Pinjaman Dana untuk Bisnis Kain Tradisional Indonesia

Mengajukan pinjaman dana untuk bisnis kain tradisional Indonesia, rasanya sangat wajar dilakukan oleh para pebisnis. Mengingat, modal yang dibutuhkan untuk memenuhi biaya produksi, seperti membeli bahan baku hingga melakukan kegiatan pemasaran, memerlukan biaya yang sangat besar.

Pinjaman Dana untuk Bisnis Kain Tradisional Indonesia

Saat ini pun, perbankan dan perusahaan financial technology sudah sangat menjamur di Indonesia. Kamu selaku pelaku usaha di sektor riil, bisa memanfaatkannya sebagai sumber pembiayaan untuk mendapatkan pinjaman dana.

Terlebih, kini likuiditas atau ketersediaan pendanaan di perbankan yang diberikan Bank Indonesia sudah dilonggarkan, yaitu hampir Rp300 triliun.

Dengan begitu, masyarakat termasuk para pelaku bisnis, bisa memanfaatkan kelonggaran yang diberikan BI untuk mengajukan pinjaman modal usaha.

Tidak terkecuali untuk kamu, yang sedang atau baru ingin menjalankan bisnis di bidang kain tradisional, kamu bisa memanfaatkan momen tersebut untuk mengajukan pinjaman dana, untuk bisnis kain tradisional Indonesia.

Sekilas Tentang Pinjaman Dana

Jika melihat definisi dari OJK, pinjaman dana merupakan sejumlah dana yang disediakan pihak bank untuk para nasabahnya, dan disertai dengan pemberian bunga yang harus dilunaskan nasabah di waktu yang telah dijanjikan dengan cara angsuran atau dicicil.

Pinjaman sendiri, sejatinya terdiri dari dua jenis, yaitu pinjaman dengan agunan (jaminan) dan pinjaman tanpa agunan.

Untuk pinjaman dengan agunan, biasanya kamu harus memberikan jaminan yang sesuai dengan jumlah pinjaman yang diajukan.

Namun, sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman dana untuk bisnis kain tradisional Indonesia, kamu perlu memilih lembaganya terlebih dahulu, apakah kamu akan mengajukan pinjaman dana melalui perbankan atau melalui perusahaan financial technology.

(Baca Juga: Pinjaman Modal Usaha Terbaik)

Apabila kamu berencana ingin mengajukan pinjaman dana melalui fintech, pastikan bahwa fintech tersebut sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Jika melihat data OJK, hingga 29 Juni 2020, total perusahaan fintech yang sudah berizin dan terdaftar di OJK ada sebanyak 158 perusahaan.

Dari jumlah perusahaan yang sudah terdaftar di OJK tersebut, kamu bisa memilih satu di antaranya yang paling sesuai dengan kebutuhan, sebagai layanan fintech yang akan digunakan dalam mengajukan pinjaman dana untuk bisnis kain tradisional Indonesia.

Tetapi kamu tetap harus berhati-hati, sebab banyaknya keberadaan perusahaan fintech saat ini, membuat beberapa pihak tidak bertanggung jawab semakin menjamur dalam memanfaatkan situasi tersebut.

Oleh karena itu, ketika hendak mengajukan pinjaman dana untuk bisnis kain tradisional Indonesia, kamu perlu mengecek terlebih dahulu kredibilitas perusahaan fintech dan memastikan bahwa perusahaan tersebut sudah terdaftar secara resmi di OJK.

Keuntungan Pinjaman Dana untuk Bisnis

Meski kerap kali terlihat menyeramkan, namun melakukan pinjaman dana untuk bisnis kain tradisional Indonesia nyatanya memberikan banyak keuntungan. Adapun beberapa keuntungan yang akan kamu dapatkan tersebut, di antaranya yaitu:

  • Memberikan kemudahan dalam melakukan inovasi bisnis
  • Menggaji karyawan
  • Memperluas jangkauan pasar
  • Melakukan renovasi kantor atau menyewa gedung baru
  • Memperbarui perlengkapan atau inventaris kantor
  • Sebagai dana darurat untuk menjaga bisnis tetap berjalan aman, apabila mengalami keadaan darurat

9 Jenis Kain Tradisional Indonesia

Setelah di pembahasan sebelumnya kamu sudah mengetahui beberapa hal terkait pinjaman dana beserta kelebihannya, maka di pembahasan kali ini kamu akan mengetahui apa saja jenis-jenis kain tradisional Indonesia.

Pasalnya, jenis-jenis kain ini menjadi hal penting yang juga perlu kamu perhatikan, setelah pinjaman dana untuk bisnis kain tradisional Indonesia. Karena seperti yang diketahui, jenis-jenis kain tradisional Indonesia ada banyak dan sangat beragam.

Lantas, apa saja jenis kain tradisional Indonesia tersebut? Pada kesempatan kali ini, CekAja.com akan mengulas sembilan jenis kain tradisional Indonesia paling populer khusus untuk kamu. Simak bersama-sama, yuk!

1. Kain Ulos

Pinjaman Dana untuk Bisnis Kain Tradisional Indonesia

Jenis kain tradisional Indonesia pertama yang populer adalah kain ulos. Jenis kain tradisional yang satu ini, dikembangkan secara turun temurun oleh suku Batak, Sumatera Utara.

Kain ulos sendiri pada dasarnya bukan kain sembarangan, karena setiap kainnya memiliki filosofi tersendiri yang mendalam.

Terlebih, kain ulos hanya boleh dikenakan di acara-acara atau momen tertentu saja. Sehingga, kain tradisional yang satu ini memang bukan kain yang diciptakan sembarangan. Terlihat dari harga yang ditawarkan untuk satu jenis kain ini cenderung sangat mahal.

Maka dari itu, sangat wajar apabila para pelaku bisnis mengajukan pinjaman dana untuk bisnis kain tradisional Indonesia, jika ingin menggunakan kain ulos sebagai salah satu jenis kain yang akan dijual.

2. Kain Batik

Pinjaman Dana untuk Bisnis Kain Tradisional Indonesia

Meski saat ini jenis kain batik sudah sangat banyak ditemukan, namun batik tidak pernah luput dari perhatian para pelaku bisnis kain tradisional Indonesia. Hal tersebut dikarenakan, kain batik memiliki pesona yang sangat memikat.

Bagaimana tidak, proses pembuatan kain yang satu ini cukup sulit karena harus di gambar secara manual, di atas kain mori menggunakan lilin yang terletak pada canting.

Motif serta corak yang digambar di kain memiliki makna sendiri, dan umumnya corak tersebut menjadi salah satu ciri khas batik daerah tertentu.

Sulitnya proses pembuatan kain batik ini, membuat harga jualnya kerap kali menjulang tinggi. Dengan demikian, tidak heran apabila para pelaku bisnis rela mengajukan pinjaman dana untuk bisnis kain tradisional Indonesia dan mengoleksi beberapa jenis kain batik yang sangat indah.

3. Kain Songket Palembang

Pinjaman Dana untuk Bisnis Kain Tradisional Indonesia

Selain dua jenis kain di atas, kain songket Palembang nyatanya juga mampu memikat para pelaku usaha kain tradisional.

Yang mana, para pelaku usaha ini rela melakukan pinjaman dana untuk bisnis kain tradisional Indonesia, dan memborongnya untuk dijadikan koleksi.

Sebagai jenis kain tradisional pertama di Indonesia, kain songket Palembang dibuat dengan cara ditenun menggunakan berbagai jenis macam benang.

Salah satu dari benang yang digunakan untuk menenun kain ini adalah benang emas, yang merupakan hasil perdagangan antara bangsa Tiongkok dengan India.

Di Palembang sendiri, kain songket ini biasanya digunakan di acara-acara besar, seperti upacara adat, perayaan pernikahan pengantin Palembang, dan lain sebagianya.

Kain songket Palembang juga menjadi salah satu jenis kain tradisional, yang memiliki kualitas terbaik di Indonesia.

4. Kain Gringsing

Pinjaman Dana untuk Bisnis Kain Tradisional Indonesia

Sebagai salah satu ciri khas Desa Tenganan, kain gringsing memiliki bentuk tenun ikat. Konon katanya, bagi warga setempat kain ini dipercaya sebagai penolak bala, yang sifatnya melindungi jasmani dan rohani. Oleh karena itu, kain gringsing sangat disakralkan oleh masyarakat Desa Tenganan Pegringsingan.

Kain gringsing terbuat dari tiga jenis warna, yaitu kuning, merah dan hitam yang disebut sebagai tridatu.

Setiap helai dan warna dari kain gringsing ini, merupakan simbol keselarasan hidup dan penghormatan kepada leluhur yang sudah mewariskan budaya adiluhung kain gringsing ini, kepada masyarakat Desa Tenganan Pegringsingan, Bali.

Sakral serta dalamnya filosofi yang dimiliki kain gringsing ini, membuat harga jualnya sangat mahal, yaitu sekitar Rp500 ribu hingga Rp20 juta untuk sehelai kainnya.

5. Kain Sasirangan

Pinjaman Dana untuk Bisnis Kain Tradisional Indonesia

Jenis kain tradisional Indonesia yang kelima adalah kain sasirangan. Kain tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan ini, dibuat oleh masyarakat suku Banjar menggunakan kain mori, yang selanjutnya digambar dengan motif atau corak yang sangat indah.

Setelah itu, kain mori tersebut akan disirang sesuai dengan motif atau corak yang sudah dibuat.

Sirang sendiri merupakan sebuah proses penjahitan kain dengan tangan, lalu dijelujurkan benangnya. Dilakukannya proses sirang ini, menjadi awal mula terbentuknya nama kain sasirangan.

6. Kain Lurik

Pinjaman Dana untuk Bisnis Kain Tradisional Indonesia

Jika dilihat dari coraknya, kain lurik mungkin terlihat sangat sederhana dan tidak terlalu sulit pembuatannya. Hal tersebut dikarenakan, corak dari kain lurik sendiri hanya berupa garis lurus sederhana.

Namun ternyata, kain tradisional Indonesia yang satu ini terbuat dari bahan yang sangat beragam, yaitu mulai dari serat sutera, serat kapas, serat kayu, hingga serat sintetis.

Dan seiring perkembangan zaman, motif dari kain lurik pun semakin beragam. Ada yang bermotif sulur ringin polos abang, yuyu sekandang, lintang kumelap dan lain sebagainya.

Kain lurik pun memiliki satu keunggulan yang menjadi daya tarik para pelaku usaha, yaitu fungsinya yang sangat luas dan cocok digunakan untuk semua usia dan golongan.

7. Kain Tenun Dayak

Pinjaman Dana untuk Bisnis Kain Tradisional Indonesia

Kain tenun Dayak juga menjadi salah satu jenis kain tradisional Indonesia paling populer. Hal tersebut dikarenakan, jenis kain yang satu ini memiliki motif dan corak yang sangat indah.

Terlebih, proses pembuatan kain tenun Dayak pun tidak sembarangan, karena dibuat melalui mimpi para penenunnya.

Yang mana, mimpi tersebut nantinya akan dituangkan menjadi sebuah gambar di atas kain tenun. Mimpi yang dialami para penenun pun beragam, mulai dari mimpi tentang kehidupan, manusia, hewan, tumbuhan, hingga mimpi tentang dewa.

Oleh karena itu, harga yang ditawarkan untuk sehelai kain tenun Dayak cukup mahal, yaitu berkisar Rp150 ribu.

Meski begitu, para pelaku usaha yang bergerak di bidang kain tradisional tetap membeli, bahkan mengusahakan menggunakan pinjaman dana untuk bisnis kain tradisional Indonesia ini.

8. Kain Besurek

Pinjaman Dana untuk Bisnis Kain Tradisional Indonesia

Jenis kain tradisional Indonesia yang kedelapan adalah kain besurek. Jenis kain yang berasal dari daerah Bengkulu ini memiliki corak kaligrafi atau huruf Arab gundul. Corak kaligrafi ini timbul akibat dari pengaruh kebudayaan Islam yang masuk ke Bengkulu.

Teknik pembuatan kain besurek pada dasarnya sama dengan teknik pembuatan kain batik Jawa. Namun, yang membedakannya adalah warna yang digunakan untuk mewarnai kain besurek lebih cerah dan beragam dibandingkan kain batik Jawa.

Oleh karena itu, kain besurek secara visual terlihat sangat menarik dan unik. Sehingga, tidak heran apabila banyak dari pebisnis yang terpikat dengan tampilan kain besurek, dan rela mengajukan pinjaman dana untuk bisnis kain tradisional Indonesia yang satu ini.

9. Kain Tapis

Pinjaman Dana untuk Bisnis Kain Tradisional Indonesia

Terakhir ada kain tapis yang menjadi kain tradisional Indonesia paling populer. Kain tradisional yang satu ini memiliki proses pembuatan yang sangat unik, karena dibuat secara manual oleh para pengrajinnya dengan cara disulam.

Tidak hanya itu, yang membuat menarik kain tapis adalah hasil dari pembuatan kain ini, merupakan cerminan kepribadian dari para pengrajinnya.

Oleh karena itu, tidak heran apabila waktu yang dibutuhkan untuk membuat sehelai kain tapis cukup lama, yaitu sekitar beberapa bulan.

Kain tapis juga terbuat dari beberapa susun kain berwarna gelap. Yang mana, warna gelap dari kain tersebut tidak berasal dari pewarna tekstil, melainkan berasal dari pewarna alami.

Dengan demikian, warna gelap yang dimiliki kain tapis tidak mudah luntur ataupun cepat rusak, meski dicuci berkali-kali.

(Baca Juga: 34 Pakaian Adat dari Berbagai Provinsi)

Pinjaman Dana untuk Bisnis Kain Tradisional Indonesia

Pada pembahasan sebelumnya, kamu sudah mengetahui delapan jenis kain tradisional Indonesia. Semua jenis kain tersebut, memiliki corak dan tampilan yang sangat indah, sehingga sangat cocok untuk dijadikan koleksi bisnis.

Namun, untuk membeli semua jenis kain tradisional tersebut, kamu harus memiliki dana yang cukup besar.

Kamu bisa mengajukan pinjaman dana untuk bisnis kain tradisional Indonesia, dan membeli semua jenis kain tradisional tersebut.

Sebab, dengan pinjaman dana, semua kebutuhan terkait bisnis kain tradisional dapat terpenuhi dengan baik.

Mulai dari proses produksi, pembelian sejumlah kain tradisional yang akan dijual, hingga berbagai macam kegiatan pemasaran dapat dilakukan dengan mudah, apabila kamu memiliki dana berlebih.

Kamu juga bisa mengajukan pinjaman dana untuk bisnis kain tradisional Indonesia, secara online melalui CekAja.com. Karena di sana, kamu bisa mengajukan jumlah dana yang akan dipinjam sesuai dengan kebutuhan.

Tidak hanya itu, mengajukan pinjaman dana di CekAja.com pun mudah, cepat dan aman karena sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Jadi, buat kamu yang ingin mengajukan pinjaman dana untuk bisnis kain tradisional Indonesia, tunggu apalagi? Yuk, ajukan sekarang!