Tesla Tebus Lahan Rp618,95 miliar untuk Pabrik Baru di Jerman

Setelah sukses mengoperasikan pabrik pertamanya di kawasan Asia di kota Shanghai, China, Tesla Inc dalam waktu dekat bakal memulai pembangunan pabrik pertama di Eropa. Kali ini, Berlin menjadi kota di Jerman yang menjadi destinasi baru perusahaan mobil listrik milik Elon Musk tersebut.

Dilaporkan Tesla telah membeli suatu kawasan di pinggiran Berlin milik perusahaan properti lokal yang rencananya akan dijadikan tempat berdirinya pabrik raksasa tersebut. Hal tersebut dikonfirmasi oleh pejabat lokal yang dikonfirmasi Reuters.

Rencana Tesla merambah Jerman memang bukan hal yang baru diketahui publik. Pada November lalu, produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan rencana untuk membangun pabrik raksasa di Gruenheide, negara bagian Brandenburg, yang terletak di pinggiran Berlin.

“Dewan Direksi Tesla telah menyetujui perjanjian pembelian properti seluas 300 hektare, kata Juru Bicara Pemerintah Brandenburg, Florian Engels dalam sebuah pernyataan. Komite Keuangan parlemen negara bagian telah menyetujui penjualan aset tersebut pada 9 Januari 2020.

Perjanjian jual beli tersebut diketahui bernilai 40,91 juta euro atau USD45,36 juta, yang kalau dirupiahkan setara dengan Rp618,95 miliar hanya untuk tanah saja.

(Baca juga: Ini Alasan Mengapa Tesla dan Google Car Akan Jadi Mobil Masa Depan)

“Properti itu memang difungsikan sebagai kawasan industri. Namun, saat ini kami terus memeriksa adanya kemungkinan bom dan senjata berat lainnya di dalam kawasan itu dari sisa-sisa Perang Dunia II, imbuhnya.

Politisi, serikat pekerja dan kelompok industri di Brandenburg menyambut langkah Tesla yang diharapkan dapat menciptakan hingga 7.000 pekerjaan baru di pabriknya.

Penolakan Warga Sekitar

Meski disambut antusias, kedatangan Tesla ke Jerman mendapat tentangan keras dari 250 orang warga Brandenburg yang turun ke jalan untuk melakukan protes pada Sabtu (18/1/2020) waktu setempat.

Mereka menilai pembangunan pabrik raksasa di daerahnya akan membahayakan pasokan air dan satwa liar di daerah tersebut. Demonstran memegang poster anti-Tesla selama protes berlangsung.

“Kami di sini, kami bersuara keras, karena Tesla mencuri air kami,” ujar para demonstran, seperti dikutip Reuters.

Anne Bach, seorang aktivis lingkungan berusia 27 tahun, mengatakan rencana pembangunan pabrik baru Tesla akan menyedot lebih dari 300 meter kubik air per jam. Jumlah penggunaan air yang berpotensi mengeringkan cadangan yang telah menurun di daerah itu.

“Saya tidak menentang Tesla … Tapi ini tentang kawasan hutan yang merupakan zona satwa liar yang dilindungi. Apakah pabrik ini perlu? kata Bach.

Namun, di seberang jalan tempat berkumpulnya para demonstran nampak sekitar 20 orang membawa spanduk yang menyambut Tesla di desa mereka, dengan anak-anak meneriakkan, “Kami di sini, kami keras, karena Tesla membangun masa depan kami.”

Bernd Kutz, seorang warga Gruenheide, mengatakan Tesla akan membawa perbaikan ke daerah itu, menciptakan lapangan kerja dan memberi peluang kepada kaum muda.

“Saya di sini karena saya tidak mengerti para demonstran yang berteriak dan seolah-olah mewakili seluruh aspirasi kami. Mengapa harus selalu melihatnya secara negatif,” kata Kutz.

(Baca juga: Tesla Model 3 Siap Mengaspal di Indonesia. Ini Harganya!)

Sudah siap untuk memasuki era mobil listrik? Tesla sendiri memang belum pernah mengungkapkan rencananya untuk membangun pabrik di Indonesia, setelah akhir tahun lalu mereka meresmikan pabriknya di China untuk menjangkau kawasan Asia.

Namun, bukan tidak mungkin kamu memiliki satu unit mobil listrik buatan perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk tersebut. Kalau mimpi memiliki Tesla sudah terwujud, jangan lupa lindungi mobil listrik tersebut dengan asuransi kendaraan yang bisa kamu pilih lewat CekAja.com ya.