Stop Kesalahan Ini Ketika Membuat Resolusi Keuangan di Tahun Ini

Hanya dalam hitungan dua pekan, kita semua akan menyongsong tahun baru yang penuh harapan sekaligus tantangan. Agar kita siap menghadapi tahun baru, tentunya kita harus mempersiapkan banyak hal tak terkecuali menyusun resolusi keuangan.

Meski menyusun resolusi keuangan tahun baru adalah hal yang rutin, rupanya anyak lho kesalahan yang masih sering terjadi. Akibatnya, keuangan kamu bisa berantakan dalam setahun ke depan. Tentu tidak mau kan hal itu terjadi?

Nah, agar kamu lebih siap berikut ini sejumlah daftar resolusi keuangan yang salah jika kamu terapkan di tahun ini dan cara memperbaikinya seperti dikutip dari www.usnews.com :

Selalu berpikir lunasi utang

Kenapa melunasi utang menjadi resolusi yang buruk untuk tahun 2016? Bukankah hidup tanpa utang baik untuk kesehatan finansial? Tentu saja, mengurangi beban utang adalah target yang baik, namun terlalu abstrak.Realisasinya sulit diterapkan jika utang kamu terlalu besar dibandingkan penghasilan.

Buat selalu target yang sesuai dengan kondisi keuangan sekarang. Misalnya, kamu memiliki utang Rp 280 juta rupiah sementara saat ini penghasilanmu masih Rp 6 juta per bulan. Agar resolusi keuanganmu masuk akal, sebaiknya ubah targetnya dari melunasi utang menjadi mencicil Rp 3 juta per bulan. Jadi, bila tidak bisa bayar lunas secara tunai, kenapa takut untuk mencicil.

Hasilkan lebih banyak uang

Karena relatif lebih sulit untuk merealisasikannya, komitmen untuk menghasilkan lebih banyak uang bisa menjadi resolusi yang buruk. Uang tambahan tidak lantas jatuh dari langit begitu kita menginginkannya. Perbaiki resolusi ini dengan aksi konkret yang bisa kamu lakukan seperti mencari pekerjaan baru dengan gaji lebih tinggi.

Nah, agar resolusi keuanganmu lebih baik, sebaiknya ubah dari menghasilkan uang lebih banyak menjadi mengirim surat lamaran pekerjaan sebanyak 10 lamaran per bulan hingga mendapatkan pekerjaan baru dengan gaji lebih tinggi.

Jika kamu profesional yang memiliki pengalaman, resolusinya mungkin tidak mengirim surat lamaran pekerjaan melainkan memperluas jaringan melalui sosial media atau forum-forum pertemuan para profesional.

(Baca juga: 5 Cara Bisa Dapat Uang Banyak Walau Hanya Kerja Freelance)

Belanja lebih sedikit

Bagi orang yang kecanduan belanja, resolusi satu ini adalah impian meski terlalu abstrak untuk diartikan. Belanja lebih sedikit itu baik, tapi pertanyaannya berapa banyak pengurangan belanja itu? Pos belanja apa yang seharusnya dikurangi?. Nah, untuk memperbaikinya kamu harus ubah resolusimu menjadi lebih konkrit.

Sebelum membuat resolusi untuk mengurangi belanja, ada baiknya memeriksa catatan pengeluaran sepanjang 2015. Temukan alokasi yang berlebihan untuk dikurangi pada tahun 2016.

(Baca juga: Empat Tips Irit Atur Belanja Bulanan)

Contohnya kamu bisa mengurangi pengeluaran belanja bahan kebutuhan pokok di supermarket sebanyak Rp 500 ribu per bulan dengan membuat perencanaan makan. Hilangkan belanja bahan yang tidak berpengaruh gizi dan kesehatanmu.

Banyak menabung

Menabung adalah resolusi keuangan paling populer tiap tahunnya. Kalau kamu benar-benar ingin merealisasikan resolusi ini, sebaikinya tetapkan tujuan finansialnya terlebih dahulu. Misalnya, kamu punya tujuan finansial untuk berlibur ke luar negeri di akhir tahun.

Uang yang dibutuhkan untuk perjalanan mencapai Rp 10 juta. Untuk memperbaiki resolusimu, sebaiknya ubah dengan menggunakan layanan autodebet Rp 850 ribu per bulan.

(Baca juga: 7 Langkah Efektif Atur Anggaran Bulanan Bagi Anda yang Masih Boros)

Gunakan aplikasi pengatur keuangan

Agar resolusi keuangan tahun 2016 lebih komplet, unduh aplikasi pengatur keuangan di ponselmu. Dengan memiliki aplikasi pada perangkat elektronik yang paling sering kamu gunakan tersebut, kamu bisa merencanakan bujet dan menggunakannya dengan konsisten.