Persiapan Imlek Yang Lazim Dilakukan di Indonesia
6 menit membacaTahun baru Imlek merupakan tahun baru komunitas Tionghoa yang pada tahun 2020 ini akan memasuki tahun 2571 akan jatuh pada tanggal 25 Januari mendatang. Berbagai persiapan menyambut imlek mulai dilakukan bagi mereka yang merayakannya di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Imlek di Indonesia
Di Indonesia imlek baru mulai dirayakan pada tahun 2000 dan menjadi hari libur nasional pada tahun 2001 di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid setelah sempat dilarang perayaannya pada masa Orde Baru pimpinan Presiden Soeharto.
Semenjak itu, tahun baru imlek selalu diperingati dengan semarak di beberapa penjuru kota di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 sesuai hasil dari sensus penduduk 2010, etnis China merupakan salah satu dari 20 etnis terbesar di Indonesia atau tepatnya berada di posisi 18 dengan jumlah mencapai 2,83 juta jiwa atau sekitar 1,2 persen dari total penduduk Indonesia yang saat itu berjumlah 236,73 juta jiwa. Sehingga tidak heran, perayaan tahun baru imlek di Indonesia sejak diperbolehkan pemerintah selalu semarak.
Komunitas Tionghoa juga selalu melakukan persiapan-persiapan khusus dalam menyambut tahun baru imlek. Berikut ini beberapa persiapan yang biasanya dilakukan masyarakat yang akan menyambut hari raya imlek:
Membersihkan seluruh penjuru rumah
Saat menyambut perayaan tahun baru imlek 2020 yang merupakan tahun Tikus Logam, masyarakat biasanya membersihkan rumah sama seperti yang dilakukan pada tahun baru imlek sebelumnya.
Komunitas Tionghoa percaya bahwa kegiatan bersih-bersih rumah dapat membuang segala kesialan dan hal yang tidak baik yang terjadi pada tahun sebelumnya sehingga siap untuk mendapatkan rezeki dan keberkahan di tahun baru.
Baca Juga: (Mengenal Chunyun, Tradisi Mudik Imlek Orang China)
Kegiatan bersih-bersih ini dilakukan sebelum hari tahun baru imlek karena membersihkan rumah pada saat imlek merupakan hal yang tabu dan dilarang karena dianggap bisa membuang dan mengusir segala kebaikan dan keberuntungan yang baru diterima dan yang akan datang selama satu tahun ke depan.
Oleh karena itu, masyarakat selalu memastikan rumah sudah dalam kondisi bersih dan nyaman sebelum datangnya tahun baru imlek.
Pasang ornamen imlek yang memiliki banyak arti
Dalam menyambut tahun baru imlek, jangan lupa untuk memasang hiasan dan ornamen imlek agar tahun baru menjadi lebih meriah. Dekorasi yang lazim ditemui pada saat imlek adalah lampion, pohon buatan dengan angpao tergantung, lilin, ataupun tulisan-tulisan aksara Mandarin yang berkaitan dengan imlek.
Uniknya, ornamen imlek yang terpasang selalu memiliki unsur warna merah dan emas. Komunitas Tionghoa biasanya juga mengganti seluruh perabot rumah yang mudah diganti dengan unsur warna tersebut seperti pada sprei, hordeng, selimut, sarung bantal, taplak meja, serta pakaian.
Namun, ornamen-ornamen yang biasa terpasang pada saat imlek bukan hanya sekedar pemanis saja, karena memiliki makna filosofis di baliknya. Beberapa makna dari ornamen imlek antara lain:
1. Lampion

Misalnya lampion warna merah dengan unsur warna emas yang terpasang di sudut-sudut rumah bermakna sebagai penerang jalan kehidupan yang bisa membawa kepada kebahagiaan.
Selain itu, lampion yang tergantung di depan pintu rumah dipercaya bisa menghalau nasib buruk dari luar rumah sehingga tidak bisa masuk ke dalam rumah.
2. Lilin besar warna merah

Selain lampion, pada saat imlek juga biasanya ada ornament lilin besar berwarna merah yang disediakan sebagai persiapan menyambut imlek. Ornamen lilin juga sering dipakai untuk perayaan imlek di Indonesia.
Lilin besar bermakna sebagai penerang rezeki yang telah dan akan didapat di tahun baru.
Dengan menyediakan lilin berarti juga sebagai sebuah doa untuk mendapatkan rezeki yang terang di awal tahun. Lilin juga sebagai penanda rasa syukur atas doa dan harapan yang terkabul di tahun sebelumnya.
3. Karakter Fu terbalik

Fu dalam bahasa Mandarin berarti ‘berkah’. Kata Fu biasanya tertulis dalam bentuk kaligrafi China di atas kertas berwarna merah berbentuk persegi yang ditempelkan pada pintu, jendela, ataupun dinding.
Penempelan karakter Fu biasanya diletakkan secara terbalik karena pelafalan kata Fu yang dibalik mirip dengan kata ‘di sini’ dengan harapan bahwa di sinilah tempat yang tepat bagi rezeki dan keberuntungan untuk singgah dan menetap. Kebiasaan ini merupakan sebuah permainan kata dalam bahasa Mandarin yang menarik.
4. Petasan dan kembang api

Petasan dan kembang api selain bisa menambah semarak dan kemeriahan imlek, juga merupakan ornamen yang seakan-akan wajib ada dalam setiap tahun baru.
Komunitas Tionghoa percaya petasan dan kembang api yang dinyalakan dan dibunyikan bisa mengusir roh jahat serta bisa mengundang dewa kekayaan datang ke depan pintu rumah.
Biasanya, setelah petasan meledak di atas tanah, tanah tersebut akan ditutupi dengan lapisan pembungkus petasan berwarna merah agar keberuntungan yang diundang menggunakan petasan tetap berada di sana dan tidak pergi ke mana-mana.
Namun, pada saat ini biasanya petasan tidak lagi dinyalakan dan hanya berfungsi sebagai ornamen hiasan yang tergantung di depan rumah.
Persiapkan makanan tradisional dan buah-buahan khas
Sama seperti hari raya lain pada umumnya, pada saat imlek biasanya orang yang merayakan juga mempersiapkan berbagai jenis makanan dan kudapan lezat, termasuk makanan tradisional khas China agar kemeriahan imlek semakin terasa.
Makanan tradisional yang biasa dipersiapkan untuk merayakan imlek antara lain lumpia, kue mangkok, mie panjang China, serta sajian ikan utuh. Selain itu, berbagai macam buah-buahan juga disajikan seperti jeruk mandarin dan buah-buahan lainnya.
Untuk jeruk mandarin biasanya disajikan dengan daun yang masih menempel pada ujung atas jeruk untuk menambah kesan tahun baru yang ceria.
Hidangan-hidangan tersebut biasanya disajikan di atas wadah makanan berwarna merah, hitam, dan emas.
Sama seperti ornamen, makanan-makanan yang disajikan pada saat imlek biasanya memiliki pesan dan filosofi yang berbeda-beda. Seperti misalnya mie goreng merupakan salah satu hidangan yang wajib ada saat imlek karena bagi masyarakat Tionghoa, mie memiliki arti sebagai simbol panjang umur, kebahagiaan dan rezeki yang melimpah.
Selain mie, ikan juga harus ada saat perayaan imlek. Ikan yang dihidangkan biasanya ikan bandeng yang jadi makanan khas imlek di Indonesia.
Alasan dari pemilihan ikan bandeng adalah karena melambangkan pelicin dalam bisnis. Selain ikan, ada juga ayam atau bebek yang melambangkan kesetiaan dan ketaatan. Ayam atau bebek biasa disajikan utuh dengan harapan keluarga yang memakannya bisa menjadi keluarga utuh dan bahagia.
Makanan khas lain di perayaan imlek
Makanan khas imlek lainnya adalah telur yang direbus dengan kecap asin dan teh sehingga memiliki rasa yang unik yakni manis dan gurih. Telur ini nikmat untuk disantap sebagai cemilan. Telur ini bagi masyarakat Tionghoa memiliki makna sebagai sesuatu yang bisa mendatangkan kesuburan.
Kemudian, ada juga kudapan khas imlek yang harus tersedia, seperti kue mangkok warna merah yang selalu berdampingan dengan kue keranjang.
Kue mangkok berwarna merah ini bermakna sebagai lambang dari rezeki yang akan selalu hadir dan merekah sepanjang tahun. Dengan memakan kue ini maka diharapkan bisa memberikan rezeki baru yang berlimpah dan tidak terputus.
Selanjutnya, ada kue keranjang yang selalu ada saat imlek karena memiliki arti ‘tahun yang lebih sejahtera’. Oleh karena itu, kue ini selalu ada pada saat prosesi peribadatan dan juga jamuan makan saat imlek.
Pada saat imlek biasanya juga tersedia jeruk mandarin dengan daun yang masih utuh di tangkainya. Jeruk ini merupakan lambang dari rezeki yang berlimpah dan juga kondisi jeruk yang utuh bermakna kemakmuran dan kesejahteraan yang akan selalu tumbuh.
Hidangan lain yang biasa tersedia saat imlek adalah manisan yang ditaruh di atas kotak berbentuk segi delapan yang terkenal juga sebagai tray of happiness.
Sesuai dengan namanya, manisan segi delapan ini juga menyimpan makna seperti pada manisan biji teratai sebagai lambang kesuburan, manisan leci sebagai lambang keluarga yang kuat, serta jenis manisan lainnya yang juga mengandung makna.
Baca Juga: (Imlek Tiba, Pelajari Peruntungan Shio Kamu di Tahun Baru China)
Sementara angka delapan bermakna sebagai angka keberuntungan yang dipercaya oleh komunitas Tionghoa.
Selanjutnya, pada saat imlek juga ada makanan bernama Yu Sheng yang merupakan salad dengan campuran buah, sayur, dan ikan. Hidangan ini juga diberi bumbu-bumbu seperti kayu manis, wijen, minyak ayam, lada putih, dan saus plum. makanan ini biasanya disantap bersama-sama dengan seluruh anggota keluarga.
Sebelum makan, seluruh anggota keluarga bisanya mengaduk makanan ini secara bersama-sama yang kemudian masing-masing orang mengangkat makanan ini tinggi-tinggi menggunakan sumpit dengan harapan semakin tinggi Yu Sheng diangkat, maka harapan dan doa yang diinginkan akan terkabul serta keberuntungan akan datang berlipat-lipat.
Persiapan-persiapan di atas biasanya dilakukan oleh masyarakat Tionghoa di manapun berada, termasuk juga di Indonesia dalam persiapan menyambut tahun baru imlek.
Selain itu, di setiap kota di Indonesia biasanya juga memiliki tradisi dan persiapan unik yang berbeda-beda dalam menyambut tahun baru imlek seperti tradisi ‘Patekoan’ di Jakarta yang merupakan tradisi menyuguhkan air teh secara gratis untuk siapapun yang kebetulan lewat. Tradisi ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan biasanya dilakukan di kawasan Glodok, Jakarta Barat.
Semoga tahun baru imlek 2020 atau 2571 Kongzili di tahun Tikus Logam ini bisa dimaknai dengan penuh khidmat dan kebaikan sehingga keberkahan dan rezeki yang melimpah akan selalu menyertai hingga tahun-tahun yang akan datang.
Untuk memenuhi kebutuhan dana mendadak kamu segera ajukan KTA dari Cekaja.com.