Tangani Corona, Rumah Sakit Darurat Pulau Galang Siap Beroperasi

Melihat besarnya lonjakan jumlah penderita pasien novel corona atau Covid-19, pemerintah menyiapkan beberapa lokasi untuk dijadikan rumah sakit darurat. Salah satunya adalah di Pulau Galang. Sebelumnya, pemerintah juga sudah meresmikan rumah sakit darurat di Wisma Atlet, Kemayoran Jakarta Pusat.

daftar rumah sakit rujukan Corona

Dipilihnya Pulau Galang sebagai salah satu destinasi karantina pasien covid-19 tidak terlepas dari lokasi geografisnya.

Pulau tersebut berada di ujung gugusan Kepulauan Riau. Dulunya di Pulau itu sempat bermukim orang Vietnam pada tahun 1979 – 1996.

Karena itu pula, wilayah Pulau Galang lebih dikenal sebagai kampung Vietnam. Eksodus dari Vietnam ke Indonesia terjadi lantaran adanya perang saudara.

Setidaknya ratusan ribu warga Vietnam bertarung dengan ganasnya laut Cina Selatan untuk mendapatkan tempat perlindungan.

Hingga akhirnya, United Nation High Commisioner for Refugees (UNHCR) bersama dengan Pemerintah Indonesia, bersepakat untuk menjadikan Pulau Galang sebagai tempat penampungan warga Vietnam tersebut.

Nah berikut merupakan 4 fakta terkait operasionalisasi Pulau Galang sebagai rumah sakit darurat penanganan Covid-19. Simak yuk

(Baca juga: Bukan Sakit! Ini 4 Ketakutan Wong Cilik Kala Corona)

1. Dapat menampung 1.000 tempat tidur

Luasan area yang berada dalam lingkungan rumah sakit tersebut mencapai 80 hektar (ha).

Namun areal yang dikembangkan hanya seluas 20 ha. Di dalam luasan tersebut, terdapat 1.000 tempat tidur bagi pasien novel corona yang akan dikarantina ataupun diobservasi.

Dalam pembangunannya, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadi eksekutor sekaligus penanggung jawab pembangunan rumah sakit darurat tersebut.

Pembangunan fasilitas itu sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo dan telah siap beroperasi pada hari ini Senin (6/4).

Dalam pembangunan tahap pertama, kapasitas tampung yang ada hanya berjumlah 360 tempat tidur.

2. Pasien dipisahkan 3 zonasi

Pembangunan fasilitas penampungan/observasi/isolasi penyakit menular di Pulau Galang dibagi menjadi 3 Zonasi.

Yakni Zona A (Renovasi Eks Sinam) meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang dan power house.

Sementara Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, Laboratorium, ruang sterilisasi, Central Gas Medik, instalasi jenazah, landasan helicopter (helipad), dan zona utilitas.

Saat ini terdapat 2 gedung bertingkat 2 berada di Zona B yang terdiri dari fasilitas observasi/penampungan/karantina (termasuk isolasi) untuk Intensive Care Unit (ICU) dan untuk Non ICU.

Total kapasitas Zona B mencapai 360 tempat tidur yang terdiri dari ruang observasi sebanyak 340 tempat tidur dan ruang isolasi sebanyak 20 tempat tidur ICU.

Selain itu, di sekitar fasilitas utama juga dilengkapi ruang tindakan, ruang penyimpanan mobile rontgen, ruang laboratorium, dapur, renovasi bangunan eksisting untuk bangunan penunjang, fasilitas air bersih, air limbah, drainase, sampah, dan utilitas lainnya, serta ruang alat kesehatan ruang isolasi dan observasi.

Terakhir Zona C adalah untuk tahap berikutnya (menyesuaikan kebutuhan) dengan memanfaatkan cadangan lahan.

Keseluruhan pekerjaan berlangsung dibawah supervisi Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kepulauan Riau, Ditjen Cipta Karya.

Bertindak selaku kontraktor pelaksana adalah PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya, sedangkan konsultan Manajemen Konstruksi adalah PT Virama Karya.

3. Sebanyak 247 tenaga medis siap bertugas

Saat ini personil yang siap bertugas adalah 247 orang yang terdiri dari dokter/tenaga medis/paramedis dan non medis yang merupakan gabungan dari TNI, Polri, Pemprov Kepulauan Riau (Kepri) dan Sukarelawan.

Sedangkan peralatan kesehatan dan perlengkapan gizi disediakan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Selain itu, kelengkapan layanan pendukung yang tersedia seperti Ambulance (20 unit) dari TNI AD ,TNI AU,TNI AL ,Polda Kepri Pemkot Batam dan Pemprov Kepri.

Selain itu juga telah disiapkan truk sebanyak 4 unit, minibus 4 unit, APD sebanyak 2.000 buah dukungan dari Dinkes Kepri, dan masker 5.000 buah dukungan dari Dinkes Kepri.

(Baca juga: Waduh, Gegara Corona Pemerintah Digugat Rp10 Miliar)

4. Fasilitas air bersih sudah tersedia

Untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Ditjen SDA juga telah merampungkan pekerjaan penyediaan infrastruktur air baku dan air bersih.

Fasilitas yang dibangun berupa pipa transmisi dari sumber air baku di Waduk Monggak Rempang menuju Embung Camp Vietnam sepanjang 13,85 Km. Pompa & genset telah terpasang & dilakukan uji coba distribusi ke Embung Camp Vietnam).

Embung Camp Vietnam juga telah diperluas dari semula 820 m2 menjadi 6700 m2 air sudah mengalir ke embung eksisting dengan debit ±8,3 liter/detik.

Sementara untuk Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan kapasitas 5 liter/detik bersumber dari Waduk Monggak

Rempang dan reservoir kapasitas 50 m3 telah dilakukan uji coba. Pemerintah terus berupaya untuk bisa menahan laju penyebaran virus novel corona.

Modifikasi bangunan yang kemudian dijadikan rumah sakit darurat terus dilakukan di berbagai wilayah.

Kamu juga bisa ikut membantu mengurangi laju penyebaran virus dengan tetap diam dirumah.

Banner Kredivo

Sambil bekerja dirumah, tambah penghasilan kamu melalui bisnis online yang kreatif. Kalau butuh modal, jangan lupa akses Kredivo lewat CekAja.com