Usai Demo RUKHP, Yuk Intip Gerakan Mahasiswa di Masa Lalu
2 menit membacaRevisi Undang-undang KPK (UU KPK) dan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) memicu gelombang protes dari masyarakat. Mahasiswa di berbagai daerah melakukan aksi untuk menolak UU KPK dan RKUHP. Demonstrasi besar-besaran bahkan terjadi di depan Gedung DPR/MPR pada Selasa (24/9/2019).
Banyaknya massa yang mengepung gedung MPR/DPR mengingatkan kembali kepada kita akan aksi mahasiswa di tahun 1998. Banyak yang membandingkan aksi unjuk rasa tersebut dengan gerakan mahasiswa di tahun 1998.
Nah, sejatinya, gerakan mahasiswa yang fenomenal bukan hanya terjadi pada tahun 1998 saja. Ada pula aksi mahasiswa di tahun 1966 atau 1974 yang tak kalah fenomenal. Yuk menilik kembali gerakan-gerakan tersebut:
-
Gerakan mahasiswa tahun 1966

Pada masa ini, terjadi pergolakan akibat adanya ketidakpuasan terhadap pemerintahan Orde Lama. Aksi mahasiswa di tahun 1966 dimotori oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). Terdapat tiga tuntutan yang ditujukan kepada pemerintah yaitu pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI), perombakan kabinet, dan permintaan untuk menurunkan harga sembako. Tuntutan tersebut dikenal sebagai Tri Tuntutan Rakyat (Tritura).
Gerakan mahasiswa kala itu sangat berpengaruh dan kemudian melahirkan rezim pengganti yaitu Orde Baru. Namun, gerakan mahasiswa tahun 1966 menyisakan kisah pedih, yaitu adanya mahasiswa yang tertembak. Mahasiswa yang jadi korban itu bernama Arif Rahman Hakim dari Universitas Indonesia.
(Baca juga: Tips Penting Bagi Para Demonstran yang Ingin Berunjuk Rasa)
-
Gerakan mahasiswa tahun 1974

Gerakan mahasiswa di tahun 1974 berupaya untuk melemparkan kritik kepada rezim Orde Baru yang dipimpin Soeharto. Kalangan masyarakat dan mahasiswa menyatakan sikap tidak percaya terhadap sembilan partai politik dan Golongan Karya. Sebagai bentuk protes akibat kekecewaan, munculah Deklarasi Golongan Putih (Golput) pada tanggal 28 Mei 1971 yang dipelopori oleh Arif Budiman, Adnan Buyung Nasution, dan Asmara Nababan.
Selanjutnya, ada gerakan menentang pembangunan Taman Mini Indonesia Indah pada 1972 yang menggusur banyak rakyat kecil. Gelombang protes berlanjut pada tahun 1972 terkait isu harga beras yang naik dan tahun 1973 dengan isu korupsi.
Puncaknya, ketika Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka datang ke Indonesia terjadi aksi demontrasi dan peristiwa Malapetaka Limabelas Januari (Malari) pada 15 Januari 1974. Massa yang sebagian besar terdiri dari mahasiswa melakukan demonstasi menentang derasnya investasi Jepang yang mengalir ke Indonesia.
Kejadian ini disebut-sebut sebagai demonstrasi besar pertama di masa Orde Baru. Aksi yang semula damai dihiasi kerusuhan. Gedung dan kendaraan yang berbau Jepang dirusak hingga dibakar. Mahasiswa yang melakukan aksi merasa aksinya ada yang ‘menunggangi’.
-
Gerakan mahasiswa tahun 1998
Gerakan mahasiswa pada tahun 1998 menuntut adanya reformasi karena merasa tidak puas dengan pemerintahan Orde Baru. Gerakan mahasiswa di era ini punya peran penting dalam sejarah karena akhirnya Presiden Soeharto mengundurkan diri setelah berkuasa 32 tahun.
Aksi-aksi mahasiswa telah berlangsung sejak awal tahun 1998. Pada tanggal 12 Mei 1998, empat mahasiswa Universitas Trisaksi terbunuh akibat tembakan aparat. Aksi-aksi yang bergulir berikutnya pun berbentuk perlawanan kepada aparat, pembakaran gedung dan kendaraan, penjarahan, dan berbagai tindak kekerasan.
(Baca juga: Jelang Demo MK, Ayo Gelar 5 Jenis Dagangan yang Laris Dibeli Massa PA 212)
Itulah sekilas penjelasan tentang beberapa gerakan mahasiswa yang fenomenal. Nah, jika kamu adalah aktivis yang seringkali turun ke jalan untuk mengikuti unjuk rasa, tak ada salahnya lindungi dirimu dengan asuransi terbaik. Asuransi akan membantumu ketika terjadi hal-hal buruk yang tak diinginkan. Khususnya, asuransi akan meringankan beban finansial yang akan menghujanimu.