Pengeluaran Ekstra di Bulan Ramadan yang Bisa Diantisipasi

Pengeluaran Ekstra di Bulan Ramadan yang Bisa Diantisipasi

Saat Ramadan, perilaku konsumtif nampak jelas di tengah masyarakat. Tengok saja pusat perbelanjaan, akan terlihat banyak orang yang antusias berbelanja dan tak sungkan meskipun harus berdesak-desakan.

Ya, meskipun sedang berpuasa, tetapi pengeluaran di bulan puasa justru meningkat. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia mencatat pada tahun lalu, angka pengeluaran masyarakat meningkat 30% selama bulan puasa. Karena itu, kita harus bersiap-siap dari segi finansial. Tujuannya agar aktivitas belanja tetap lancar dan konsentrasi ibadah tidak terganggu.

Buatlah anggaran pengeluaran Ramadan. Pilihlah pengeluaran yang benar-benar penting alias utamakan kebutuhan daripada keinginan. Jaga agar tidak menjurus kepada perilaku konsumtif nantinya. Berikut ini daftar pengeluaran ekstra selama Ramadan yang harus diantisipasi.

Belanja makanan lebih banyak

Meskipun berpuasa, pengeluaran untuk urusan dapur justru akan meningkat. Para ibu biasanya ingin menyediakan hidangan yang lebih istimewa. Dengan begitu, bujet untuk belanja bahan makanan akan lebih besar. Meja makan akan terisi dengan menu lengkap mulai dari takjil, makanan utama, buah-buahan, hingga makanan penutup.

Undangan bukber

Ajakan untuk buka bersama kerap datang bertubi-tubi saat bulan puasa, dari kawan sekolah, kuliah, rekan kerja, hingga keluarga besar. Anggaran khusus wajib disiapkan untuk ini. Beri batasan berapa maksimal anggaran yang mampu dikeluarkan untuk mengikuti bukber selama Ramadan.

Agar tidak melewati batas yang sudah ditetapkan sendiri, sebaiknya lebih selektif dalam memilih mana undangan yang sebaiknya didatangi dan mana yang tidak. Pertimbangkan dari segi bujet, lokasi, hingga siapa saja tamu-tamu yang datang. Jika lokasi bukber jauh, tentu harus menyiapkan biaya transportasi lebih besar.

Vitamin dan obat-obatan

Untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit selama menjalani ibadah puasa, bisa jadi tak cukup hanya dengan mengonsumsi makanan bergizi saja. Tak ada salahnya menyiapkan anggaran untuk membeli vitamin. Selain itu, obat-obatan juga diperlukan untuk pertolongan pertama ketika terjadi serangan penyakit ringan yang menganggu ibadah puasa.

Biaya renovasi dan bersih-bersih rumah

Untuk menyambut kedatangan Ramadan dan Idul Fitri, masyarakat kerap melakukan renovasi dan membersihkan rumahnya. Sebenarnya, tak perlu renovasi besar yang memakan anggaran selangit, cukup mengecat ulang rumah, membersihkan area rumah yang jarang tersentuh, serta menyingkirkan barang-barang yang tak terpakai.

Kuota internet

Siapkan juga anggaran ekstra untuk kuota internet. Google baru-baru ini merilis data terkait perilaku konsumen Indonesia selama Ramadan dan mencatat terjadi peningkatan penelusuran sebesar 28% pada 2016. Google melakukan riset tentang aktivitas pengguna YouTube dan Google selama Ramadan tahun lalu untuk mengetahui hal-hal yang dicari oleh konsumen di Internet sepanjang Ramadan.

Berdasarkan perilaku konsumen tahun lalu, Google meyakini bahwa selama Ramadan 2017, masyarakat Indonesia akan menggunakan internet untuk membantu mendapatkan inspirasi, belanja produk terbaru, mencari kartu kredit untuk membayar berbagai hal, mencari promo dan diskon, hingga merencanakan perjalanan sejak awal.

Pada 2016, penelusuran yang melonjak antara lain tentang pakaian yang meningkat hingga 2,8 kali lipat, alat-alat rumah tangga meningkat 2 kali lipat, dan promosi telepon seluler sebesar 1,8 kali lipat. Penelusuran terkait pembayaran dengan cicilan juga meningkat sebesar 1,6 kali lipat, sementara penelusuran promo kartu kredit meningkat 1,2 kali lipat.

Persiapan lebaran

Persiapan untuk lebaran mulai dari membeli baju, menyiapkan kue-kue kering, hingga menyiapkan amplop (seperti tradisi memberi salam tempel saat lebaran) akan memakan anggaran yang lumayan. Alangkah baiknya jika sudah mencicil keperluan lebaran jauh-jauh hari, sehingga pengeluaran tidak terlalu membengkak selama bulan puasa.

Persiapan mudik

Mudik juga menjadi hal yang identik menjelang Idul Fitri. Masih berdasarkan tren penelusuran Google, pemudik di Indonesia merencanakan perjalanan mudik dengan kereta sekitar 3 bulan sebelum Ramadan, sementara bus dan penerbangan domestik dimulai sekitar 2 bulan sebelumnya.

Nah meskipun urusan tiket mudik mungkin saja sudah selesai, saat memasuki Ramadan masih ada persiapan lain yang harus dilakukan dan memakan biaya lumayan. Misalnya saja membawa mobil ke bengkel agar kondisinya prima saat mudik hingga membeli oleh-oleh untuk keluarga di kampung halaman.

Sedekah dan zakat

Ramadan adalah bulan yang sempurna untuk memupuk berbagai bentuk amal kebaikan. Anggaran sedekah dan zakat tak boleh terlewatkan. Jadi, tak hanya urusan duniawi saja yang masuk ke dalam prioritas anggaran pengeluaran saat Ramadan ya.