Perbandingan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan Kereta Cepat di Asia

Sebentar lagi Indonesia akan punya kereta cepat. Meski pembangunannya masih menuai kontroversi, jika lancar dan diresmikan pada tahun 2019 mendatang, Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki kereta cepat.

Transportasi yang nyaman, cepat, dan tepat waktu memang menjadi ciri negara maju. Namun demikian, proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dinilai belum dibutuhkan. Sebab, rute tersebut masih bisa ditempuh dengan transportasi mobil.

Hal lain yang menjadi bahan kritik adalah dipilihnya China dalam proyek tersebut, padahal Jepang lebih terkenal sebagai pelopor kereta cepat Shinkansen. China akan memegang 40% saham, sedangkan sisanya dimiliki oleh Indonesia.

Sementara itu 75% pendanaan disediakan China Development Bank milik pemerintah China, ditanggung bersama China Railway dan konsorsium BUMN Indonesia.

(Baca juga:  Traveling ke Pulau Jawa, Pilih Naik Pesawat atau Kereta Api?)

Pembangunannya dilakukan murni secara bisnis sehingga tidak menggunakan APBN. Alasan lain dipilihnya China adalah karena mereka setuju untuk menyerap 40.000 tenaga kerja Indonesia.

Tarif kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan dibandrol sebesar Rp 200.000 dengan jarak tempuh 35-37 menit. Lalu bagaimana dengan tarif kereta cepat di negara-negara lain di Asia? Berikut ulasannya.

1. Shinkansen, Jepang

JR_East_Shinkansen_lineup_at_Niigata_Depot_201210

Shinkansen merupakan kereta cepat yang dioperasikan oleh perusahaan Japan Railways. Jalur kereta cepat pertama, Tokaido Shinkansen yang melayani rute Tokyo-Osaka, dibangun sepanjang 515,4 km pada tahun 1964. Kini jalur shinkansen telah mencapai 2.615,7  km dengan kecepatan maksimum 240–320  km/jam (150–200  mph). Shinkasen juga dijuluki bullet train alias kereta peluru karena merupakan pelopor kereta cepat di Asia.

(Baca juga:  Perbandingan Tarif Metro Mini dan Bis-bis di Kota-Kota Lainnya di Asia Tenggara)

Meski cepat, transportasi di Jepang terkenal mahal. Tokyo ke Osaka yang berjarak 515 km dibandrol seharga   ¥ 13.620 (Rp 1.529.308) dengan jarak tempuh 145 menit (2 jam 25 menit).

Sedangkan untuk rute terdekat seperti Kyoto ke Osaka sejauh 42,8 km, tiket dihargai ¥ 1.480 (Rp 166.180) dengan jarak tempuh 13 menit saja. Bandingkan dengan kereta cepat Jakarta Bandung yang memiliki jarak 150 km, wakt tempuh 35 menit, dan tiket Rp 200.000.

Jika jarak Tokyo-Osaka 3,4 kalinya jarak Jakarta-Bandung, maka waktu tempuh yang dibutuhkan untuk Tokyo-Osaka dengan kereta cepat Indonesia adalah 119 menit saja.

Ini karena kereta cepat Jakarta-Bandung digadang-gadang memiliki kecepatan 350 km/jam. Namun dari segi harga, kereta cepat Indonesia jauh lebih murah dengan perhitungan Rp 200.000 dikalikan 3,4 (perbandingan jarak Jakarta-Bandung dengan Tokyo Osaka) hasilnya Rp 680.000.

2. Korea Train Express (KTX), Korea

KTX_Engine

Korea Train Express (KTX) adalah kereta cepat Korea yang dioperasikan oleh Korail. Pembangunannya dimulai dengan rute Seoul ke Busan pada 1992, namun pelayanan KTX sendiri baru diresmikan pada 1 April 2004. Kecepatan maksimum KTX mencapai 305 km/jam (190 mph), meskipun infrastrukturnya didesain agar kereta bisa melaju sampai 350 km/jam (217 mph).

Harga tiket KTX dirancang oleh pemerintah Korea berada di tengah-tengah harga kereta konvensional dan pesawat. Untuk rute Seoul-Busan sejauh 324 km misalnya, dihargai ‚© 54.400 (Rp 584.000) dengan waktu tempuh 2 jam 40 menit.

(Baca juga:  Kota-kota Termurah di Asia Ini Wajib Kamu Kunjungi Kalau Kamu Backpacker Sejati)

3. Taiwan High Speed Rail (THSR/HSR), Taiwan

Taiwan-HighSpeedRail-700T-testrun-2006-0624

THSR merupakan kereta cepat yang memiliki kecepatan rata-rata 345 km/jam dan jalurnya membentang dari ibu kota Taipei ke kota Kaohsiung di selatan.

Konstruksinya sendiri dilakukan oleh perusahaan swasta Taiwan High Speed Rail Corporation (THSRC) dengan total biaya mencapai USD 18 miliar. THSR resmi beroperasi pada 5 Januari 2007.

THSR dirancang bisa melaju 285-300 km/jam (177-186 mph). Pembuatnya, Kawasaki Heavy Industries menjadikan teknologi Shinkansen Jepang pertama kalinya diadaptasi oleh negara lain. Rute terjauh yakni Taipei-Kaohsiung sejauh 248 km dihargai sebesar NT$1.630 (Rp 662.757) dengan waktu tempuh dua jam.

4. High-speed rail (HSR), China

HSR_Zuoying_Station_edit

China merupakan negara dengan jalur kereta cepat terpanjang di dunia yakni 19.000 km (12.000 mil). Jarak ini bahkan lebih jauh dibandingkan jika semua jalur kereta cepat di dunia digabungkan. Wilayah daratan yang luas membuat China berencana memperluas hingga 30.000 km (19.000 mil) pada tahun 2020 nanti.

HSR China pertama kali diperkenalkan pada 18 April 2007. Kini jaringan HSR telah menembus 33 provinsi. Pada awal pembuatan, China bekerja sama  Alstom, Siemens, Bombardier, Kawasaki Heavy Industries. Namun kini para teknisi China telah mampu memproduksi kereta cepat sendiri dan hebatnya memiliki kecepatan hingga 380 km/jam (240 mph).

(Baca juga:  Traveler Harap Waspada, Ini Jalur Perjalanan Darat Paling Berbahaya di Indonesia)

Dengan menaiki HSR, Beijing-Shanghai yang berjarak 1.318 km bisa ditempuh dalam waktu 4 jam 48 menit. Harga tiket HSR bervariasi tergantung kelas. Untuk rute Beijing-Shanghai misalnya, kelas satu dihargai 933 Yuan (Rp 1.930.926), kelas dua 533 Yuan (Rp 1.103.091), sedangkan kelas VIP atau disebut business class dihargai 1.748 Yuan ( Rp 3.617.642).

Soal fasilitas, semua kereta cepat yang disebutkan di atas tidak kalah dengan pesawat. Belum lagi ketepatan waktu yang hanya bergeser beberapa detik. Lantas bagaimana dengan kereta cepat versi Indonesia? Mari kita tunggu dan tetap awasi pembangunannya.