8 Mitos Kesehatan Wanita yang Perlu Diketahui

wanita sehat_asuransi kesehatan - CekAja.com

Banyaknya informasi di internet membuat kita sulit untuk membedakan mana yang hoax, mana yang mitos, dan mana yang merupakan kenyataan. Tapi untuk urusan kesehatan wanita, harus pintar-pintar menyaring informasi.

Untuk mengecek kebenaran dari informasi kesehatan yang beredar di internet, kita harus bertanya pada dokter atau pakar kesehatan. Bagi wanita, ini kebenaran dari mitos kesehatan di masyarakat. Yuk, baca demi hidup sehat.

Mitos: Wanita yang dekat atau tinggal bersama akan mengalami silkus menstruasi bersamaan

Siklus menstruasi saudara perempuan atau sahabat dekat yang hampir bersamaan dengan kita membuat kita percaya, bahwa wanita yang tinggal bersama atau sering menghabiskan waktu bersama mempengaruhi siklus menstruasi. Tapi benarkah demikian?

Fakta

Pada tahun 1971, psikolog dari Universitas Harvard, Martha McClintock, mempelajari wanita yang tinggal bersama di asrama. Hasilnya McClintock menemukan bahwa siklus menstruasi mereka sinkron.

Namun setelah diteliti lebih lanjut, ada kesalahan hitungan statistik dalam penelitian tersebut. Penelititan terbaru menunjukkan bahwa mitos ini tidak terbukti.

(Baca juga:  6 Marketplace Terbaik Bagi Pebisnis Wanita di Indonesia)

Mitos: Cacat bawaan saat kelahiran tidak bisa dicegah

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa ibu hamil harus menghindari obat-obatan terlarang, alkohol, dan rokok agar tidak meninangkatkan risiko cacat pada bayi.

Fakta

Berdasarkan penelitian Centers for Desease Control and Prevention, asam folat dapat mencegah bayi lahir cacat otak atau cacat tulang belakang.

Mitos: Manfaat menyusui hanya bersifat jangka pendek

Saat ini kesadaran untuk memberikan ASI ekslusif semakin tinggi. Selain bermanfaat untuk ibu karena bisa membantu mengembalikan berat badan setelah melahirkan dan menghemat pengeluaran karena murah dan tersedia, menyusui bermanfaat jangka panjang bagi anak.

Fakta

Susu formula hanya memiliki satu rasa, sedangkan ASI merupakan kombinasi dari apa yang ibu konsumsi. Memberikan ASI pada bayi menjadikannya familiar dengan beragam rasa makanan. Sehingga saat bayi sudah bisa makan makanan padat, bayi akan lebih mudah beradaptasi dan tidak pemilih.

Mitos: Terlau sering olahraga berbahaya

Kebutuhan latihan fisik setiap orang berbeda-beda. Kalau Anda terbiasa lari pagi, jangan tiba-tiba latihan angkat beban berat sebelum membuat tubuh Anda beradaptasi dengan olahraga tersebut.

Fakta

Faktanya bagi wanita, olahraga yang terlalu intens dapat menganggu siklus menstruasi dan bahkan membuat proses pelekatan embrio di dinding rahim menjadi lebih sulit. Asalkan olahraga Anda tidak sekeras jadwal latihan atlet, Anda tidak perlu khawatir.

Mitos: Hot flashes berarti menopause

Hot flashes adalah gejala yang umum dirasakan oleh wanita di masa perimenopause atau setelah memasuki masa menopause. Gejalanya berupa rasa panas di dalam tubuh, diikuti dengan keluarnya keringat, serta jantung yang berdebar-debar. Kebanyakan wanita mengasosiasikan hot flashes dengan menopause.

Fakta

Hot flashes disebabkan oleh perubahan hormon dan setiap wanita bisa mengalaminya terlepas dari usia dan siklus menstruasi. Pemicunya bisa karena pengobatan, alergi, kecemasan, atau masalah tiroid.

(Baca:  Biaya Vaksin dan Pencegahan Penyakit Berbahaya Bagi Wanita)

Mitos: Menyusui merupakan alat kontrasepsi  

Mitos satu ini masih dipercaya hingga saat ini. Padahal kenyataannya tidak selau benar.

Fakta

Meski tidak selalu benar, ada alasan ilmiah mengapa mitos ini tetap dipercaya. Yakni karena wanita tidak langsung mendapat menstruasi setelah melahirkan. Namun seringkali wanita tidak sadar bahwa mereka bisa mulai ovulasi. Ovulasi dimulai sebelum wanita menstruasi. Jika hubungan terjadi ketika masa ovulasi, peluang untuk hamil pun tinggi.

Mitos: Wanita kencing lebih sedikit daripada pria

Saat di perjalanan jauh, wanita akan lebih sering ke toilet di bandingkan pria. Tapi benarkah wanita kencing lebih sedikit?

Fakta

Berdasarkan penelitian, wanita memang kencing lebih sering, namun dengan intensitas lebih sedikit. Sedangkan frekuensi pria lebih sedikit namun dengan intensitas lebih banyak.

Mitos: Gairah seksual wanita menurun seiring bertambahnya usia

Secara alamiah, semua hal dalam tubuh serba berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Baik itu stamina, elastisitas kulit, dan sebagainya. Tapi bagaimana dengan gairah seks?

Fakta

Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi gairah seksual wanita. Berdasarkan penelitian, memelihara berat badan, rajin berolahraga, dan mengonsumsi makanan sehat dapat meningkatkan gairak meski di usia senja.