Tiga Hal yang Membuatmu Tidak Bisa Keliling Dunia
2 menit membaca
Keliling dunia adalah impian setiap orang yang suka jalan-jalan. Bisa mengunjungi semua atau sebagian besar negara-negara yang ada rasanya mustahil dilakukan jika tidak punya banyak uang. Tapi keliling dunia bukan hanya perkara uang.
Faktanya sekarang ini gaya traveling ‘backpacker’ alias turis ransel dengan budget terbatas banyak dilakukan orang. Tak hanya diikuti oleh yang berkocek pas-pasan, backpacker juga dilakukan oleh kalangan berkocek tebal karena dinilai lebih menantang. Akan tetapi, beberapa alasan berikut bisa menyebabkan kamu tidak bisa keliling dunia.

Faktor ‘U’
Sewaktu muda kondisi tubuh memang masih prima, tapi uang tidak ada. Setelah tua, uang ada tapi faktor ‘U’ justru jadi kendala. Banyak pensiunan kaya raya menghabiskan masa tua mereka dengan keliling dunia. Tapi tentunya mereka tidak bisa sepuas traveler muda yang kuat jalan berkilo-kilometer memanggul ransel, tidak punya pantangan makan sehingga bisa mencoba makanan lokal apa saja, dan tidak mudah sakit.
Semakin tua semakin ingin menkmati fasilitas nyaman. Untuk mendapatkan kenyamanan, uang yang dikeluarkan tentu lebih banyak. Tapi lain ceritanya kalau kamu tidak mempersiapkan dana pensiun sejak muda. Tanpa persiapan pensiun yang cukup, cita-cita keliling dunia selamanya hanya menjadi mimpi. Berinvestasi sejak muda merupakan salah satu cara untuk mewujudkan keinginan ini.

Tidak punya visa
Meski sudah bebas visa ke 56 negara (termasuk Visa on Arrival untuk masuk negara-negara di Asia, Amerika Selatan, Afrika, dan Oceania), dibandingkan dengan Malaysia yang sudah bebas ke Eropa, pemagang paspor Indonesia masih harus direpotkkan mengurus visa jika ingin berkunjung ke luar negeri. Kondisi saat ini tentu saja jauh lebih baik daripada bulu. Kini bagi pemegang e-paspor misalnya, sudah bebas masuk ke Jepang dengan hanya mengisi selembar formulir visa waiver di kedutaan Jepang.
Namun sayangnya, negara-negara bebas visa bagi pemegang paspor hijau bukanlah tujuan wisata utama orang Indonesia. Sebut saja Mozambique, Tanzania, Zimbabwe, atau Samoa. Negara Seychelles atau Comoros pasti terdengar asing di telinga kamu. Padahal orang Indonesia bebas visa kalau berkunjung ke sana.
Visa inilah yang sering jadi kendala para traveler Indonesia. Persyaratan yang rumit, dokumen bertumpuk, biaya yang mahal, harus dipenuhi terutama untuk pengajuan visa ke Amerika atau Eropa yang terkenal ketat. Sudah begitu, uang yang sudah dibayarkan tidak dikembalikan meski pengajuan visa ditolak.
(Baca juga: Traveler Harus Waspada! Ini Negara dengan Tingkat Kriminalitas Tertinggi)
Black list
Kalau kamu pernah dipenjara, pernah berurusan dengan hukum, atau bahkan menjadi incaran interpol, jangan harap bisa melenggang dari imigrasi dengan mudah. Beberapa negara sangat ketat menyaring setiap orang asing yang memasuki wilayahnya. Apalagi di tengah isu terorisme yang kembali menghangat.
Kamu juga bisa dideportasi jika tidak bisa memperlihatkan bukti tiket pulang pergi, reservasi akomodasi, atau gagal menjelaskan niat berkunjung ke negara tujuan. Hal ini karena kamu bisa dituduh imigran yang hanya akan membebani negara bersangkutan.
(Baca juga: Supaya Tidak Panik, Berikut Tips Buat Kamu yang Pertama Kali ke Luar Negeri)