Perbedaan Kliring, RTGS dan Real Time dalam Dunia Perbankan

pinjaman modal usaha _ pinjaman UKM - CekAja.com

Kliring adalah masalah yang kerap mengganggu saat dua nasabah bank berbeda melakukan transfer. Biasanya, akan terdapat jeda uang masuk yang cukup lama.

Masalah ini biasanya terjadi saat transaksi jual-beli online. Penjual yang mendapatkan konfirmasi transfer dari pembeli menggunakan rekening Bank berbeda merasa kaget ketika melakukan pengecekan baik menggunakan internet banking atau melalui ATM menemukan uang pembayaran belum masuk ke rekeningnya.

Masalah serupa juga dialami para karyawan perusahaan ketika gajian. Karyawan yang menggunakan bank berbeda dengan bank payroll perusahaan akan mengalami keterlambatan gaji. Masalah kliring ini memang kerap kali dirasakan dan mudah ditemui di sekitar kita.

Namun, sangat sedikit dari kita yang tahu apa itu kliring. Oleh karenanya, artikel ini akan memberikan penjelasan secara detil pada rekan CekAja sekalian. Berikut ulasan selengkapnya.

Perbedaan Kliring, RTGS dan Real Time dalam Dunia Perbankan

Dalam dunia perbankan, kliring adalah pertukaran data keuangan elektronik atau warkat baik atas nama nasabah maupun bank yang hasil perhitungannya diselesaikan di waktu tertentu.

Kliring dapat dipahami juga sebagai kesepakatan antar lembaga keuangan mengenai utang piutang dalam sebuah transaksi keuangan.

Untuk memahami clearing, akan lebih mudah jika kita membahas Lalu Lintas Giro (LLG) terlebih dahulu. LLG sendiri merupakan proses transfer uang antar bank. Misalnya Tuan A mentransfer sejumlah dana menggunakan rekening Bank Mandiri kepada Tuan B yang memiliki rekening bank BRI.

Nah, kliring sendiri merupakan proses pengecekan yang dilakukan Bank Mandiri untuk mengetahui apakah terdapat ketersediaan dana untuk melakukan transfer pada Bank BRI. Pada kliring, biaya yang dipungut pada nasabah sebesar Rp5 ribu hingga Rp15 ribu.

Perbedaan Kliring, RTGS dan Real Time dalam Dunia Perbankan

Real Time Gross Settlement (RTGS) sebenarnya tak berbeda jauh dengan kliring. Hanya saja, jika proses kliring bisa memakan waktu hingga 3 hari kerja, maka pada RTGS uang yang ditransfer bisa diterima hari itu juga di rekening penerima. Waktu yang dibutuhkan dalam RTGS biasanya berkisar hingga 4 jam.

Namun, terdapat sejumlah pengecualian. Pertama, jika transfer dilakukan di atas jam 3 sore di mana bank sudah closing maka dana yang ditransfer baru akan sampai di rekening tujuan keesokan harinya.

Kedua, jika transfer dilakukan di akhir bulan (tanggal 30/31) di mana bank tengah dalam proses tutup buku, maka dana yang ditransfer bisa mengalami keterlambatan hingga 1 hari kerja.

RTGS biasanya dipakai ketika seseorang ingin melakukan transfer uang dalam jumlah besar namun membutuhkan waktu yang lebih cepat dibandingkan kliring.

Transfer RTGS sendiri memiliki syarat minimal transfer senilai Rp100 juta. Biaya yang dipungut dari nasabah untuk layanan ini sejumlah Rp 25 ribu hingga Rp50 ribu.

Perbedaan Kliring, RTGS dan Real Time dalam Dunia Perbankan

Real Time Online (RTO) adalah sistem pengiriman uang tercepat dalam perbankan. Bila kliring dan RTGO membutuhkan waktu hingga dana tiba di rekening penerima, pada RTO dana akan masuk ke rekening penerima di waktu yang sama ketika transfer dilakukan.

Namun, bila kliring dan RTGO dilakukan langsung melalui kasir bank, pada RTO transfer dilakukan melalui tiga saluran yakni mobile banking, internet banking dan Auto Teller Machine (ATM).

Perbedaan lainnya, pada real time online jumlah uang yang ditransfer dibatasi dengan jumlah maksimal sebesar Rp25 juta per hari.

(Baca: Biaya Transfer Bank Jaringan LINK, ATM Bersama dan Prima)

Jenis transfer uang satu ini baik dilakukan untuk jumlah uang yang tidak terlalu besar namun membutuhkan kecepatan waktu yang tinggi. Biaya untuk fasilitas ini bervariasi tergantung kebijakan bank. Namun, kisarannya mencapai Rp6.500 hingga Rp7.500.

Tip untuk menghemat biaya bank

Bank memang mengenakan sejumlah biaya pada nasabah yang menggunakan layanannya. Contohnya, ketika nasabah mencetak rekening koran, melakukan transfer antar bank atau biaya administrasi untuk ATM dan tabungan.

Meski pada awalnya terlihat kecil, namun dalam jangka panjang total potongan yang dikenakan bisa cukup lumayan. Nah, untuk menghindari membayar sekian biaya tersebut, berikut trik yang bisa diterapkan.

1. Pilih rekening yang tak membebankan biaya administrasi

Saat ini sudah banyak bank yang memiliki layanan rekening seperti ini. Meski fiturnya tidak selengkap rekening konvensional, namun rekening ini cukup hemat biaya. Rekening seperti ini cocok untuk penempatan dana darurat atau simpanan.

2. Miliki dua rekening berbeda

Jika rekan CekAja termasuk aktif dalam bertransaksi karena tuntutan pekerjaan, sebaiknya miliki lebih dari satu rekening. Hal ini akan membantu untuk meminimalisir biaya transfer antar rekening berbeda.

Kita bisa pilih dua di antara bank yang paling umum digunakan dan memiliki jaringan ATM paling besar. Sebagai contoh, Bank BCA dikombinasikan dengan Bank Mandiri atau Bank BRI dikombinasikan dengan Bank CIMB Niaga dan seterusnya.

Berminat mendapatkan produk-produk perbankan seperti kartu kredit, pinjaman dan deposito? Ajukan saja secara online melalui CekAja.com. Dapatkan produk terbaik dengan beragam manfaat hanya melalui smartphone dan gadget kesayangan. Jadi, tunggu apa lagi?