Sebaiknya Tidak Memaksakan Puasa Jika Punya 7 Kondisi Kesehatan Berikut
2 menit membaca
Pada bulan Ramadan, seluruh umat muslim di dunia diwajibkan untuk menjalani ibadah puasa. Namun, dalam Islam, bila seseorang sedang sakit diperbolehkan untuk tidak berpuasa.
Jika seseorang yang sakit memaksakan diri untuk berpuasa, maka risiko kesehatan parah bisa terjadi di kemudian hari. Sudah tentu hal tersebut harus dihindari.
Demi kebaikan, berikut ini ada 7 kondisi kesehatan yang sebaiknya tidak berpuasa di bulan Ramadan:
1. Memiliki Penyakit Paru-Paru
Penyakit paru-paru akut seperti Tuberculosis (TB) sangat berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian. Upaya penyembuhan TB melibatkan konsumsi obat-obatan secara rutin yang tidak boleh dilewatkan seharipun. Oleh karena itu, para penderita penyakit paru-paru yang membutuhkan pengobatan rutin dianjurkan tidak berpuasa sebelum kondisi kesehatannya siap.
2. Menderita Kanker
Bagi para penderita kanker yang sedang dalam pengobatan atau bahkan belum diobati diperbolehkan untuk tidak berpuasa dulu. Karena sudah kita ketahui bahwa kondisi tubuh pasien kanker sangat lemah.
Terlebih bagi penderita kanker dengan sindroma lisis tumor, serta penggunaan obat nefrotoksik atau obat lain yang dapat menyebabkan muntah, diare atau gagal ginjal.
3. Pasien Cuci Darah atau Penderita Penyakit Ginjal Kronis
Sebuah penelitian dari Clinical Kidney Journal pada tahun 2014 lalu membuktikan, pasien penyakit ginjal kronis yang memaksakan diri berpuasa memiliki risiko tinggi mengalami dehidrasi serta hiperviskositas yang dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal.
Bukan cuma itu, pasien gagal ginjal yang biasanya memerlukan transfusi darah atau bahkan donor organ tidak disarankan untuk berpuasa. Penelitian tersebut juga menemukan fakta bahwa pasien gagal ginjal yang tetap berpuasa punya risiko tinggi mengalami serangan jantung.
4. Mengalami Sakit Kepala Berlebihan
Jika saat berpuasa seseorang mengalami sakit kepala yang berlebihan bahkan mengalami vertigo yang tidak terkontrol, banyak dokter menyarankan untuk membatalkan puasanya lebih dulu.
Sakit kepala yang tidak terkontrol karena berbagai alasan seperti dehidrasi, kelaparan, kurang tidur, serta keletihan memang berisiko bertambah parah jika penderita tetap memaksakan puasa. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya perbanyak minum saat sahur dan berbuka serta cukup beristirahat.
5. Pasien Rawat Inap
Bagi pasien yang harus menjalani rawat inap karena kondisi penyakit tertentu atau pemulihan pasca operasi, diperbolahkan untuk menangguhkan puasanya selama bulan Ramadhan.
Biasanya pasien-pasien yang dirawat inap harus mengonsumsi obat-obatan dan makanan berbentuk cairan alias infus. Apabila pengobatan tersebut diberikan selama beberapa jam di waktu puasa tanpa boleh dilewatkan, sebaiknya tidak usah berpuasa terlebih dahulu.
6. Punya Masalah Pencernaan Akut
Masalah pencernaan akut seperti mag kronis, diare dan sebagainya memang kerap menyerang di bulan puasa. Masalah pencernaan ini tidak boleh dianggap remeh. Jika kondisinya cukup parah dengan gejala muntah-muntah, keluar keringat dingin dan tubuh lemas, maka disarankan untuk tidak berpuasa.
7. Penderita Penyakit Jantung yang Parah
Bagi penderita penyakit jantung, berpuasa bisa mendatangkan manfaat karena dapat menghindari tubuh dari makanan-makanan yang bisa menyebabkan kambuhnya penyakit tersebut. Walau begitu, hal ini tidak berlaku bagi penderita penyakit jantung yang cukup parah.
Karena, jika tidak menjaga pola makan, istirahat, dan minum obat secara rutin ada risiko tinggi mengalami serangan jantung.