Selain Bermusik, Ini Mesin Uang yang Dihasilkan Slank

Siapa yang tidak kenal Slank? Sebuah grup band papan atas yang sudah menelurkan 22 album sejak tahun 1990. Nah, selain mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari dunia musik, rupanya Slank juga mulai merambah Sepak Terjang Sandiaga Uno dan Erick Thohir di Dunia Bisnis Serta Politik.

Sebagai band legendaris, Slank memiliki jadwal manggung yang padat. Setiap konser Slank tak pernah sepi penonton. Apalagi Slank dikenal sebagai band yang paling banyak penggemarnya. Hampir di setiap daerah, para Slankers selalu setia hadir menyaksikan konser idolanya.

Album-album yang dikeluarkan Slank juga tercatat laku keras. Beberapa di antaranya kerap menyabet penghargaan sebagai album terbaik dan terlaris.

Band yang digawangi Kaka (vokal), Ridho (gitar) Abdee (gitar non aktif), Ivanka (bass) dan Bimbim (drum) itu sudah berusia 35 tahun dan telah bergonta-ganti personel 14 kali. Dan formasi ke-14 kali inilah yang masih terus produktif. Bahkan, Slank terus melebarkan sayapnya dengan merambah ke dunia bisnis.

Nah, berikut ini CekAja sudah merangkum beberapa penghasilan Slank selain dari manggung dan penjualan album. Yuk simak.

(Baca juga:  Menilik Harga Tiket Grup K-Pop yang Manggung di Indonesia)

Slankopi

Slank tampaknya mampu menangkap peluang dan potensi cukup besar dengan keberadaan Slankers yang jumlahnya jutaan. Jangan salah, para penggemar ini fanatiknya bukan main. Hampir setiap hari terlihat para Slankers sedang nongkrong di Jalan Potlot, Jakarta Selatan, yang merupakan markas besar Slank sekaligus rumah Bimbim.

Inilah yang mungkin menjadi alasan Slank mengembangkan bisnisnya di bidang kuliner yakni Slankopi. Ya, sejak 16 Desember 2017, Slank resmi meluncurkan Slankopi yaitu kopi yang dihasilkan dari para petani tanah air. Slankopi ini berasal dari 80 persen robusta Tankengon Gayo dan 20 persen arabica hasil kerja sama dengan Kiosku Citra Indonesia. Untuk menikmati Slankopi ini Anda bisa datang ke Potlot karena telah dibuka kedai di sana.

Slankopi juga menyediakan kemasan sachet seperti kopi-kopi lainnya. Bagi Anda yang ingin membuka kedai mini Slankopi, pihak manajemen Slank memberi kesempatan untuk Anda berwirausaha. Dengan hanya modal Rp2 juta, Anda bisa mendapatkan 50 cup Slankopi siap seduh serta beragam kebutuhan materi promo seperti spanduk, topi, kaos, celemek dan lain-lain.

Slankopi, selain di Potlot juga sudah tersedia di Circle K Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Bali. Bisa juga dibeli di online marketplace.  Slank berharap bisnis ini bisa bermanfaat bagi para petani kopi Indonesia dan para Slankers yang membuka usaha kopi.

(Baca juga:  Menilik Perjalanan Karir Ahmad Dhani, dari Musik hingga Politik)

Speaker Niko Slank

Bersama Niko Elektronik Indonesia, Slank meluncurkan speaker Niko Slank pada Oktober 2017. Speaker ini diproduksi dalam tiga tipe yakni tipe Atomic dengan besaran 35 watt, tipe Dynamine dengan 55 watt, dan Cannon dengan 105 watt yang dijual mulai dari Rp300.000-an hingga Rp600.000-an.

Speaker Niko Slank bisa diperoleh di berbagai toko atau juga online marketplace. Speaker ini memiliki fasilitas yang cukup banyak antara lain bluetooth, USB player input, remote control, SD Card, FM radio hingga AV input.

Sepatu Slanked

Tak puas dengan bisnis speaker dan kopi, Slank mencoba peruntungan lainnya bekerja sama dengan produk olahraga Eagle. Di sini Slank dan Eagle mengeluarkan sepatu dengan nama Slanked. Tujuannya untuk memajukan produk dalam negeri yang cocok dikenakan anak muda seperti para penggemar Slank.

Keunggulan sepatu Slanked ini adalah dirancang oleh para personel. Dengan demikian sepatu Slanked ini mencerminkan karakter masing-masing personel. Sepatu Slanked ini dibanderol sekitar Rp469.000 dan bisa dibeli di Slank Store Potlot dan juga via online.

(Baca juga:  5 Penyanyi Indonesia yang Berprestasi di Kancah Internasional)

Merchandise

Bisnis lain yang pasti dilakoni banyak band adalah merchandise. Slank punya toko sendiri di markasnya Jalan Potlot 3 No. 14 Duren Tiga, Jakarta Selatan. Di toko ini Anda bisa mendapat berbagai pernak-pernik Slank mulai dari kaos, jaket, sepatu, stiker, dan aksesori lainnya dengan harga yang variatif.

Selain itu, Slank juga telah mencoba merambah di bisnis air minum kemasan. Ini bisa dilihat saat   konser ulang tahun yang ke-35 di Stadion GBK akhir tahun lalu. Air minum kemasan itu diberi nama Slankua.   Slankua dibagikan pada para penonton yang membeli tiket konser Slank tersebut.

Nah, itulah beberapa bisnis yang digeluti Slank di luar manggung dan penjualan album. Bagaimana dengan Anda? Apakah mulai tertarik untuk berbisnis? Siapa tahu bisnis yang dijalani Slank bisa jadi inspirasi bagi Anda.