Seks Bebas dan Angka HIV di Bekasi

Human Immunodeficiency Virus atau yang kerap di singkat HIV merupakan penyebab munculnya penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

Seks Bebas dan Angka HIV di Bekasi

Penyakit yang muncul pertama kali di daerah Kinshasa, Kongo itu awalnya dilaporkan sebagai virus simian immunodeficiency viruses (SIV) yang berasal dari dari simpanse dan gorilla yang kemudian menginfeksi manusia.

Penyakit ini pada tahun 80-an pernah disebut sebagai gay related immune deficiency (GRID). Tingginya jumlah pengidap yang memiliki latar belakang sebagai homo seksual menjadi salah satu alasan para pakar memberikan nama penyakit itu.

Hal itu terlihat dari banyaknya jumlah pasien homo seksual yang terjangkit pada tahun 1981 di New York dan California, Amerika Serikat. Tercatat sekitar 270 pria homoseksual mengalami kerusakan kekebalan tubuh yang parah. Bahkan 121 diantaranya dinyatakan meninggal dunia.

Baru pada bulan September 1982 penyakit tersebut dinamakan AIDS. Karena diyakini penyebab penyakit ini bukan hanya ditularkan melalui perilaku seksual sejenis semata.

Kemudian pada tahun 1983 ditemukan kasus penularan AIDS diantara pasangan heteroseksual.

Melansir laman Kementerian Kesehatan, di tahun yang sama juga diketahui bahwa penyakit ini dapat ditularkan melalui ibu yang menderita HIV pada anak yang dikandungnya. Berbagai cara dilakukan untuk menahan penyebaran virus ini.

Hingga tahun 1984, dikampanyekan penggunaan satu jarum suntik untuk satu tindakan. Hal itu dilakukan karena diketahui penyakit ini sangat mudah ditularkan melalui penggunaan jarum suntik bersama.

Saat ini, tidak kurang sekitar 40 juta orang di dunia hidup dengan AIDS (ODHA). Celakanya, sekitar 25 persen dari jumlah tersebut tidak mengetahui bahwa dirinya terjangkit virus yang sangat mematikan.

Virus HIV secara perlahan namun pasti menggerogoti sel darah putih yang berfungsi melindungi tubuh dari infeksi. Sehingga ketika virus HIV sudah menjalar maka dalam keadaan kronis pasien bisa terkena AIDS.

(Baca juga: Wanita Ini Tertular HIV dari Alat Facial Wajah, Cek Faktanya!)

HIV di Indonesia

Penyebaran virus HIV di Indonesia cukup mengkhawatirkan. Data dari UNAIDS, wilayah Asia PAsifik merupakan peringkat ketiga wilayah dengan julah pengidap HIV terbanyak di dunia. Jumlahnya mencapai 5,2 juta jiwa.

Nah Indonesia sendiri menyumbang sekitar 620 ribu dari total pasien yang terjangkit di Asia Pasifik.

Rata-rata, pasien terjangkit HIV dilatarbelakangi oleh pengguna narkoba suntik, transgender, homoseksual, pekerja seks komersial dan juga narapidana.

Jumlah tersebut merupakan angka yang cukup serius. Karena angkanya setara dengan jumlah penduduk yang ada di satu kotamadya.

HIV di Bekasi

Salah satu kotamadya yang ada di Indonesia adalah Bekasi. Terletak di wilayah provinsi Jawa Barat dan berdekatan langsung dengan Ibukota, jumlah pengidap penyakit AIDS malahan semakin mengkhawatirkan.

Hal itu terlihat dari jumlah pasien yang pada periode Januari hingga Mei 2019 sudah mencapai 1009 orang. Dan sumber utama penyebarannya bukanlah jarum suntik, melainkan perilaku seks bebas.

Pengelola Program HIV Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dadang Otrismo mengatakan, tren penyebaran penyakit berubah dari pemakaian jarum suntik bergantian ke perilaku seks bebas.

Jika dilihat secara demografis, pasien yang terjangkit virus ini rata-rata berada di rentang usia produktif, yakni di usia 17 tahun hingga 47 tahun.

Laki-laki mendominasi jumlah pasien terjangkit di Bekasi, sekitar 75 persen adalah laki-laki sedangkan 25 persen tersisa merupakan wanita.

Memang kunci dari terhindar dari virus HIV adalah setia terhadap pasangan dan jangan melakukan hubungan seks dengan sembarangan.

Nah berikut merupakan mitos yang berkembang di masyarakat terkait HIV AIDS, simak yuk!

(Baca juga: Peringati Hari AIDS, Simak Berbagai Fakta Penyakit Ini)

Bisa tertular kalau bergaul dengan ODHA

Mitos satu ini sangat sering ditemukan pada masyarakat awam. Pasalnya kamu tidak akan tertular hanya karena bergaul ODHA atau Orang Dengan HIV/AIDS.

Banyak penelitian telah membuktikan bahwa HIV/AIDS tidak menular lewat sentuhan, keringat, air mata, bahkan pertukaran saliva.

Jadi kamu tidak akan tertular AIDS kalau hanya berada di ruangan yang sama dengan ODHA, bersentuhan, bahkan makan dan minum dari gelas yang sama.

HIV ditularkan oleh nyamuk

HIV memang ditularkan melalui darah, namun tidak ada bukti medis satu pun yang menyatakan bahwa nyamuk bisa menjadi perantara dari penyebaran virus HIV/AIDS.

Karena faktanya, nyamuk tidak akan menginjeksikan darah orang yang dihisap sebelumnya kepada mangsa selanjutnya. Belum lagi, umur virus HIV pada nyamuk tidak akan bertahan lama.

Ibu hamil penderita HIV pasti menularkan kepada janinnya

Memang betul bahwa penularan infeksi ibu ke anak merupakan salah satu cara penyebaran virus HIV.

Namun bukan berarti ibu hamil penderita HIV akan selalu menularkan kepada anaknya.

Pasalnya, ibu hamil penderita HIV yang tidak melakukan rawat jalan memiliki risiko penularan 1:4 kepada janin yang dikandung.

Sementara kalau dilakukan perawatan secara intensif dan penggunaan obat yang tepat guna, peluang risiko infeksi pada bayi bisa menurun hingga 2%.

Pasangan ODHA tidak perlu melakukan safety sex

Bagi pasangan suami istri pengidap HIV/AIDS ternyata masih memiliki risiko rentan penularan jenis virus HIV yang kebal dengan obat.

Hal ini bisa diakibatkan oleh seks tanpa pengaman, sehingga virus mengifeksi satu sama lain dan menjadi lebih ganas serta kebal terhadap obat.

Untuk itu, sebaiknya pasangan ODHA melakukan hubungan seksual secara aman untuk mencegah hal tersebut terjadi.

HIV/AIDS sudah ada obat penyembuhnya

Obat HIV/AIDS memang sudah ada, tetapi obat tersebut bukan bersifat menyembuhkan melainkan menahan perkembangan HIV/AIDS secara masif.

Obat retroviral harus diminum secara rutin sepanjang hidup agar penderita HIV/AIDS dapat bertahan.

Apabila terlalu banyak mengonsumsi obat ini melebihi dosis yang seharusnya, maka bisa saja menimbulkan efek yang sangat berbahaya seperti kebalnya virus terhadap obat tersebut dan sebagainya.

Butuh asuransi kesehatan yang memberikan pertanggungan biaya kesehatan penyakit berbahaya? Daftar sekarang juga di CekAja!