini artinya berkenaan dengan ketersediaan lapangan kerja dan tingkat upah yang memadai.
Semakin kecil upah buruh sebuah negara semakin sulit penduduknya mencapai akses pendidikan dan kesehatan standar.
3. Lingkungan Budaya yang Mendukung
Lingkungan budaya bukan hanya meliputi adat istiadat atau norma yang berlaku di sebuah wilayah, selain juga soal rasa aman dan sejahtera. Angka kejahatan dan konflik yang rendah adalah indikator kualitas hidup yang baik di sebuah wilayah. Semakin sering terror dan kejahatan terjadi semakin buruk kualitas hidup yang dimiliki sebuah negara. Karena konflik akan berdampak pada indikator lain yakni akses ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang terhambat.
Itulah beberapa faktor yang mengindikasikan sebuah negara memiliki lingkungan hidup yang baik.
Ayo ajukan asuransi kesehatan sekarang juga, untuk melingungi kamu dan keluarga.