Suka Nonton Drama Korea? Ini Cerita Jatuh Bangun Artis Korea Menjadi Bintang
3 menit membaca
Drama Korea semakin digandrungi. Jika beberapa saat lalu Descendant of The Sun merajai rating, kini posisi DOTS telah digeser oleh Goblin. Siapa sih yang tidak terpesona oleh kemampuan akting dan ketampanan Gong Yoo yang dijuluki Ahjussi rasa Oppa ini?
Drama Korea digemari karena pemainnya ganteng dan cantik. Skenario ceritanya juga tidak pasaran. Para aktor dan aktris ini selalu tampil sempurna mulai dari mulusnya kulit sampai busana serasi. Tapi tahukah kamu, di balik sempurnanya penampilan mereka di layar kaca maupun di atas panggung, ada jatuh bangun yang harus dilalui.
Menjadi artis di negeri gingseng sana tidaklah mudah. Dan ini sekelumit perjuangan mereka.
Harus Melewati Masa Trainee yang Lama
Di korea, istilah artis dibagi menjadi tiga yakni aktor/aktris, idol, dan solois. Aktor dan aktris adalah mereka yang sejak awal merintis karier di bidang seni peran. Sedangkan idol merupakan anak-anak muda yang debut melalui boyband/girlband.
Solois merupakan penyanyi yang tidak tergolong boyabnd/girlband meskipun di antara mereka ada yang disebut sebagai idol.
Di antara ketiganya, idol biasanya menjalani masa training terlama. Menjadi trainee berarti terikat dengan agensi tertentu.
Selama masa itu mereka harus giat berlatih dan memperlihatkan kemajuan signifikan, jika tidak mereka akan gagal debut. Selain diajari dance, vokal, dan akting yang wajib dikuasai, mereka juga diajari memainkan instrumen musik, keterampilan MC, dan bahasa asing.
Masa training bisa berlangsung hingga 15 tahun. Bayangkan jika kamu menjadi trainee di usia 12 tahun, kamu baru akan jadi artis di usia 27 tahun.
(Baca Juga: 7 Aktor Ganteng Korea Selatan dengan Gaji Tertinggi Tahun 2016)
Tidak Ada Jaminan Debut dan Harus Meninggalkan Sekolah
Karena menjadi trainee harus dilakukan selama berahun-tahun, sekolah pun jadi terganggu. Banyak di antara artis Korea drop out SMA sehingga hanya memiliki ijazah SMP. Keputusan ini mereka ambil demi mengejar karier di dunia hiburan yang dianggap lebih bersinar.
Tapi banyak pula yang akhirnya mengambil ujian kesetaraan (semacam kejar paket di Indonesia), supaya punya ijazah SMA.
Akan tetapi, meski sudah berlatih selama bertahun-tahun, belum tentu perusahaan setuju untuk melakukan debut. Jadi di Korea tidak ada yang namanya artis instan. Semuanya melalui latihan bertahun-tahun.
Harus Kehilangan Pribadi
Selama masa trainee, calon idol harus datang latihan pukul tujuh pagi dan baru pulang pukul 10 atau 11 malam. Ketika sudah debut, mereka akan kehilangan jam istirahat karena padatnya jadwal.
Para idol juga kehilangan kehidupan pribadi karena agensi melarang mereka berpacaran. Selama masih trainee bahkan sampai setelah populer pun mereka harus tinggal di asrama dan jauh dari keluarga.
Pacaran dianggap bisa merusak karier mereka. Maklum saja, fans Korea memang terkenal posesif pada idola mereka. Para fans akan balik membenci idola karena merasa terkhianati ketika tahu sang idola punya pacar.
Inilah mengapa biasanya artis Korea baru menikah setelah melewati usia 30 tahun. Meski demikian aturan pacaran berlaku lebih longgar untuk pelaku seni peran.
Berpendapatan Rendah
Tampang rupawan, baju bermerek, ternyata tidak selalu mencerminkan penghasilan aktor dan aktris Korea. Berdasarkan data Pelayanan Pajak Nasional Korea, dari total 15.423 aktor/aktris, memperoleh pendapatan senilai 43 juta KRW (sekitar Rp430 juta) per orang per tahun.
Sebanyak 154 orang (9%) berpendapatan rata-rata 1,9 juta KRW (sekitar Rp190 juta) per tahun. Sisanya yang hanya 1% dari jumlah keseluruhan aktor dan aktris berpendapatan 367 juta KRW per tahun (sekitar Rp3,6 miliar).
Sedangkan 90% dari aktor/aktris hanya mendapat 7 juta KRW (Rp70 juta) per tahun atau 580 ribu KRW (Rp5,8 juta) per bulan.
Jumlah ini bahkan lebih rendah daripada upah minimum Korea yang senilai 1.117.000 KRW per bulan atau 5.580 KRW per jam. Wah, terbilang sedikit sekali ya? Apalagi biaya hidup di Korea bisa tiga kali lipat daripada Indonesia.
(Baca Juga: Tips Sukses Berkarier di Perusahaan Internasional)
Harus Rela Rerkena Sayatan Pisau
Bukan hanya di dunia hiburan, di dunia kerja orang Korea pun menomorsatukan penampilan. Semakin ganteng atau cantik, semakin mudah dia mendapat pekerjaan. Jika tidak memilik tampang rupawan tapi punya bakat, operasi plastik pun harus dilalui.
Selama sang artis masih berada di bawah naungan manajemen, biaya operasi plastik menjadi tanggungan manajemen.
Ini karena manajemen menganggap artis merupakan aset mereka, sehingga label tidak segan menggelontorkan uang banyak. Meski demikian banyak pula artis Korea yang mempertahankan wajah alami mereka.