Simak Pengakuan 3 Karyawan di Jakarta Ini Soal Mengelola Keuangan

wawancara kerja - CekAja.com

Batas Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta tahun 2018 berada pada angka Rp3.648.035. Walau angka ini bukanlah batas UMP yang terbesar di Indonesia, namun daya tarik kota Jakarta sebagai tempat beradu nasib memiliki magnet tersendiri. Mari kita simak pengakuan karyawan di Jakarta dalam mengelola keuangan.

Dengan biaya hidup yang lebih tinggi dibandingkan beberapa daerah lain di Indonesia, apakah angka UMP ini bisa memenuhi kebutuhan para pekerja di Jakarta?

Kami bertanya pada tiga orang perempuan dengan tiga perbedaan pendapatan mengenai pengelolaan uang yang mereka lakukan tiap bulannya, serta gaya hidup yang mereka jalani, dan inilah perbedaan antara ketiganya.

1. Rani, 23 tahun

Gaji: Rp2,5 juta-Rp3,7 juta per bulan
Pekerjaan: Content Writer
Status perkawinan: Belum Menikah

Strategi mengelola keuangan

Dalam mengelola pendapatan tiap bulannya, saya tidak memiliki strategi khusus. Namun, saya selalu harus sadar betul apa yang saya butuhkan dan apa yang hanya saya inginkan.

Apa yang saya butuhkan menjadi prioritas utama, tapi apa yang saya inginkan bisa saya tunda jika keuangan saya ada lebihnya. Selain itu, saya tetap berusaha untuk selalu menyisihkan 20% dari penghasilan untuk menabung.

Walau pengeluaran saya berada pada kisaran yang tak jauh berbeda dengan gaji yang saya dapatkan tiap bulannya, tapi saya sadar bahwa saya tetap perlu menabung dan memahami apa yang benar-benar saya butuhkan.

Jika diperkirakan, total pengeluaran terbesar saya ada pada konsumsi dan transportasi. Selain itu, saya juga menyisihkan penghasilan saya sebesar 15% untuk adik saya. Pengeluaran tambahan lain seperti kuota internet dan pulsa dalam satu bulan, biasanya menghabiskan sekitar Rp300 ribu.

Alokasi budget untuk memanjakan diri atau hiburan

Saya biasanya menyisihkan sekitar 10% dari gaji yang saya terima tiap bulannya untuk hal yang bersifat hiburan atau memanjakan diri saya sendiri. Di akhir pekan, saya jarang memiliki rencana liburan, karena justru waktu libur kerja saya gunakan untuk membersihkan rumah atau mengikuti kegiatan yang dapat meningkatkan skill saya. Namun untuk liburan, biasanya saya memilih tempat-tempat yang dekat dengan alam.

Bicara soal produk yang saya beli, menurut saya brand tak terlalu penting. Tapi, menggunakan brand ternama dapat meningkatkan kepercayaan diri saya. (Baca juga: Jurus Atur Keuangan Saat Rupiah Melemah)

Investasi dan pinjaman

Saat ini saya belum memiliki investasi apa pun. Di sisi lain, saya pun tak memiliki hutang kartu kredit maupun pinjaman lainnya.

Sebetulnya dengan kondisi keuangan seperti ini, saya sering merasa cemas hampir setiap bulan. Dari angka 1-10, saya merasa kualitas hidup saya berada di angka di angka 5. Saya tak terlalu merasa buruk tapi juga belum merasa puas.

2. Destiana W., 27 tahun

Gaji: Rp6 juta-Rp7 juta per bulan
Pekerjaan: Karyawan Swasta
Status perkawinan: Lajang

Strategi mengelola keuangan

Saya selalu merencanakan alokasi pengeluaran tiap bulan, mulai dari pengeluaran bulanan seperti tabungan, biaya kos, cicilan, kiriman untuk orang tua, biaya transportasi, dan makan per bulan.

Untuk tabungan, saya menggunakan sistem auto debet supaya “memaksa diri untuk tetap menabung sebanyak 7-10% dari gaji setiap bulannya. Kalau tidak seperti itu, biasanya uang gaji akan langsung habis.

Setelah dipotong pengeluaran-pengeluaran rutin, sisanya baru dipakai buat belanja kebutuhan-kebutuhan sekunder seperti pakaian, sepatu, tas, dan sebagainya.

Pengeluaran saya dalam sebulan berada pada kisaran Rp1-5 Juta. Dengan alokasi terbesar, selain biaya tempat tinggal dan cicilan kartu kredit, adalah makan di luar atau biaya nongkrong.

Sementara untuk kuota internet dan pulsa biasanya saya menghabiskan sekitar Rp200 ribu-Rp300 ribu. Selain pengeluaran pribadi, saya mengalokasikan 15%-20% penghasilan untuk orang tua dan kakak saya.

Dalam mengelola keuangan, bagi saya penting sekali memiliki sikap disiplin. Membuat rencana keuangan yang baik tak ada artinya jika tidak diterapkan secara disiplin.

Walau begitu, saya pribadi terkadang masih suka ‘nakal’ dan membuat dana untuk cicilan kartu kredit berkurang gara-gara jajan yang tidak bisa saya tahan.

Alokasi budget untuk memanjakan diri atau hiburan

Saya tak terlalu banyak menghabiskan akhir pekan untuk bersenang-senang. Kecuali ada acara hangout dengan teman, baru saya pergi ke luar dan biasanya hanya ke mall di Jakarta. Tapi untuk liburan, saya lebih memilih luar negeri sebagai destinasi. Bagi saya liburan adalah waktunya relaksasi dan belanja.

Dari tahun 2014 hingga 2016, hampir tiap tahun saya liburan ke Korea. Sementara untuk destinasi di dalam negeri, saya memilih menikmati water sport di Bali. Khusus untuk memanjakan diri, saya menyisihkan sekitar 7-10% dari gaji yang saya dapatkan tiap bulannya.

Dalam memilih produk yang saya beli, brand memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap keputusan yang saya ambil. Kadang, biarpun saya tidak terlalu tahu detail isi produknya seperti apa, namun dengan brand yang sudah terpercaya saya merasa lebih aman.

Pemikiran ini saya terapkan untuk produk-produk makanan, sementara untuk kebutuhan lain seperti pakaian, sepatu, tas, dan lainnya, saya tak terlalu memperhatikan brand-nya.

Investasi dan pinjaman

Saat ini saya hanya punya tabungan berjangka. Kalau asuransi investasi dulu saya pernah punya, tapi saya pikir-pikir, dari kantor sudah ada asuransi jadi terasa seperti double asuransinya. Dan saya masih merasa bahwa investasi nilainya tidak terlalu besar, tapi bayaran bulanannya besar.

Jadi, akhirnya saya tutup dan pindah ke tabungan berjangka. Menurut saya, pada tabungan berjangka terasa lebih jelas bayaran perbulan dan nominal yang akan saya dapatkan di akhir waktunya nanti. Sementara sepemahaman saya, investasi tergantung kondisi perekonomian, jadi tidak pasti.

Memiliki utang kartu kredit dan tanggungan keluarga, saya cukup sering mengkhawatirkan penghasilan yang saya dapatkan. Dari skala 1-10, saya merasa kualitas hidup saya berada di angka 6.

Sebetulnya kualitas hidup saya cukup baik. Tempat tinggal nyaman, pekerjaan di kantor fleksibel, jadi saya bisa 3 hari dalam seminggu kerja dari rumah sehingga jarang stres karena terjebak macet di jalan.

Tapi, pola makan dan tidur saya berantakan, ditambah lagi saya kurang berolahraga. Jadi rasanya tiap hari badan terasa lemas atau nafsu makan jadi kurang terkendali. Kadang, saking berantakan pola makan yang saya miliki, maag saya pun sering kambuh.

3. A.H, 29 tahun

Gaji: Rp23 juta-Rp40 juta per bulan
Pekerjaan: Field Engineer
Status perkawinan: Belum Menikah

Strategi mengelola keuangan

Saat mendapatkan gaji setiap tanggal 25, saya langsung menyisihkan uang untuk ditabung. Khusus untuk tabungan, saya menyisihkan 60% gaji saya. Sisanya masuk ke budget jajan dan tabungan untuk liburan.

Dalam satu bulan, pengeluaran saya biasanya lebih dari 5 juta. Salah satu strategi yang selalu saya terapkan adalah memastikan memiliki uang sebelum membeli barang. Artinya walaupun saya menggunakan kartu kredit, saya pastikan sudah ada uang untuk membayar tagihan tersebut.

Dari seluruh pengeluaran setiap bulannya biasanya alokasi terbesar adalah untuk liburan (hotel, tiket pesawat, dsb), kedua untuk bersosialisasi (hangout bersama teman), dan ketiga untuk membeli barang (kacamata, sepatu, dsb).

Saya menghabiskan Rp420 ribu untuk internet dan pulsa setiap bulannya. Selain itu, saya menyisihkan 10% dari penghasilan bersih untuk keluarga. (Baca juga: Peringkat Utang Indonesia Naik, Apa Imbasnya?)

Alokasi budget untuk memanjakan diri atau hiburan

Budget untuk liburan atau hiburan, per bulannya saya menghabiskan Rp5 juta atau lebih. Destinasi liburan terdekat adalah kota Bandung atau Jakarta, sisanya kota-kota lain di Indonesia yang ingin saya jelajahi.

Biasanya saya memilih tempat-tempat liburan yang memiliki keindahan alam seperti gunung dan laut. Selain itu, saya juga suka menghabiskan waktu liburan dengan bersosialisasi di Jakarta.

Dalam memilih produk yang saya beli, brand memiliki pengaruh yang cukup besar bagi saya. Saya memilih menggunakan brand ternama dengan kualitas yang lebih baik.

Investasi dan pinjaman

Saat ini saya memiliki 1 unit apartemen studio sebagai salah satu investasi yang saya anggap penting. Harga properti yang setiap tahunnya semakin naik menjadi salah satu alasan apartemen saya pilih sebagai bentuk investasi. Selain itu, apartemen ini nantinya juga dapat saya tempati.

Selain itu, saya juga berinvestasi di emas dan tabungan dolar Khusus untuk tabungan dolar, saya sengaja mengalokasikannya untuk modal liburan. Saya memiliki tagihan kredit yang harus saya bayar di akhir bulan, tetapi saya sudah menyediakan uang untuk membayar tagihan tersebut.

Saat ini saya tidak merasa membutuhkan barang tertentu, namun saya ingin sekali memiliki bisnis sendiri. Sayangnya, dengan kondisi pekerjaan saat ini, saya belum bisa memikirkan dengan baik mengenai keinginan tersebut.

Saya tidak pernah mencemaskan uang atau penghasilan yang saya miliki. Tapi, dari skala 1-10, saya merasa kualitas hidup saya berada pada angka 6. Pekerjaan yang tidak menentu membuat saya merasa sulit untuk melanjutkan rutinitas olahraga, konsumsi makanan sehat, dan sebagainya. Tetapi, saya berusaha selalu memiliki waktu tidur yang cukup agar tidak jatuh sakit.

Dari cerita yang dibagikan ketiga orang di atas, perbedaan terbesar biasanya ada pada kesadaran dan preferensi investasi yang mereka miliki. Namun menariknya, walau rentang penghasilan perbulan ketiganya berbeda secara signifikan, pandangan tingkat kualitas hidup yang mereka miliki nyatanya tak jauh berbeda.

Kesehatan juga menjadi perhatian utama untuk mereka, dan asuransi kesehatan dapat membantu mereka menjadi lebih tenang dalam menjalani hidupnya.

Nah, jika Anda tertarik untuk mengajukan asuransi kesehatan dan berbagai produk keuangan serta investasi, CekAja.com sebagai #TokoFinansial No.1 di Indonesia memberikan pilihan layanan asuransi kesehatan sesuai kebutuhan perlindungan Anda. Silakan ajukan segera!