Tips Agar Tidak Tertipu Membeli Mobil Bekas Kecelakaan

Cara Aman dan Lebih Untung Ikut Lelang Mobil Bekas

Jika berniat membeli mobil bekas, kamu harus lebih hati-hati. Sebab, tidak sedikit penjual nakal yang menawarkan mobil rekondisi bekas kecelakaan. Dengan modal mengecat bodi dan mempercantik interior, orang awam akan sulit menyadari bahwa mobil tersebut pernah mengalami kecelakaan.

Apalagi, pembeli diimingi harga yang sangat menarik. Tapi, jangan khawatir, cukup mudah kok mengidentifikasi kendaraan bekas kecelakaan. Cukup perhatikan 7 hal ini, kamu bisa terhindari dari tipu-tipu penjual mobil second.

Periksa Riwayat Kendaraan

Di Amerika, orang bisa menggunakan jasa perusahaan peneliti riwayat kendaraan untuk mencari tahu ada tidaknya sejarah kecelakaan sebuah mobil. Sayangnya, di Indonesia belum ada perusahaan serupa yang bisa kita manfaatkan jasanya.

Cara lainnya, cek riwayat pada perusahaan asuransi yang melindungi mobil tersebut. Sayangnya tidak banyak pengguna mobil yang sadar untuk mengasuransikan kendaraannya. Jalan terakhir, periksa buku servis.

Tapi, kamu harus waspada, penjual yang nakal bisa saja merekondisi mobil tersebut bukan pada bengkel resmi. Akibatnya, catatan tersebut tidak terekam pada buku servis.

(Baca juga: 10 Orang yang Miliki Mobil Termahal di Dunia)

Periksa Spatbor dan Bemper Mobil

Coba periksa mobil yang mau kamu beli dimulai dari bemper depan belakang dan spatbor di masing-masing roda. Dua komponen ini merupakan bagian mobil yang mudah pecah atau retak karena terbuat dari plastik keras atau campuran fiber dan plastik.

Kerusakan pada bemper dan spatbor bisa mengindikasikan mobil pernah mengalami tabrakan. Kondisi yang terlampau mulus pada bemper ini juga bisa sangat mencurigakan. Sebab, bagian paling luar dari mobil ini amat mudah rusak atau lecet.

Perhatikan Kaca Mobil

Saat mobil mengalami kecelakaan serius, kaca depan dan belakang adalah bagian yang mudah pecah. Biasanya, sebelum dijual kaca tersebut digganti dengan kaca yang baru. Nah, pemasangan kaca oleh bengkel biasanya tidak sesempurna buatan pabrik.

Untuk mengetahuinya tidak sulit kok. Cukup semprotkan air pada kaca mobil depan dan belakang. Bila air merembes ke dalam, bisa jadi kaca tersebut pernah diganti. Sebab, posisi kaca yang pernah diganti tidak akan presisi. Akibatnya ada ada celah yang memungkinkan air merembes ke dalam.

Goresan Halus Pada Dasbor

Masih berkaitan dengan kaca yang pecah. Saat mobil bertabrakan pada bagian depan, kaca akan pecah dan serpihannya mengenai dasbor. Jika tidak dibersihkan dengan hati-hati, serpihan tersebut akan menggores kulit dasbor.

Nah, kalau kamu menemukan dasbor penuh dengan goresan halus, sudah sepatutnya curiga mobil pernah mengalami tabrakan.

Perhatikan Jarak Antara Panel dan Pintu Mobil

Coba lihat baik-baik jarak antara pintu dan panel bodi. Pada mobil yang normal, jarak tersebut biasanya lurus bahkan cenderung lebar dari atas ke bawah. Sementara, mobil yang pernah mengalami kecelakaan berat, jarak tersebut tidak seimbang akibat pergantian panel atau pintu.

(Baca juga:  Daftar Harga Mobil 2016 Termurah dan Terbaru di Indonesia yang Bisa Kamu Beli)

Bulkhead Melintir

Pada mobil yang pernah mengalami tubrukan, kondisi bulkhead atau pembatas yang terletak di atas radiator akan melintir atau keriting. Memang ada bengkel yang bisa memperbaiki tampilan bulkhead yang keriting ini. Namun, kondisinya dijamin tidak akan kembali 10% seperti sebelum tabrakan.

Test Drive

Mobil yang pernah mengalami kerusakan parah akibat tabrakan tidak akan melaju dengan stabil jika dipacu dengan kecepatan di atas 60 km per jam. Pasti ada yang tidak beres pada handling baik itu stir miring ke kiri atau ke kanan.

Kondisi ini disebabkan oleh tidak samanya radius putar serta jarak pijak roda. Sayangnya, tidak semua penjual terutama kredit mobil bekas mengizinkan mobil dicoba dengan kecepatan tinggi.