Pilih Aki Kering atau Aki Basah untuk Kendaraan Kesayanganmu?

Saat ini ada dua jenis aki yang beredar di pasaran untuk kendaraan kesayanganmu. Dua jenis aki tersebut adalah aki kering dan aki basah. Tentunya keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Bentuk aki kering dan basah memang hampir mirip, hanya saja ada perbedaan mencolok pada bahan yang digunakan saat merendam sel aki. Jika  aki basah menggunakan cairan atau air aki, aki kering menggunakan gel.

Lalu mana yang lebih baik untuk kendaraan  kesayangan, aki kering atau aki basah? Berikut kekurangan dan kelebihan masing-masing yang bisa jadi bahan pertimbanganmu saat membeli aki:

Aki Kering

Jenis aki kering tidak menggunakan cairan elektrolit tetapi gel sebagai penggantinya. Karena itulah kamu tidak perlu terus-terusan mengecek kondisi aki karena dapat bertahan lebih lama. Dengan desain lebih simpel, tidak tembus pandang, aki kering juga disebut sebagai aki dengan perawatan yang minim.

Meski harga rata-rata aki kering lebih mahal dibandingkan aki basah, aki kering justru lebih awet dibandingkan aki basah.

(Baca juga:  Bukan Jualan Gorengan! Ini Ide Bisnis Keren Dengan Modal di Bawah Rp 500 ribu)

Aki Basah

Sementara itu, aki basah memiliki desain yang transparan dengan maksud agar pengguna dapat melihat kondisi air aki. Sehingga pengguna tahu apakah aki masih bisa digunakan atau perlu diisi ulang kembali.

(Baca juga:  Agar Tidak Menderita di Akhir Bulan Meski Gaji Habis)

Air aki yang digunakan aki basah lebih cepat menguap karena suhu yang panas, sehingga kamu perlu sering-sering mengecek kondisi aki. Walau begitu, harga aki basah secara rata-rata lebih murah dibandingkan aki kering.

Berencana beli kendaraan dalam waktu dekat? Bawa pulang kendaraan impianmu dengan Kredit Kendaraan Bermotor. Ajukan di CekAja!