Tak Cuma MotoGP, Jokowi Mau Gelar Balap Jet Darat di Sirkuit Mandalika
4 menit membacaPresiden Joko Widodo (Jokowi) berambisi membawa ajang balap jet darat Formula 1 (F1) ke Indonesia. Tepatnya setelah Sirkuit Mandalika di Lombok Tengah sukses menjadi tuan rumah salah satu seri MotoGP tahun 2021 mendatang.

Harapan tersebut disampaikan sang presiden kepada Direktur Utama Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar Mansoer dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir dalam pertemuan di di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/5).
(Baca juga: 7 Tempat Wisata Edukasi untuk Liburan dengan Anak)
Menurut Abdulbar, Jokowi menilai pembangunan sirkuit Mandalika akan lebih efisien lagi untuk keperluan promosi pariwisata, Indonesia juga menggelar balap mobil F1 yang bertaraf internasional.
“Beliau menyampaikan bahwa F1 ini patut kita jajaki untuk diselenggarakan dalam rangka country branding Indonesia dan juga dalam memperkuat brand sports tourism di Indonesia selain MotoGP, dan juga upaya Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade tahun 2032,” kata Abdulbar.
Mendapat instruksi tersebut, Abdulbal menyatakan kesiapannya untuk mendukung program pemerintah itu.
“Kami akan segera menindaklanjuti arahan Bapak Presiden untuk melihat kemungkinan F1 dapat diselenggarakan di Sirkuit Mandalika, ujarnya.
Menurutnya, dalam waktu dekat ITDC akan berkoordinasi dengan pihak-pihak penyelenggara balap F1. Ia berharap dalam waktu dekat bisa menyampaikan hal-hal lebih lanjut tentang kemungkinan membawa F1 di Indonesia setelah MotoGP.
Sejauh ini, Abdulbar memastikan pemerintah sangat mendukung penyelenggaraan MotoGP di Mandalika. Bahkan, Jokowi telah menyampaikan bahwa jalan akses dari bandara ke Mandalika akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), kemudian akan ada pelebaran runway bandara, dan juga perbaikan pelabuhan untuk cruise.
“Jadi support dari pemerintah sangat jelas kali,” tegasnya.
ITDC sendiri, menurut Abdulbar, hanya membangun sirkuit itu dengan partnernya, Vinci. ITDC adalah pemilik tanahnya dan sekarang dalam tahap penyelesaian homologasi, sambung Abdulbar, kemudian pihak terkait juga akan menyelesaikan dokumen teknis.
“Jadi bulan Oktober insyaallah kita akan mulai membangun dalam jangka waktu 12 bulan akan selesai jalan hanya sepanjang 4,3 kilometer. Dan di sini kami juga sudah memastikan bahwa itu bisa dipakai untuk F1 juga. Untuk MotoGP kita akan mulai konstruksi jalan bulan Oktober 2019,” ungkap Abdulbar.
Mengenai kemungkinan penyesuaian spek pembangunan sirkuit dari arena balap motor menjadi juga arena balap F1, ia mengemukakan, meskipun baru mendapat berita ini beberapa hari lalu, namun pihaknya langsung dengan desainer track-nya mendapat kepastian bahwa bentuk shape-nya tidak perlu diubah.
“Hanya ada perlakuan untuk topsoil dan beberapa sinyal-sinyal atau sensor yang harus kita tambahkan karena sifatnya agak berbeda tapi tidak akan merubah signifikan sekali dari sisi budget maupun dari sisi teknis jalan,” jelasnya.
Bukan Pemborosan
Sementara Ketua KOI Erick Thohir menilai, track yang sedang dibangun di Mandalika bisa juga dimanfaatkan untuk arena balapan mobil, dan tidak ada pemborosan untuk arena balap F1 bisa ataupun kendaraan balap mobil yang lain.
Bahkan, menurut Erick, di situ semua pihak juga melihat peluang ini tidak hanya sebagai penyelenggara tapi juga bagaimana dikaitkan dengan investasi ke depan di sektor pariwisata.
“Kita tahu Indonesia sedang menjajaki tidak hanya halal tourism tapi juga bagaimana menjajaki menjadi negara yang tidak kalah bersaing dengan negara-negara tetangga seperti Thailand, Malaysia dalam menjual sports tourism ataupun kebudayaan, ujar Erick.
Potensi Pariwisata
Di sela-sela MotoGP Qatar pada Minggu (10/3) lalu, Dorna Sports SL (DORNA), pemegang hak komersial dan TV ekslusif kejuaraan-kejuaraan balap motor terkemuka di dunia, menggelar presentasi tentang MotoGP Indonesia yang rencananya digelar 2021.
CEO DORNA Carmelo Ezpeleta menjelaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu target lama DORNA untuk masuk dalam kalender MotoGP. Sejak penyelenggaraan 1997 di Sentul, Jawa Barat, DORNA mengusahakan beberapa kemungkinan untuk kembali menggelar MotoGP di Indonesia. Ia pun senang karena akhirnya hal tersebut bakal terwujud pada 2021.
Head of Investment dan Marketing ITDC Ricky Baheramsjah melalui presentasinya memperkenalkan siapa itu ITDC dan kawasan Mandalika, yang akan menjadi lokasi penyelenggaraan balap MotoGP Indonesia pada 2021. Ricky juga menyampaikan konsep pembangunan sirkuit Mandalika sebagai sirkuit jalan raya pertama di dunia yang akan menggelar MotoGP.
Jika Mandalika dipercaya menyelenggarapan MotoGP dua tahun ke depan, pemerintah memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia bertambah hingga 300 ribu orang per tahun. Hal ini memberikan positioning yang kuat bagi Indonesia sebagai negara tujuan hiburan olahraga unggulan di kawasan Asia. Hal ini penting guna meningkatkan nilai tambah pariwisata di Indonesia sehingga meningkatkan sumbangan sektor pariwisata kepada perekonomian nasional.
Kebutuhan Investasi
Dalam membangun Kawasan Mandalika, ITDC telah mendapatkan komitmen pembiayaan dari dua lembaga keuangan yaitu Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
Fasilitas pendanaan AIIB senilai USD248,4 juta atau setara Rp3,6 triliun sudah sampai tahap drawdown, melalui program Mandalika Urban & Tourism Infrastructure Project (MUTIP).
Proyek MUTIP mencakup pembangunan infrastruktur dan fasilitas dasar berkelanjutan di dalam kawasan Mandalika dan juga area sekitarnya, seperti jalan dalam kawasan, penyediaan air bersih, sanitasi dan drainase, pengolahan air limbah dan limbah padat, distribusi listrik, dan juga fasilitas pengelolaan risiko bencana, berbagai fasilitas publik dan ruang publik terbuka. Program MUTIP ini akan mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2019.
(Baca juga: Cek Potensi Devisa Indonesia dari Pariwisata!)
Sementara LPEI akan memberikan pembiayaan senilai Rp1,2 triliun dalam bingkai bantuan PKE (Pembiayaan Khusus Ekspor) melalui skema National Interest Account (NIA). Pembiayaan ini nantinya akan dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur dasar dan penyiapan productive assets berupa hotel, convention center, retail center dan sebagainya.
Saat ini, pembiayaan skema NIA masih dalam proses harmonisasi antar Kementerian dan Lembaga, sebelum nantinya ditandatangani oleh Presiden. Diharapkan pembiayaan skema NIA ini dapat segera disetujui sehingga dapat membantu mempercepat proses pengembangan kawasan Mandalika yang tengah dilakukan ITDC.
Wah, pasti seru ya bisa nonton lagi ajang balap internasional seperti MotoGP dan F1 di dalam negeri sendiri. Jangan lupa menabung untuk bisa menjadi saksi sejarah hajatan tersebut nanti di Mandalika. Siapkan juga kartu kredit yang mempermudah urusan bayar membayar selama berlibur di kawasan itu.
Jika kamu belum memiliki kartu kredit, pilih dan ajukan sendiri kartu kredit sesuai kebutuhan lewat CekAja.com.