Pendiri Startup Ini Jadi Miliarder Karena Mujur

Ini Bukti Investasi Makin Mudah dan Murah, Yuk Cek!

Mengelola startup hingga tumbuh menjadi perusahaan teknologi raksasa memang tidak mudah. Selain membutuhkan kerja keras dan kecerdasan, tidak jarang unsur mujur menjadi faktor penentu kesuksesan startup tersebut. Bicara mengenai kemujuran memang relatif dan tergantung pada situasi dan kondisi tertentu.

Namun, kesederhanaan produk dan jangka waktu kesuksesan dapat menjadi salah satu tolak ukur yang bisa digunakan. Berikut ini sejumlah pengusaha startup yang kaya lantaran mujur:

Evan Spiegel

Berawal dari salah satu tugas kuliahnya, Evan Spiegel, berhasil menciptakan sebuah bisnis yang memiliki nilai luar biasa besar yakni Snapchat. Aplikasi yang semula diberi nama Picaboo ini pertama kali diluncurkan pada Juli 2011. Singkatnya, Snapchat adalah sebuah aplikasi pesan mobile yang memfasilitasi penggunanya untuk saling berkirim video dan foto.

Snapchat juga dikenal sebagai aplikasi berbagi momen dalam bentuk video maupun foto. Pengguna juga dapat membuat video/foto menjadi lebih ramai dengan menambahkan teks atau coretan pensil.

Spiegel tergolong orang yang mujur, hanya dalam waktu singkat yakni dua tahun, Snapchat yang awalnya mendapatkan dana US$ 485.000 dari Lightspeed Ventures Snapchat kembali diguyur modal oleh investor senilai US $60. Snapchat yang terus berkembang membuat pundi pundi Spiegel terus menumpuk. Saat ini total kekayaannya mencapai US$ 2,1 miliar atau setara Rp 30,7 triliun.

(Baca juga: Belajar Dari Tutupnya 4 Perusahaan Startup Lokal Berikut Agar Bisnismu Tidak Bangkrut di Masa Depan)

Arash Ferdowsi

Arash Ferdowsi adalah Co-Founder dari Dropbox dan sekarang memiliki kekayaan mencapai lebih dari 4 miliar dollar. Ferdowsi dropout dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) tahun 2007 setelah hanya kuliah selama tiga tahun.

Pertumbuhan Dropbox terbilang sukses dengan cepat dari startup kecil hingga besar seperti sekarang ini yang digunakan ratusan juta oranG. Aplikasinya juga tergolong sederhana yakni menyediakan layanan tempat menyimpan segala jenis data yang terhubung jaringan internet.

Dropbox yang diperkenalkan pada publik tahun 2007 langsung melejit dengan 50 juta pengguna pada tahun 2011. Saat ini Dropbox memiliki nilai fantastis yakni US$ 4 miliar.

Jan Koum

Siapa yang tidak kenal WhatsApp. Meski sangat sederhana dan serupa dengan aplikasi pesan instan lainnya, Whatsapp tergolong paling banyak digunakan. Meski baru dirilis pada tahun 2009, pada agustus 2012 aplikasi ini sudah mengirimkan 10 miliyar pesan per hari.

Padahal bulan april 2012 jumlah tersebut bahkan belum mencapai separuhnya. Hal inilah yang kemudian membuat Facebook tertarik. Pada tahun 2014, Facebook pun membeli Whatsapp dengan nilai US$ 19 miliar.

Rincian nilai kontrak yang diberikan Facebook meliputi US$ 12 milyar dalam bentuk saham Facebook, US$ 4 milyar uang tunai dan US$ 3 milyar saham bagian yang akan diberikan kepada semua karyawan WhatsApp. Kesuksesan ini kemudian membuat pendirinya, Jan Koum menjadi miliarder.

Travis Kalanick

Uber adalah startup aplikasi pemesan mobil sewaan termahal yang bernilai US$ 50 miliar. Hanya butuh lima tahun bagi aplikasi besutan Travis Kalanick untuk melejitkan nilainya menjadi 40 miliar dolar Amerika. Hal ini pun mengerek kekayaan pendirinya menjadi US$ 6 miliar.

Selain mujur, banyak kalangan mengakui kesuksesan uber berasal dari ide gila yang ditawarkan Kalanick yang mengubah smartphone menjadi alat pemesan mobil yang praktis dan efisien.

(Baca juga: Contek Trik Bisnis dari 4 Pendiri Startup Sukses)

Brian Chesky

Hanya butuh usia 4 tahun bagi AirBnB untuk mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemimpin dalam pasar global untuk penyewaan ruang tinggal sementara. Padahal, ide yang ditawarkan sederhana yakni menghubungkan pemilik hunian dan penyewa secara real time.

Saat ini AirBnB telah terhubung dengan lebih dari 182 negara dan 9.000 kota di seluruh dunia. Saat ini nilai AirBnB telah mencapai US$ 10 miliar.