Selayang Pandang Biaya Pilkada DKI dari Masa ke Masa
1 menit membaca
Pilkada DKI 2017 memang tengah menjadi topik panas. Dengan berbagai isu serta kepentingan politik yang kompleks, Pilkada DKI tidak hanya mendapatkan sorotan dari seantero Indonesia namun hingga manca negara.
Sekarang, Kita kesampingkan dulu isu-isu dan pembahasan yang sering muncul belakangan terkait persaingan para calon gubernur jakarta. Sekarang, kita cari tahun mengenai anggaran Pilkada DKI sepanjang sejarahnya. Untuk kamu yang penasaran, ini dia biaya Pilkada DKI Jakarta dari periode ke periode:
Pilkada DKI Tahun 2007 – Rp 194 Miliar
Pada tahun 2007 lalu, Pilkada DKI Jakarta memiliki anggaran dana mencapai Rp 194 miliar. Namun, biaya Pilkada sebesar itu terbagi untuk dua fase yaitu sebesar Rp 124 miliar pada putaran pertama dan Rp 70 miliar untuk putaran kedua.
Pada Pilkada kali ini, Fauzi Bowo dan Prijanto berhasil keluar menjadi pemenang dan resmi berstatus sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Pilkada DKI Tahun 2012 – Rp 258 Miliar
Di tahun 2012, anggaran biaya Pilkada DKI Jakarta meningkat sebanyak Rp 64 miliar. Anggaran pilkada DKI Jakarta 5 tahun lalu tersebut mencapai Rp 258 miliar. Seperti yang terlansir pada laman berita terpercaya, Okezone, anggran Pilkada untuk putaran pertama sebesar Rp 190 miliar sementara anggaran untuk putaran kedua mencapai Rp 68 miliar.
Dalam Pilkada tahun 2012, pasangan penuh sensasi dan berprestasi yaitu Jokowi-Ahok berhasil menyegel hati masyarakat Jakarta sehingga keluar sebagai pemenang.
Tahun 2017 – Rp 458 Miliar
Sepertinya terjadi pembengkakakn anggaran yang begitu signigikan dalam Pilkada DKI tahun 2017 ini. Jika dibandingkan dnegan Pilkada DKI tahun sebelumnya, anggaran untuk Pilkada tahun ini membengkak sebesar Rp 200 miliar menjadi Rp 458 miliar.
Informasi tersebut didapatkan dari salah satu Anggota Komisi Pemilihan Umum, Betty Epsilon Idroos seperti dilansir dari situs berita raksasa, Kompas. Pada tahun ini dana sebanyak Rp 458 miliar dianggarkan untuk Pilkada sebanyak dua putaran. Perlu diketahui, dalam Pilkada kali ini paslon bisa menang dalam satu putaran apabila meraih suara lebih dari 50%.
(Baca juga: Orang-orang Ini Berhasil Menjadi Kaya Karena Menulis)
Apa yang menarik?
Jika dilihat dari sejarah tersebut maka dapat diambil beberapa hal yang menarik terkait Pilkada DKI dari periode ke periode. Dalam kurun waktu 2012 ke 2017 anggaran Pilkada DKI meningkat sebanyak 200 Miliar atau hampir mencapai 80 persen. Sementara pada periode 2007 ke 2012, kenaikan anggaran hanya terjadi sekitar 32 persen saja.
Sementara bila dilihat dari tahun 2007 ke tahun 2017 anggaran Pilkada DKI meningkat sebesar 136%, tentu angka tersebut cukup fantastis. Oleh karena itu, dengan anggaran Pilkada yang cukup ‘wah’ ini, diharapkan pemilihan dapat berjalan dengan baik dan lancar serta minim terjadi kesalahan maupun kecurangan. Jangan lupa untuk memilih ya!