Sebelum Beli Motor Bekas, Perhatikan 4 Tanda Bakal Turun Mesin
3 menit membacaSepeda motor masih menjadi alat transportasi favorit masyarakat perkotaan karena memungkinkan pengendaranya membelah kemacetan saat jam-jam sibuk di hari kerja. Oleh karena perannya yang vital, kamu yang berencana membeli motor bekas wajib memperhatikan 7 tanda motor bakal turun mesin agar setelah memilikinya tidak keluar banyak uang untuk perbaikan.
Turun mesin sendiri dalam dunia perbengkelan, merupakan istilah perbaikan besar yang perlu dilakukan pada mesin motor akibat parahnya tingkat kerusakan di dalamnya. Umumnya, penyebab utama suatu motor harus turun mesin karena pemiliknya sering terlambat mengganti oli.
Pemicu turun mesin
Meski terlihat sepele, namun mesin yang tidak mendapat pasokan oli baru setiap bulannya bisa menimbulkan masalah besar. Sebab, kualitas dan volume oli di dalam mesin motor yang sehari-hari digunakan beraktivitas pasti akan semakin berkurang.
Jika tidak rutin diganti, atau sering diundur-undur akibatnya oli lama tersebut akan mempengaruhi komponen mesin yang dilumasinya hingga menghasilkan suara yang kasar.
Komponen-komponen dalam mesin menjadi cepat aus, sampai akhirnya piston tidak bisa dihidupkan sama sekali. Nah, untuk memperbaiki masalah piston yang gancet itulah dilakukan perbaikan besar alias turun mesin.
Selain sering telat ganti oli, pemicu turun mesin pada sepeda motor antara lain:
-
Tidak pernah service besar
Tujuan dari service besar yang dijadwalkan oleh pabrikan pada kilometer tertentu adalah untuk membersihkan kerak dari ruang pembakaran, sekaligus menyetel ulang komponen-komponen mesin, bersamaan dengan mengganti oli. Jika kerak pada ruang pembakaran tidak dibersihkan, maka semakin lama akan menumpuk dan mengganggu kerja dari mesin.
-
Ngebut
Gaya mengemudi sepeda motor di jalan raya layaknya pembalap MotoGP jelas membahayakan diri dan pengguna jalan lain.
(Baca juga: Motor Retro Modern dan Klasik Terbaru 2020, Kawasaki W175 Paling Diincar!)
Kebiasaan kebut-kebutan dengan membuka gas motor di luar batas kewajaran juga bisa membuat mesin cepat rusak, sebab spesifikasi mesin motor standar bukanlah untuk kebut-kebutan.
-
Terendam air
Tidak melakukan service setelah motor terendam banjir juga bisa berujung turun mesin. Pasalnya, oli mesin yang tercampur dengan air bisa merusak kualitas dari oli itu sendiri. Akibatnya, air yang bersifat korosif bisa membuat mesin berkarat apabila oli mesin tersebut tidak segera dikuras dan diganti.
-
Motor tua
Kalau ini sudah nasib. Karena idealnya mesin sepeda motor atau produk otomotif apapun masih aman digunakan sampai maksimal 5 tahun saja. Setelah melalui usia itu, sudah masuk kategori mesin tua yang butuh perawatan ekstra, karena banyak komponennya sudah aus termakan waktu.
4 tanda motor bakal turun mesin
Dirangkum CekAja dari berbagai sumber, berikut 7 tanda motor bakal turun mesin dalam waktu dekat. Kalau sudah menemukan satu diantaranya ada di motor bekas yang kamu taksir, siap-siap saja untuk kecewa setelah memilikinya:
1. Bersuara aneh dan kasar
Saat menaruh hati pada motor second, jangan pernah sungkan untuk meminta pemiliknya menyalakan mesin motor tersebut. Kalau suaranya normal, halus, bisa memperkuat keinginan untuk menebus motor itu.
Namun kalau mesin terdengar kasar, banyak suara-suara aneh dari dalam maka bisa dipastikan oli motor tersebut tidak melumasi komponen di dalamnya dengan baik. Bisa jadi karena olinya hampir kering.
2. Knalpot menyemburkan asap putih
Sepeda motor yang sehat, tidak akan mengeluarkan asap berwarna putih dari knalpotnya. Kecuali kalau memang sepeda motor itu masuk keluarga 2 tak, yang membutuhkan oli samping untuk bisa berjalan. Sisa pembakaran dari oli samping itulah yang menyebabkan asap sepeda motor 2 tak lebih royal menyembur dari knalpot.
(Baca juga: Toko Konvensional Masih Dicari, Ini 4 Perilaku Konsumen Saat Membeli Ban Sepeda Motor)
Namun, tidak demikian halnya dengan motor 4 tak atau matik. Kalau motor yang kamu taksir adalah 4 tak atau matik, namun menyembur asap putih dari knalpotnya maka itu pertanda adanya oli yang ikut terbakar. Langsung batalkan saja niat menebus motor dengan penyakit seperti ini biar nggak rugi.
3. Susah di-starter
Motor yang susah di-starter alias dihidupkan bisa jadi akibat oli mesinnya yang naik ke ruang pembakaran. Oli yang berhasil menembus ruang pembakaran membuat busi basah, yang menyebabkan motor sulit untuk dinyalakan.
4. Ngempos
Mesin yang tidak bertenaga dikenal dengan istilah ngempos di kalangan anak-anak sepeda motor. Penyebabnya biasanya karena seher atau ring seher tidak berfungsi normal, akibat blok mesin yang baret sehingga membuat kompresi piston bocor.
Pemicunya apalagi kalau bukan malas ganti oli mesin tadi. Menebus motor bermesin ngempos seperti ini, maka siap-siap saja mesin motor macet tidak mau dihidupkan yang membuat kamu harus keluar biaya turun mesin.
Keputusan kamu untuk membeli motor bekas bisa saja karena keterbatasan dana. Namun, untuk bisa memilih motor bekas yang sehat diperlukan kecermatan lebih. Jangan sampai keputusan untuk membeli motor bekas justru berujung pada pembengkakan biaya karena harus turun mesin.
Dapatkan beragam tips menarik dan berguna seputar dunia otomotif di CekAja.com. Kamu juga bisa melindungi diri saat berkendara dengan asuransi kecelakaan yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan lewat CekAja.com.