PayLater Makin Diminati Indonesia, Masa Depan Ekonomi Digital?

Hasil riset Kredivo dan Katadata Insight Center mengenai perilaku konsumen e-commerce Indonesia di tahun 2022 menunjukkan bahwa penggunaan PayLater makin diminati.

PayLater Makin Diminati Indonesia, Masa Depan Ekonomi Digital?

Ekonom Bhima Yudhistira mengatakan hal ini menjadi kabar baik bagi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Kondisi fintech Indonesia yang didominasi oleh pinjaman online kini mulai dipenuhi perusahaan BNPL yang banyak dipilih generasi muda.

PayLater Makin Diminati Masyarakat Indonesia

Mengutip Kontan, hasil riset Kredivo dan Katadata Insight Center menunjukkan adanya tren kenaikan penggunaan metode pembayaran PayLater di masyarakat.

Angka peningkatannya pun cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Dari riset yang dilakukan pada 3.500 responden di Indonesia pada Maret 2022, PayLater makin diminati dengan persentase pengguna sebesar 38% dalam setahun terakhir. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya 28%. 

Peningkatan jumlah pengguna PayLater disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut beberapa faktor yang menyebabkan PayLater makin diminati di Indonesia.

1. Metode Pembayaran Berkala

Mengutip Kontan, Head of Katadata Insight Center Adek M. Roza menjelaskan, metode pembayaran secara berkala dan kemudahan akses kredit digital bagi konsumen adalah faktor yang menyebabkan Paylater makin diminati oleh masyarat Indonesia.

Dari hasil riset tersebut, 56% responden mengaku mandapatkan manfaat fleksibilitas dengan pembayaran cicilan PayLater, dan 55% responden menilai kemudahan akses Paylater membantu mereka yang kesulitan mendapatkan kredit. 

Selain itu, sebanyak 51% responden juga mempertimbangkan aspek keamanan karena Paylater yang terintegrasi dengan e-commerce sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

(Baca Juga: Tips Belanja dengan PayLater)

2. Kemudahan Pengajuan

Hal lain yang menjadi penyebab Paylater makin diminati di Indonesia adalah fleksibilitas pengajuan dana. Sistem Paylater yang terintegrasi dengan beberapa e-commerce juga dianggap mempemudah akses masyarakat untuk mengajukan pinjaman melalui PayLater.

Dengan kenaikan tren Paylater, Direktur CELIOS (Center of Economic and Law Studies) sekaligus Ekonom, Bhima Yudhistira mengatakan hal ini menjadi angin segar bagi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Menurutnya, potensi pertumbuhan ekonomi digital cukup besar.

Jika tren ini berlangsung dalam jangka waktu panjang, hal ini membawa dampak positif bagi pemerataan ekonomi di Indonesia. Pemerataan ekonomi bisa dijangkau lebih cepat dengan ekosistem digital 

“Ke depannya, saya melihat jika tren positif ini terus tumbuh, maka pemerataan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia dapat terealisasi lebih cepat yang didukung dengan pemanfaatan ekosistem digital,” ujar Bhima.

PayLater VS Kartu Kredit

Jika penggunaan Paylater makin diminati, penggunaan kartu kredit cenderung stagnan, yaitu hanya 6% konsumen. Meski begitu, hasil riset menunjukkan jika kartu kredit masih unggul dalam hal bungan dan biaya daripada PayLater.

Sebanyak 24% pengguna PayLater merasakan ketidakpuasan atas bunga yang diterapkan pada sistem PayLater.

Sementara itu, 26% responden juga mengungkapkan ketidakpuasan terhadap biaya administrasi tambahan.

Ketidakpuasan atas bunga dari sistem PayLater ini terlihat dari pengajuan tenor. Kebanyakan pengguna PayLater mengajukan pinjaman dengan tenor kurang dari 3 bulan.

Semakin singkat tenor yang dipilih, artinya semakin kecil pula bunga yang harus dibayarkan.

Meski PayLater makin diminati, faktor bunga dan pembiayaan menjadi nilai minus tersendiri. Bunga yang ditetapkan dalam sistem PayLater memang cukup tinggi, yang rata-ratanya bisa mencapai 2% bahkan lebih.

Untuk hal yang satu ini, kartu kredit hadir dengan kelebihannya yaitu bunga yang lebih rendah dari PayLater.

(Baca Juga: Kartu Kredit atau PayLater?)

Rekomendasi Kartu Kredit Bunga Rendah

Meski banyak yang menganggap bahwa pengajuan kartu kredit cukup sulit, bunga yang ditetapkan cukup rendah mengikuti ketentuan batas maksimum suku bunga dari Bank Indonesia yaitu 1,75% per bulan.

Berikut rekomendasi kartu kredit dengan bunga rendah yang bisa kamu ajukan di CekAja.com:

1. BNI Mastercard Style Titanium

2. Citi PremierMiles Card

3. Citi Garuda Indonesia Card

Sebab itu, untuk kamu yang ingin mengajukan kredit dengan bunga yang rendah, bisa mulai mempertimbangkan untuk mulai memanfaatkan kartu kredit.

Proses pengajuannya juga tidak sulit kok, bahkan bisa diajukan secara online melalui CekAja.com.

Di CekAja.com, kamu bisa memilih produk pilihan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu. Prosesnya tidak ribet dan pastinya aman sebab CekAja.com sudah terdaftar di OJK.