Tips Menyisihkan Dana Darurat, Penting Untuk Masa Depanmu!

Akibat Corona dan ekonomi yang tidak membaik, banyak orang yang sudah mulai menggunakan dana darurat. Namun tidak semua orang memiliki dana darurat atau bahkan paham apa itu dana darurat.

tips menyisihkan dana darurat

Pengertian Dana Darurat

Dana darurat atau emergency fund merupakan dana yang dipersiapkan untuk kasus-kasus darurat yang tidak terduga. Seperti halnya masa wabah saat ini. Meski banyak orang yang belum paham, dana darurat sebenarnya sangat penting dalam sebuah keluarga.

Bahkan ada banyak perencana keuangan mengatakan dana darurat adalah salah satu tujuan keuangan atau rencana keuangan yang harus disiapkan paling awal, bahkan dari investasi.

Tidak heran banyak orang yang menempatkan dana darurat kalaupun bersamaan dengan investasi, dengan memilih yang termudah untuk dicairkan.

Hal ini disebabkan tentu tidak ada yang tahu kapan musibah akan datang. Pastikan memilih instrumen investasi yang minim resiko dan mudah dicairkan, sebab dana darurat haruslah likuid dan mudah diuangkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Besaran Dana Darurat

Besaran dana darurat tentu bergantung pada pemasukan dan juga pengeluaran setiap individu dan juga keluarga. Ada yang mengatakan misalnya, untuk orang yang masih lajang dan tidak memiliki tanggungan setidaknya harus memiliki dana darurat sebesar enam kali jumlah pengeluaran bulanan.

Sementara bagi pasangan muda yang sudah menikah namun belum memiliki anak, dana darurat yang harus disediakan berkisar sembilan kali jumlah pengeluaran bulanan rumah tangga. Sedangkan bagi yang telah menikah dan telah memiliki anak, maka setidaknya harus memiliki dana darurat sebesar 12 kali jumlah pengeluaran bulanan rumah tangga.

Jumlah dana darurat ini akan bertambah besar seiring dengan bertambahnya jumlah tanggungan yang dimiliki di dalam keuangan, maka sangat penting untuk selalu mencermati dan menyesuaikannya dengan kondisi kehidupan.

Cara Mengumpulkan Dana Darurat

Melihat banyaknya dana darurat, tentu bukan hanya mudah untuk mengumpulkannya. Di sisi lain, hal tersebut bukanlah hal yang mustahil. Oleh karena itu berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mulai mengumpulkan dana darurat.

Catat Pengeluaran

Catat pengeluaran. Seperti biaya rumah, makanan, perlengkapan mandi, asuransi, pembayaran utang /pinjaman, transportasi, dan pengeluaran pribadi. Perhatikan berapa banyak uang yang dihabiskan setiap bulan untuk kebutuhan, hiburan, dan lain-lain.

Idealnya setiap orang menghabiskan 50% dari gaji untuk kebutuhan, 30% untuk hiburan. Seperti makan di luar atau pergi untuk melihat pertunjukan, dan 20 % untuk menabung. Hal tersebut dikenal sebagai aturan 50/20/30.

Namun, jika bisa memulai untuk mengalokasikan lebih banyak, dan mendisiplinkan diri untuk mengurangi jatah hiburan dan pengeluaran sembrono lainnya, tentu bisa dengan cepat mengumpulkan dana darurat.

Simpan dengan Debit Otomatis

Setelah menghitung pengeluaran, kamu jadi tahu berapa banyak dana yang bisa disisihkan untuk dana darurat. Agar kamu bisa konsisten, kamu bisa dengan mudah memilih deber otomatis. Sehingga tidak perlu memikirkannya lagi.

Atau kalau kamu kira akan mendapat bonus atau pembayaran dalam jumlah besar, jangan digunakan untuk belanja konsumtif, namun dialihkan untuk dana darurat. Menyimpan bonus atau uang sisa pajak adalah cara tercepat untuk membangun dana darurat dari awal.

Memang sulit, karena hidup ini penuh dengan godaan dengan hal-hal yang menyenangkan untuk dimiliki, padahal kita belum tentu perlu dengan hal itu. Mendisiplinkan diri untuk menghemat pembayaran besar jika membuat dana darurat dari awal akan mempercepat proses secara eksponensial.

Lakukan Bersama

Kalau sudah berkeluarga, bahas hal ini dengan pasangan dan jadikan komitmen berdua. Bahkan kalau perlu sebagai langkah awal bisa mengobrol dengan perencana keuangan.

Ditambah lagi, usahakan menyimpan dana darurat dengan cara yang beragam Semakin banyak tempat untuk menyimpan/investasi, semakin kecil ketergantungan terhadap satu sumber pendapatan saja.

Meski begitu, tidak ada salahnya untuk saling mengapresiasi diri sendiri dan juga pasangan saat sudah mampu mengumpulkan dana darurat. Hal ini bisa juga penambah semangat untuk terus menambah jumlah dana darurat.

Jangan Menumpuk Utang

Utang memang bisa menjadi momok yang sangat menakutkan apalagi bagi kamu yang belum memiliki dana darurat dan usahakan untuk menghindarinya sebisa mungkin.

Menyisihkan uang tunai untuk menutupi keadaan darurat tidak hanya mengurangi stres tetapi juga mencegah dari dampak jangka panjang. Karena harus membiayai hal tidak terduga dengan pinjaman berbunga tinggi atau kartu kredit.

Jika menggunakan kartu kredit untuk menghadapi keadaan darurat, kemungkinan akan mengalami momen “gajian yang hanya lewat begitu saja” karena harus melunasi tagihan usai gajian. Hal ini tentu sangat tidak nyaman bukan?

Oleh karena itu, sangat penting untuk realistis terhadap kemampuan keuangan diri sendiri, cobalah untuk lebih hemat dengan memilih transportasi umum daripada mobil pribadi saat bepergian atau berangkat kerja. Memang awalnya akan sulit, namun lama-lama akan terbiasa. Semua harus dilakukan demi merasa aman karena memiliki dana darurat.

Hindari Belanja dengan Uang Kembalian

Ada saat kita berbelanja dan kita mendapat sejumlah kecil uang kembalian. Dan siapa sangka kalau uang tersebut dikumpulkan dana yang terkumpul ternyata cukup besar dan bahkan sangat menggoda untuk kembali digunakan untuk berbelanja.

Apabila ingin dana darurat kita bertambah. Sebaliknya, selalu upayakan menabung uang yang kita dapat, sekecil apapun itu. Ingat, semakin banyak uang yang kita tabung, semakin banyak pula peluang kita untuk memperbesar dana darurat demi masa depan yang lebih baik.

Kalau sudah berhasil mengumpulkan berbagai uang kecil. Seperti kembalian jangan juga cepat puas dan tetap perhatikan dana darurat. Selama ini banyak orang yang gagal dengan dana darurat karena merasa puas dengan apa yang sudah dirinya kumpulkan.

Evaluasi Arus Keuangan Enam Bulan Sekali

Lakukan evaluasi setiap enam bulan untuk arus pengeluaran dan pemasukan. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui apakah kamu sudah berhasil memiliki dana darurat atau sebaliknya, uangmu hilang entah ke mana? Evaluasi ini bertujuan agar kamu bisa belajar konsisten dalam mengelola keuangan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Harusnya dengan menggunakan auto debet, dana darurat kamu akan tersedia namun arus kas lah yang akan sedikit terganggu. Dengan evaluasi kamu akan tahu apa saja yang masih bisa dikurangi pada pos pengeluaran.

Mental yang Salah

Setelah kamu mulai secara bertahap untuk mengumpulkan dana darurat cobalah untuk lebih berhasil secara mental. Hal ini memang tidak mudah apalagi kalau pendapatan kamu masih pas-pasan. Atau bisa juga kamu dengan penghasilan besar namun kondisi finansial kamu masih juga morat-marit.

Hal ini biasanya terjadi karena kamu hidup dengan mewah yang lebih dari kemampuan kamu dan mulai terus menerus menggunakan kartu kredit. Bisa juga kamu adalah orang yang mudah tertipu dengan harga murah.

Akan lebih baik mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli benda yang awet satu hingga dua tahun, dibandingkan membeli barang murah yang akan rusak setelah satu atau dua kali pakai.

Hal itu juga berlaku dalam hal membeli makanan. Daripada hanya membeli makanan cepat saji atau junk food yang murah, lebih baik makan makanan yang sehat dengan biaya sedikit lebih mahal. Jangan lupa kesehatan juga adalah investasi.

Manfaat Dana Darurat

Tentu saja musibah bukan hal yang kita inginkan datang menghampiri. Namun kalau terpaksa dikunjungi musibah seperti wabah corona yang tengah menjadi pandemic di seluruh dunia, dan darurat tentu akan sangat meringankan beberapa beban.

Apalagi kalau perusahaan tempat kamu bernaung ternyata memangkas sebagian gaji, bahkan kalau sampai yang terburuk adalah pemecatan.

Ditambah lagi, dana darurat juga memungkinkan kita meringankan beban orang tua atau teman dekat karena tidak perlu meminjam. Bahkan kalau memungkinkan malah justru bisa membantu keluarga atau sahabat yang lebih kesusahan.

(Baca Juga: Mengajukan Pinjaman Darurat, Untuk Kamu Yang Butuh Dana Cepat)

Tentu sangat menyenangkan, saat orang-orang tengah berhemat, kita masih bisa lebih fleksibel dalam menghadapi wabah maupun musibah lain. Karena dana darurat telah tersedia.

Tentu saja belanja bisa menjadi opsi untuk penggunaan dana darurat, namun akan lebih elok di masa yang sulit ini menggunakan dana untuk hal-hal yang lebih bermanfaat bahkan kalau bisa membantu orang yang lebih membutuhkan. Apalagi tidak ada salahnya loh di tengah kondisi seperti ini menyumbang untuk banyak orang yang lebih membutuhkan.

Jangan lupa untuk berbagai, apalagi saat ini sangat mudah untuk bisa menyumbang atau berzakat dengan banyak platform dan media yang tersedia. Misalnya seperti masa sekarang, kamu bisa membantu tenaga medis atau pekerja informal yang pekerjaannya terhambat akibat wabah.

Terakhir, jangan lupa juga untuk membereskan utang-utang, tentu sangat nyaman bisa fleksibel dalam berbelanja, bebas utang, dan membantu orang yang membutuhkan. Nah jadi kapan kamu akan memulai mengumpulkan dana darurat?