Tidak adanya kegiatan makan siang, mungkin akan membuat Anda berpikir kalau bulan puasa akan lebih hemat dibanding bulan-bulan lain.
Ternyata, banyak orang yang mengalami sebaliknya. Bahkan, banyak yang mengatakan dan mengakui bahwa pengeluaran di bulan Ramadhan justru lebih meningkat dibanding bulan-bulan lainnya.
Persentasenya bahkan bisa meningkat hingga 25-50 persen. Apa sebenarnya penyebabnya? Agar tidak terjebak, berikut adalah daftar alasannya;
1. Harga barang lebih mahal
Seakan sudah menjadi kewajaran di masyarakat, ketika masuk saatnya bulan Ramadhan, maka barang-barang kebutuhan pokok pun akan naik. Ya, memang ada beberapa yang menyebabkan hal ini, namun yang paling utama adalah karena meningkatnya kebutuhan masyarakat akan bahan pokok tersebut.
Menjelang Ramadhan dan Lebaran, harga kebutuhan pokok cenderung naik, karena kebutuhan masyarakat yang makin meningkat, sedangkan pasokan tidak berubah.
2. Berlebihan saat berbuka
Karena seharian menahan lapar, maka saat berbuka Anda biasanya “terlalu nafsu” atau istilahnya “lapar mata”. Hingga tanpa pertimbangan lagi, Anda pun membeli makanan untuk berbuka secara berlebih. Padahal, makanan yang Anda beli itu pun tersisa banyak.
Akhirnya, pengeluaran untuk membeli makanan di saat puasa berbuka pun membengkak. Anda kebiasaan untuk membeli makanan berlebih untuk buka puasa, bahkan tidak jarang bila bujetnya melebihi pengeluaran makan siang.
3. Kegiatan buka bersama seakan tiap hari
Berapa sering acara buka bersama yang Anda ikuti selama bulan Ramadhan ini? Berapa banyak acara buka puasa bersama itu diadakan di sebuah rumah makan atau restoran yang dapat merogoh kocek yang cukup lumayan?
Ya, memang asyik memanfaatkan momen puasa untuk bertemu dan berkumpul dengan rekan-rekan sambil berbuka puasa bersama. Namun, walaupun hanya 1 bulan dalam setahun, bila kegiatan itu dilakukan secara intensif tanpa perhitungan, maka pengeluaran Anda pun akan lebih membengkak. Bahkan lebih besar dibanding bulan lainnya.