Pelajaran dari Pokémon Go yang Bisa Bikin Bisnismu Makin Untung

Di zaman serba teknologi seperti sekarang, produk yang dianggap sukses adalah produk yang berhasil mencapai pengalaman pengguna, adopsi, monetisasi, dan pertumbuhan potensial. Pada kenyataannya, sulit untuk mencapai empat kategori sekaligus. Tapi Pokémon Go telah berhasil melakukannya, hanya dalam waktu seminggu sejak peluncuran.

Kesuksesan Pokémon Go tidak terlepas dari teknologi baru yang ditawarkan. Orang-orang mulanya penasaran, lalu ikut-ikutan, dan akhirnya ketagihan. Berkat penggunanya yang kebanyakan anak muda, Pokémon Go berhasil menggeser kedudukan Twitter. Itu baru di Amerika, belum di negara-negara lain di mana Pokémon Go diunduh secara ilegal.

Menyadari jika game yang dilancurkannya menjadi fenomena, Niantic, perusahaan penggagas Pokémon Go berencana membuka peluang beriklan dalam aplikasi. Tentu saja ini akan menjadi pemasukkan gila-gilaan bagi Niantic, Nintendo, dan Google. Terbayang kaya mendadak lewat strategi bisnis Niantic? Petik pelajaran bisnis mereka berikut ini.

Pelajaran pertama: Manfaatkan kekuatan pengguna smartphone

Pokémon Go merupakan ilustrasi nyata di mana smartphone bisa menjadi kekuatan bisnis besar jika dikelola secara cerdas. Dalam hal ini Niantic memanfaatkan banyak fitur sekaligus, yakni GPS, kamera, grafik tajam. Sesuatu yang hanya dimiliki smartphone terkini, bukan smartphone dengan keypad atau layar kurang dari 4 inci.

(Baca juga:  Fakta-fakta Seputar Game Pokémon Go)

Sampai di sini, sudah jelas pasar yang dibidik oleh Niantic. Bukan hanya penggila game, anak muda, atau mereka penyuka high-tech, tapi mereka yang punya smartphone! Siapapun itu dan berapapun usianya. Tentu saja aplikasi yang ada saat ini belum sempurna. Para pengguna mengeluhkan keamanan akun Google di iOS, kestabilan, dan lain sebagainya.

Pelajaran kedua: Dunia nyata dan dunia virtual dapat berpadu

Pokémon Go merupakan contoh sukses gebrakan teknologi dalam dekade terakhir, yakni augmented reality. Terlepas dari kepopulerannya saat ini, perjalanan augmented reality bukan hanya semalam. Namun berdasarkan perkiraan digi-Capital, penemuan baru ini akan mendatangkan keuntungan hingga US$120 miliar sampai tahun 2020 nanti.

Yang Pokémon Go lakukan tidak hanya sukses memadukan dunia nyata dengan imajinasi melalui grafik yang terdapat dalam kamera smartphone, tapi juga melibatkan aksi nyata dan interaksi pemain dengan pemain lain.

(Baca juga:  Inilah Alasannya Pokémon Go Geser Penggunaan Media Sosial)

Bermain game online dan berinteraksi dengan username lain memang sudah biasa. Tapi itu dilakukan di depan komputer, tanpa bertemu secara fisik. Sebaliknya Pokémon Go mempertemukan pemain secara fisik, dalam suasana santai, tanpa persaingan sengit seperti game perang online. Cara ini memungkinkan sebuah merk membangun platform bisnis berdasarkan pengalaman pengguna.

Keuntungan berdasarkan penjelasan ini misalnya pemain jadi tahu kalau ada toko roti yang enak di ujung jalan karena tempat tersebut menjadi Poke stop. Pemilik toko roti kemudian memasang mode ‘lures’ alias menarik banyak Pokémon ke Poke Stop terdekat, lalu memasang pengumuman di Twitter bahwa di tempatnya akan ada banyak Pokémon yang ‘mampir’.

Niantic memanfaatkan fenomena ini untuk mengintegrasikan aplikasi dengan iklan, sehingga retail dan restoran yang menjadi Poke Stop bisa menjadi sponsor dalam peta (yang tentu saja berbayar). Cara iklan ini jelas lebih efektif daripada banner iklan numpang lewat yang ingin segera kamu skip.

Pelajaran ketiga: GRATIS

Siapa sih yang tidak suka gratisan? Orang yang asalnya tertarik pada Pokémon Go tapi ketika tahu aplikasinya berbayar, pasti akan berpikir dua kali. Pokémon Go justru memakai taktik gratis bagi siapapun yang ingin mengunduh.

Rugi? Ternyata malah untung besar. Jika berbayar, keuntungannya mungkin tidak sefenomenal sekarang. Strategi ini bisa kamu adopsi di bidang startup teknologi, dan memberikan sampel bagi kamu yang berbisnis di bidang lain.

(Baca juga:  Belajar Dari Tutupnya 4 Perusahaan Startup Lokal Berikut Agar Bisnismu Tidak Bangkrut di Masa Depan)

Pelajaran keempat: Menempatkan iklan

Ke depannya, rencana sponsor berdasarkan lokasi Poke Stop, iklan diskon dari toko terdekat, tak hanya membuat Niantic mendulang untung. Pemain yang melihat peta juga seakan disuguhkan lokasi di lingkungan sekitar secara lebih menarik dan real time. Iklan disajikan dalam bentuk berbeda yang justru   membuat permainan semakin menarik.

Pastinya kamu setuju kalau iklan di Youtube yang syarat makna dan memiliki alur cerita membuatmu ingin menonton dibandingkan iklan yang kontennya hanya seputar keunggulan produk. Cara ini juga sudah dipratikkan pelaku advertising di Thailand. Mereka membuat iklan yang mengalir, menguras air mata, dan syarat makna, hingga konsumen tidak sadar bahwa yang ditontonnya adalah iklan.

Sudah siap mengaplikasikannya dalam bisnismu?