Asuransi DBD Terbaik dari Adira, Ini Syarat dan Ketentuannya!

Indonesia masih dalam upaya memerangi penyakit Demam Berdarah atau DBD. Penyakit yang kerap menyerang kala musim hujan ini telah merenggut banyak nyawa, dan rutin hadir setiap tahun. DBD lebih sering menyerang warga perkotaan yang tinggal didaerah dengan sanitasi kurang baik. Tak heran jika jumlah korban yang berjatuhan terbanyak tinggal di kawasan padat penduduk.

Tidak Hanya Corona, Waspadai Juga Demam Berdarah

Tercatat hingga akhir 2019 lalu jumlah kasus DBD di Indonesia sudah mencapai 16 ribu lebih, dengan jumlah penderita yang meninggal dunia mencapai 169 jiwa.

Direktur Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyebutkan untuk jumlah kasus DBD terbanyak berada di Jawa Timur dengan jumlah 2.657, disusul Jawa Barat dengan 2.008 kasus dan Kupang dengan total penderita 1.169 jiwa.

Jumlah ini ternyata naik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Penyebab kematian terbesar para penderita DBD adalah sulitnya akses menuju fasilitas kesehatan yang memadai.

Meski sudah jadi langganan, nampaknya masyarakat Indonesia belum siap menghadapi ganasnya demam dengue ini.

Selain mengkampanyekan gerakan 3M yakni menguras, mengubur dan menutup barang bekas. Pemerintah juga terus mendorong terjangkaunya fasilitas kesehatan untuk menghadapi kasus DBD ini.

Selain melengkapi fasilitas kesehatan, masyarakat juga diharapkan dapat memproteksi dirinya sendiri salah satunya dengan asuransi. Sehingga ketika epidemi ini menyerang ada persiapan matang yang sudah dilakukan. Tidak ada lagi kasus korban meninggal karena ketiadaan biaya.

Mengenal Asuransi DBD

Asuransi DBD mungkin masih asing ditelinga rata-rata warga Indonesia. Sebab para agen asuransi memang jarang menawarkan produk ini, cenderung lebih banyak menyarankan calon pemegang polis untuk membeli asuransi kesehatan saja yang dapat memberikan klaim untuk segala jenis penyakit termasuk DBD.

Namun adanya asuransi DBD ini memberikan porsi lebih besar lagi bagi pemegang polis untuk mendapatkan klaim yang lebih baik.

Asuransi DBD merupakan proteksi untuk perlindungan dari penyakit Demam Berdarah. Hampir semua perusahaan asuransi memiliki produk perlindungan ini.

Manfaat yang diberikan umumnya adalah manfaat rawat inap dan rawat jalan. Dibanding jenis proteksi lain, asuransi DBD ini cenderung dihargai dengan premi ringan yakni dibawah Rp 100 ribu pertahun.

Biasanya para perusahaan asuransi memisahkan manfaat perlindungan DBD dengan jenis perlindungan kesehatan lain.

(Baca juga: 8 Rekomendasi Buku Motivasi Diri Terbaik untuk Karir, Cinta, dan Kehidupan)

Setiap perusahaan asuransi juga menawarkan manfaat berbeda. Misalnya asuransi DBD dari Danamon yang memberikan manfaat bagi tertanggung mulai dari usia 6 bulan sementara Sunlife memberlakukan usia minimum tertanggung adalah 18 tahun.

Ingat ya, beda usia biasanya akan berpengaruh pada total biaya perawatan.

Bayi atau lansia umumnya membutuhkan fasilitas kesehatan khusus. Tak heran jika tagihan bisa lebih mahal dibanding rata-rata orang dewasa pada umumnya.

Sementara itu, total rata-rata biaya perawatan rawat inap penderita DBD bisa mencapai Rp 15-20 Juta untuk 10 hari masa perawatan.

Jumlah inilah yang biasanya ditanggung oleh perusahaan asuransi yang menawarkan produk perlindungan DBD. Salah satu jenis asuransi DBD yang direkomendasikan adalah Asuransi DBD Adira.

Asuransi DBD Adira

Asuransi Demam Berdarah Adira Insurance merupakan produk asuransi yang memberikan santunan jika Anda menjalani rawat inap di rumah sakit / klinik pengobatan karena terjangkit demam berdarah.

Ada dua jenis produk asuransi dbd yang ditawarkan yakni konvensional dan syariah. Keduanya memberlakukan masa tunggu yakni 10 hari sejak periode asuransi berlaku. Jadi jika sebelum lewat dari 10 hari klaim tidak bisa dicairkan.

Adapun manfaat yang akan didapat berupa santunan rawat inap bagi Tertanggung selama maksimal 10 hari dengan nilai sebesar Rp. 500,000,- (lima ratus ribu rupiah) per hari atau maksimal Rp. 5,000,000,- (lima juta rupiah).

Diperluas dengan jaminan atas kerugian yang terjadi akibat pencurian yang disertai pelanggaran paksa dan kekerasan yang terjadi di rumah sakit/ klinik pengobatan akibat terjangkit demam berdarah, dengan santunan maksimal sebesar Rp 1,000,000,- (satu juta rupiah).

Namun klaim hanya bisa dilakukan dengan catatan penyakit demam berdarah harus dibuktikan dengan hasil diagnosa dokter dan hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan jumlah trombosit kurang dari 150.000 (seratus lima puluh ribu).

Polis berlaku selama 1 (satu) tahun. Menariknya Adira tetap memberikan klaim secara penuh untuk para tertanggung, meski mereka juga memiliki asuransi kesehatan.

Syarat dan Ketentuan Pengajuan Pembuatan Polis

Beberapa persyaratan umum dan dokumen yang mesti dipenuhi untuk mengajukan pembuatan polis ini antara lain:

  • Usia Peserta yang dijamin asuransi ini antara 6 (enam) bulan sampai dengan 65 (enam puluh lima) tahun.
  • Masa tunggu (waiting period) asuransi ini selama 10 (sepuluh) hari kalender sejak tanggal pembelian. Selama masa tunggu, jaminan asuransi ini tidak berlaku.
  • Perlindungan asuransi ini berlaku di seluruh Indonesia.
  • Perlindungan asuransi ini tetap dibayarkan meskipun Peserta telah dijamin asuransi lain.
  • Peserta dapat memiliki lebih dari 1 (satu) polis Asuransi Demam Berdarah & klaim dapat dibayarkan maksimal 4 (empat) polis.

Polis ini akan berakhir dalam hal-hal berikut :

Pembatalan polis oleh peserta ataupun Adira Insurance.

  • Jika peserta meninggal dunia bukan karena menderita penyakit demam berdarah sesuai ketentuan polis
  • Jika peserta telah memperoleh manfaat atas klaim asuransi di polis ini.
  • Jika tertanggung dikenakan tahanan / hukuman penjara.
  • Jika peserta meninggal dunia karena terjangkit penyakit demam berdarah, maka klaim dapat diajukan ahli waris yang sah dengan menunjukkan bukti ahli waris.
  • Laporan klaim wajib dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak keluar dari rumah sakit / klinik pengobatan dengan menghubungi Adira Care di 1 500 456.

Pendaftaran Asuransi DBD Adira

Sementara untuk tata cara pendaftaran bisa dilakukan melalui counter langsung alias offline maupun online. Berikut adalah tata cara pembelian asuransi dbd Adira melalui online.

  • Register atau Login pada Web Adira. Pastikan account Login Anda telah aktif dan dapat digunakan.
  • Pilih Produk Asuransi Demam Berdarah.
  • Masukkan Data Diri (pembeli) dan juga Data Peserta / Pemilik Polis Asuransi Demam Berdarah.
  • Lalu pastikan data sudah sesuai.
  • Lakukan pembayaran via online di web Adira langsung dengan nominal sejumlah produk yang Anda inginkan.
  • Ketika transaksi berhasil di Web Adira, Anda akan langsung segera mendapatkan E-Polis Asuransi Demam Berdarah langsung ke alamat email yang telah Anda daftarkan sebelumnya.

Prosedur Klaim Asuransi DBD Adira

Seperti proses klaim pada umumnya, untuk mencairkan klaim asuransi demam berdarah dari Adira pemegang polis harus melewati masa tunggu yakni 10 hari, lalu mengumpulkan persyaratan dibawah ini:

  • Formulir pengajuan klaim.
  • Fotokopi identitas diri (KTP/SIM/Pasport).
  • Surat keterangan dari Dokter (asli atau fotokopi legalisir) yang menyatakan bahwa Tertanggung menderita Demam Berdarah.
  • Hasil pemeriksaan laboratorium (asli atau fotokopi legalisir) yang menunjukkan bahwa jumlah trombosit Tertanggung kurang dari Rp. 150,000 (seratus lima puluh ribu).
  • Polis atau voucher Asuransi Demam Berdarah Adira.
  • Invoice atau surat keterangan dari rumah sakit (asli atau fotokopi legalisir).
  • Bukti rawat inap di rumah sakit/ klinik pengobatan (asli atau fotokopi legalisir).

Tunggulah dalam beberapa hari karena pihak Adira akan melakukan verifikasi terkait kelayakan pencairan klaim. Biasanya pencairan dilakukan 14 hari kerja setelah semua dokumen dilengkapi.

Sebaiknya jangan menunggu pihak Adira meminta sejumlah dokumen. Siapkan sendiri sejak awal untuk mempersingkat waktu verifikasi dari pihak Adira.

Ingat, semakin Anda menunda proses klaim semakin besar kemungkinan Anda melewati batas pengajuan klaim dan gagal mendapatkan perlindungan maksimal.

Asuransi Kesehatan atau Asuransi DBD?

Karena belum banyak orang yang mengetahui adanya asuransi DBD Adira, umumnya masyarakat Indonesia memproteksi dirinya dengan asuransi kesehatan saja.

Perlu diketahui bahwa beberapa perusahaan asuransi tidak menerima peserta yang memiliki penyakit bawaan seperti jantung dan paru-paru. Karena itulah perusahaan asuransi sering membuat produk perlindungan lain seperti asuransi jantung, asuransi tifus dan asuransi DBD.

Salah satu kelebihan produk perlindungan ini adalah manfaat yang hampir sama dengan asuransi kesehatan, namun jumlah premi bisa lebih rendah bahkan tergolong sangat terjangkau yakni berkisar antara Rp 50 Ribu sampai Rp 100 Ribu pertahun.

Jumlah ini lebih rendah dibanding rata-rata harga premi asuransi kesehatan yang mencapai Rp 70 ribuan/bulan.

Jika Anda tinggal di kawasan rentan DBD sebaiknya proteksi dengan asuransi DBD Adira, preminya sangat murah namun manfaatnya sangat tinggi.

Umumnya pembayaran klaim menggunakan sistem reimburse, jadi Anda harus menggunakan dana sendiri terlebih dulu barulah mendapatkan biaya penggantian dari pihak asuransi.

Tips Memilih Asuransi DBD

Banyak perusahaan asuransi menawarkan manfaat ini, tugas Anda adalah mengeliminir dan memutuskan yang terbaik. Begini cara memilih asuransi DBD yang sesuai kebutuhan:

  • Cek Harga Premi

Harga premi menjadi penentu, memang rata-rata premi untuk asuransi dbd ini murah namun tidak ada salahnya mencari yang paling rendah namun memberikan manfaat yang sama. Premi rata-rata untuk asuransi DBD berkisar antara Rp 50 Ribu – Rp 100 Ribu per-tahun.

  • Jaringan Rumah Sakit

Harga premi murah akan sia-sia jika tidak didukung dengan jaringan rumah sakit yang luas, karena kartu kepesertaan Anda tidak bisa digunakan, klaim pun tak bisa dicairkan. Setidaknya pilih produk asuransi yang bekerjasama dengan jaringan rumah sakit besar di daerah tempat tinggal Anda.

  • Pilih Sistem Cashless

Jika ada perusahaan asuransi menawarkan sistem cashless ini lebih baik dibanding sistem reimburse atau santunan. Anda hanya perlu mengantongi kartu kepesertaan dan gesek kartu di rumah sakit maka semua proses pembayaran biaya perawatan bisa dilakukan.

Sementara sistem reimburse mengharuskan Anda mengeluarkan lebih dulu dari kantong pribadi. Artinya, Anda memang harus punya dana darurat jika sewaktu-waktu terjangkit DBD.

Sedangkan santunan ini diberikan ketika proses perawatan di rumah sakit selesai. Anda harus mengumpulkan sejumlah persyaratan dokumen untuk mendapatkan santunan dari perusahaan asuransi.

Namun jumlahnya belum tentu sesuai dengan jumlah tagihan rumah sakit, karena bisa saja jumlah klaim yang didapat justru lebih rendah dibanding biaya perawatan yang telah dikeluarkan dari kantong pribadi.

  • Pilih perusahaan kredibel

Dibanding membeli polis asuransi DBD dari perusahaan yang kurang kredibel yang menawarkan premi rendah dengan manfaat segudang.

Lebih baik beli polis dari perusahaan ternama yang sudah terjamin kredibilitasnya seperti asuransi DBD Adira. Anda bisa melihat berbagai review pemegang polisi di forum internet untuk menilai mana yang Anda anggap kredibel dan tidak.

Itulah penjelasan mengenai asuransi Adira, tunggu apa lagi daftar asuransi disini!