Tujuh Negara Ini Pernah Membuat Takut Investor

Apa sebenarnya yang paling ditakutkan seseorang saat berinvestasi? Jawabannya adalah kerugian. Apalagi jika investasi tersebut dilakukan dalam skala internasional, kondisi perekonomian hingga politik suatu negara sangat mempengaruhi kepercayaan investor dalam menanamkan uangnya.

Negara berkembang biasanya menjadi tujuan utama para investor di negara-negara maju. Namun tujuh negara ini rupanya pernah membuat takut para investor.  (Baca juga: [c88-article id=”91123″ title=”Lima Investasi Bodong Legendaris Dunia” text=”Lima Investasi Bodong Legendaris Dunia”])

#1

Yunani

Krisis yang melanda Yunani rupanya berimbas ke segala aspek. Apalagi setelah komisi Eropa mengumumkan Yunani mengalami deficit hingga 14 persen GDP. Angka ini dua kali lebih besar dari yang diumumkan oleh pemerintah Yunani sendiri. Yunani bahkan melampaui Italia sebagai negara dengan anggaran terburuk.

Reaksi investor terhadap krisis Yunai sudah bisa ditebak. Biaya asuransi utang di negara ini meningkat sekitar 156 persen dalam 3 bulan terakhir yang merupakan peningkatan terbesar dari negara manapun. Dibutuhkan biaya sekitar  USD 315.000 per tahun untuk menjamin USD 10 juta utang Yunani selama lima tahun .

#2

Portugal

Komisi Eropa memperkirakan Portugal mengalami defisit 8 persen dari total GDP. Dikhawatirkan, kondisi ekonomi Portugal akan semakin memburuk meskipun kondisi fiskalnya tidak seburuk Yunani.

#3
Jamaika

Kondisi ekonomi di Haiti pada dasarnya telah runtuh sehingga membuat tetangganya Jamaika terlihat normal. Meski demikian dalam beberapa standar, Jamaika memiliki beberapa masalah ekonomi terburuk di dunia. Utang Jamaika bahkan termasuk dalam peringkat tertinggi. Akibat resesi, pemerintah Jamaika telah berusaha mendapatkan pinjaman USD $ 1,3 Miliar dari Dana Moneter Internasional. Bantuan tersebut diharapakan dapat mengobati kekhawatiran investor atas ekonomi Jamaika.

#4
Irlandia

Irlandia merupakan salah satu negara dengan perekonomian yang sukses selama dua dekade terakhir. Namun di mata Kementrian Keuangan Irlandia, periode 2008 sampai akhir 2009 sebagai yang terburuk. Hal ini cukup membuat para investor di negara tersebut ketakutan. (Baca juga: [c88-article id=”91957″ title=”Investasikan Dana Anda ke Instrumen Finansial Ini” text=”Investasikan Dana Anda ke Instrumen Finansial Ini”])

#5
Vietnam

Layaknya negara yang sedang berkembang, perekonomian Vietnam terus tumbuh terlepas dari krisis finansial. Namun rupanya perekonomian Vietnam pernah melambat di 2009 dengan penuruna 5,32 persen GDP dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 6,18 persen. Hal ini membuat investor urung berinvestasi. Ditambah lagi pemerintah komunis Vietnam terkenal dengan birokrasinya yang sulit ditembus. Kontrol ketat kementrian keuangan menciptakan risiko investasi yang tinggi bagi para investor.

#6
Bahrain

Ketika Dubai, bagian dari Uni Emirat Arab,melewati krisis utang pada akhir tahun 2009, rupanya hal ini mengirimkan riak kekhawatirab pada negara-negara yang menggantungkan diri pada pasokan minyak Timur Tengah. Salah satu negara yang menjadi korban masalah ini adalah Persian Gulf island nation of Bahrain.
Bahrain juga menghadapi beberapa masalah ekonomi fundamental karena penurunan harga minyak. Ini karena lebih dari 60 persen dari pendapatan pemerintah Bahrain dan seperempat dari PDB-nya berasal dari minyak.

#7
Hungaria

Resesi global yang menyerang Eropa menjadikan Hungaria negara yang terkena imbas terparah. Meski demikian, kondisinya berangsur-angsur membaik pada 2010 berkat dukungan IMF dan Uni Eropa. Selama 2009, upah riil di Hongaria turun hampir 5 persen. Banyak dari penurunan ini diberlakukan bagi pekerja sektor publik.