Orang Tua Wajib Tahu Pentingnya Imunisasi Bagi Anak

Dunia memperingati Pekan Imunisasi pada 24-30 April 2019. Pemerintah sendiri mengangkat tema nasional bertajuk “Imunisasi Lengkap, Indonesia Sehat . Memang tidak dapat dipungkiri bahwa berkat imunisasi, jutaan nyawa dapat terselamatkan dari berbagai jenis penyakit yang mengancam.

Hanya saja, sangat disayangkan pemberian imunisasi kepada anak Indonesia belum terlalu menggembirakan. Hal tersebut dikarenakan masih banyak orang tua yang tidak memiliki pengetahuan lengkap mengenai pentingnya imunisasi terhadap anak.

Selain pengetahuan yang kurang, akses terhadap imunisasi serta penyebaran berita yang salah alias hoaks juga menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap imunisasi itu sendiri. Padahal, tidak seharusnya masyarakat mudah percaya dengan hoaks dan lebih bijak dalam memilah informasi yang mereka dapet melalui media.

Profesor Soedjatmiko, Spesialis Kesehatan Anak menyampaikan lima pesan terkait imunisasi, yaitu:

1. Bukti manfaat imunisasi

Hampir seluruh negara di dunia memberlakukan wajib imunisasi kepada masyarakatnya. Hal tersebut dikarenakan setiap negara memiliki kasus wabah penyakit yang berbeda-beda dan imunisasi sudah terbukti manfaatnya dalam melindungi setiap masyarakat dari serangan penyakit.

Selain itu, setiap negara juga memiliki kebijakan yang berbeda-beda terkait aneka ragam vaksin dan usia maksimal pemberian. Sebagai contoh, seperti di Malaysia yang batas pemberian vaksin hingga anak berusia 16 tahun dan India dengan usia maksimal 18 tahun.

(Baca juga: Yuk, Susun Resolusi Kesehatan Tahun 2019!)

Namun, walau berbeda-beda, vaksin memang sudah terbukti akan manfaatnya di seluruh negara, sehingga tidak ada lagi alasan untuk tidak mengambil imunisasi dengan alasan berbahaya. Satu suntikan vaksin akan langsung memberikan kekebalan tubuh secara spesifik setelah dua pekan sehingga bagi yang telah melakukan vaksin, akan terhindar dari berbagai wabah menular.

2. Tidak imunisasi = berbahaya

Bagi orang tua, perlu diketahui bahwa vaksin dapat memberikan kekebalan tubuh terhadap anak. Sehingga anak tidak akan mudah terkena penyakit atau tertular oleh wabah yang dapat mengancam nyawa.

Maka dari itu, penting sekali bagi anak untuk mendapatkan imunisasi secara lengkap guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, salah satunya seperti tertular penyakit.

Terdapat dua jenis imunisasi, yaitu imunisasi program dan imunisasi pilihan. Imunisasi program ialah ketika seorang anak diberikan vaksin berdasarkan jenis, jadwal, dan waktu pemberian sesuai dengan pedoman yang sudah ada, contohnya seperti imunisasi dasar untuk anak dibawah 1 tahun yang mencangkup vaksin untuk hepatitis B, difteri, tetanus, tuberkulosis, dan campak.

Sedangkan untuk imunisasi pilihan ialah vaksin yang diberikan untuk penyakit-penyakit tertentu, seperti penyakit diare akibat rotavirus, cacar air, kanker leher rahim dan sebagainya. Pemerintah bisa memasukkan imunisasi pilihan sebagai program yang juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional.

Selain itu, terkadang ada orang tua yang lupa dan justru memberikan imunisasi secara berlebih kepada anaknya. Hal tersebut sebenarnya tidak apa-apa, hanya saja yang membahayakan ialah ketika sang anak tidak diberikan imunisasi secara lengkap.

3. Keluhan setelah imunisasi

Imunisasi juga memiliki efek samping. Namun, hal tersebut lumrah terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan. Biasanya, efek samping yang dirasakan pacaimunisasi ialah rasa gatal pada area bekas suntikan, bengkak, rasa nyeri, pusing, demam, dan timbul kemerahan. Keluhan tersebut tidak perlu terlalu dikhawatirkan oleh para orang tua. Hanya saja, jika anak mengeluhkan hal-hal diluar yang disebutkan barusan, ada baiknya bila langsung diperiksakan ke dokter.

4. Jangan percaya hoaks

Di beberapa negara, hoaks menjadi salah satu kendala yang mempengaruhi persepsi masyarakat mengenai makna dari imunisasi itu sendiri, salah satunya seperti yang terjadi di Indonesia. Bahkan hoaks mengenai antiimunisasi itu sudah tersebar di seluruh lapak media sosial.

Cukup banyak hoaks-hoaks yang bermunculan di kalangan masyarakat, seperti imunisasi dapat menyebabkan autisme dan kelumpuhan, vaksin beracun, vaksin tidak memiliki manfaat dan sebagainya. Padahal hal tersebut belum tentu memiliki bukti yang kuat, namun mampu merubah pandangan masyarakat awam mengenai vaksin.

Maka dari itu, sebagai orang tua ada baiknya bila kita lebih berpikir kritis dan bijak dalam menerima informasi. Jika vaksin berbahaya, maka tidak mungkin memiliki perizinan untuk dipraktekkan ke seluruh negara.

Selain pengaruh hoaks dan minimnya pengetahuan masyarakat mengenai vaksin, faktor lainnya yang membuat banyak masyarakat yang belum di vaksin atau di imunisasi ialah karena faktor biaya, dan inilah salah satu alasan mengenai pentingnya memiliki asuransi kesehatan.

Dengan memiliki asuransi kesehatan, kamu akan mendapatkan keringanan biaya dalam hal pengobatan, perawatan, atau pelayanan rumah sakit lainnya. Biasanya, bagi orang tua yang bekerja di suatu perusahaan akan diberikan fasilitas asuransi kesehatan.

Namun bagi orang tua yang berwirausaha dengan kondisi finansial yang tidak stabil, ada baiknya segera melakukan pengajuan asuransi kesehatan untuk anggota keluarga tercinta.

(Baca juga: Mengenal Berbagai Macam Vaksin untuk Anak dan Dewasa)

Karena dengan memiliki asuransi kesehatan, bukan hanya meringankan biaya pengobatan dan rumah sakit, bisa juga dijadikan sebagai investasi jangka panjang.

Kalau kamu bingung memilih asuransi yang tepat, kunjungi CekAja.com saja. Melalui CekAja.com, kamu tidak hanya bisa melakukan pengajuan untuk asuransi, kamu juga bisa melakukan perbandingan mengenai asuransi terbaik yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan juga.