Pro Kontra Konsumsi Daging Merah yang Bikin Biaya Kesehatan Mahal

bahaya daging merah_asuransi kesehatan - CekAja.com

Sejak kecil kita sudah mengenal konsep empat sehat lima sempurna. Salah satu komponennya adalah konsumsi protein hewani berupa daging merah seperti daging sapi, daging kambing atau domba.

Namun sayangnya, mengonsumsi daging merah juga sering dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti darah tinggi dan kolestrol. Darah tinggi dan kolestrol bisa menyebabkan masalah yang lebih serius seperti jantung dan stroke. Meski memiliki asuransi kesehatan, pastinya kamu tidak berharap menderita penyakit mematikan tersebut, bukan?.

Jaga pola makanmu dan ketahui pro dan kontra konsumsi daging merah yang bikin biaya kesehatan mahal.

Pro: Meningkatkan energi

Ada alasan kenapa orangtua zaman dulu menyuruh anak makan daging agar tumbuh besar dan kuat. Daging merah penuh dengan zat besi yang dibutuhkan dalam produksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Tanpa zat besi yang cukup, proses pembentukan energi menjadi lambat. Ini artinya zat besi memainkan peranan penting dalam menjaga level energi. Seseorang yang kekurangan zat besi akan merasa tidak bertenaga, napas pendek, dan sakit kepala.

Con: Dapat meningkatkan risiko terkena kanker

Mengonsumsi daging merah dapat meningkatkan risiko kanker terutama kanker usus besar. Kanker usus besar berada di urutan ketiga jenis kanker yang diderita pria dan urutan kedua yang diderita wanita di seluruh dunia.

Dalam studi yang dilakukan Universitas Cambridge, mengonsumsi daging merah dan daging olahan (sosis, kornet, yang dikemas atau dikalengkan) meningkatkan risiko kanker usus besar hingga  20%- 30%. Menariknya, lebih dari setengah kasus kanker usus besar terjadi di negara-negara berkembang di mana masakan dengan daging merah menjadi santapan sehari-hari.  Selain kanker usus besar, daging merah juga berkaitan dengan kanker pancreas, payudara, dn prostat.

Pro: Menguatkan daya tahan tubuh

Sistem imun yang kuat membuatmu tetap sehat dan tidak mudah sakit, apalagi saat menghadapi perubahan cuaca dan musim flu. Salah satu cara untuk menguatkan sistem imun adalah dengan mendapatkan asupan zat besi yang cukup.

Asal kamu tahu, 3,5 ons konsumsi daging sapi sudah memenuhi 34% kebutuhan zat besi. Dan, meskipun kamu bisa mendapatkan zat besi dari sumber makanan lain seperti biji-bijian, zat besi yang berasal dari daging lebih mudah diserap tubuh. Daging merah juga baik untuk regenerasi sel otot karena kandungan asam amino. Oleh karenannya, daging merah identik dengan gaya hidup sehat.

Con: Daging merah dapat menyebabkan diabetes

Mengonsumsi terlau banyak daging merah dapat membuatmu terkena diabetes melitus tipe dua. Berdasarkan penelitan Universitas Harvard, orang yang makan tiga porsi daging merah dalam seminggu berisiko menderita diabetes. Jika kebiasaan ini dipelihara selama empat tahun, risikonya akan naik hingga 50%.

Pro: Melancarkan metabolisme

Metabolisme merupakan proses tubuh dalam mengubah makanan dan minuman menjadi energi. Namun metabolisme tidak hanya soal pencernaan. Pernapasan, sirkulasi darah, dan kemampuan tubuh memperbaiki sel juga tergolong metabolisme.

Sering bertambahnya usia, metabolisme tubuh jadi melambat. Oleh karenanya manusia butuh mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B12 tinggi dan daging merah merupakan salah satu sumber terbaik.

Con: Memicu serangan jantung dan stroke

Daging merah menambah kolesterol dan lemak jenuh dalam diet. Tidak hanya itu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, tapi juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan, yang memberikan kontribusi pada tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular.

Pro: Meningkatkan kemampuan otak

Makanan organik selalu lebih baik daripada yang tidak organik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Universitas Newcastle Inggris, daging merah organik punya kandungan omega tiga 47% lebih banyak daripada daging merah tidak organik. Omega tiga dibutuhkan otak untuk kemampuan kognitif dan meningkatkan daya ingat.

Con: Kematian mendadak

Banyak faktor-faktor yang bisa menyebabkan kematian mendadak. Dalam studi yang dilakukan Universitas Harvard, para peneliti menemukan hubungan antara konsumsi daging merah dengan kematian mendadak.

Hasilnya orang yang lebih banyak mengonsumsi daging merah dalam menu makan mereka lebih banyak meninggal karena penyakit kardiovaskular atau kanker. Tapi meski demikian, para peneliti juga menyorot obesitas, jarang olahraga, kebiasaan merokok, dan minum alkohol sebagai faktor pendukung.

Intinya, apapun yang berlebihan tidak baik. Daging merah punya banyak manfaat dan dibutuhkan untuk tubuh, namun konsumsinya harus diimbangi dengan sayuran dan buah-buahan. Jangan lupa miliki asuransi sebagai langkah antisipasi. Karena jika sudah terkena penyakit mematikan dan tidak punya asuransi, kamu akan menyesal dua kali.