Wanita Pencari Nafkah Ternyata Bikin Keluarga Lebih Bahagia

Wanita Pencari Nafkah Ternyata Bikin Keluarga Lebih Bahagia

Menjaga keutuhan rumah tangga bukan perkara mudah. Tekad untuk hidup bersama dengan satu orang seumur hidup pasti akan mengalami banyak rintangan.

Berdasarkan studi Kansas State University pada tahun 2013, pertengkaran karena masalah finansial merupakan penyebab utama berakhirnya pernikahan. Selain itu, studi terbaru dari American Sociology mengungkap, faktor yang paling sering menjadi penyebab perceraian adalah pekerjaan suami.

Peneliti Harvard, Alexandra Killewald, membeberkan, pria yang tidak punya pekerjaan atau lama menganggur, berisiko bercerai lebih tinggi dibandingkan suami yang punya karier stabil. Jika masalah ini terjadi, maka para peneliti menyarankan agar istri ikut mencari nafkah.

Para peneliti sosial menemukan bahwa istri yang bekerja justru bisa membuat kualitas pernikahan semakin baik. Mengapa ini bisa terjadi? Berikut ulasannya.

1. Mengurangi risiko sakit pada pria

Menjadi tulang punggung keluarga membebani kesehatan pria. Kesimpulan ini berasal dari studi University of Connecticut. Berdasarkan studi tersebut, pria yang tidak membagi beban mencari nafkah dengan istri memiliki kesehatan lebih buruk. Semakin terlibat istri dalam hal penencarian nafkah keluarga, semakin baik kesehatan suami.

(Baca juga: Mau Ajukan Kredit, Cek Dulu Rasio Keuangan Keluarga)

2. Membuat pernikahan lebih langgeng

Hasil studi tersebut ibarat pukulan telak terhadap nilai-nilai tradisonal pernikahan. Masyarakat Amerika yang modern rupanya tidak jauh berbeda dengan masyarakat Indonesia. Mereka masih menganggap bahwa tugas utama istri adalah mengurus anak di rumah.

Tentu saja ada banyak pernikahan yang langgeng dengan mengusung nilai ini. Namun di era di mana mencari nafkah semakin sulit dan kesempatan kerja tidak sebanyak dulu, dua sumber pemasukan dari istri dan suami yang bekerja justru membantu pernikahan bertahan lebih lama.

3. Membuat para istri lebih bahagia

Sebaliknya, urusan mencari nafkah justru berlaku kebalikan bagi wanita. Karena berdasarkan penelitian yang sama, wanita yang berkontribusi mencari nafkah justru memiliki kondisi psikologi yang lebih bahagia. Ini karena para istri diberi ruang untuk aktualisasi.

(Baca juga: Strategi Menabung Emas: Cara, Keuntungan, dan Tempat)

Konteks mencari nafkah bagi wanita bukan berarti mereka harus bekerja di kantor, melainkan bisa juga bekerja dari rumah. Jika menjadi pencari nafkah tunggal berdampak pada kesehatan pria, dalam konteks yang sama hal ini tidak berdampak pada kesehatan wanita.

4. Membuat para suami lebih bahagia

Tak hanya secara fisik, rupanya hal ini juga mempengaruhi secara psikologis pria. Pria yang menjadi pencari nafkah tunggal punya tingkat kabahagiaan yang rendah dibandingkan bila istri bekerja untuk membantu suami.

Sebab, keduanya memiliki peran yang sama dalam mencari nafkah, pasangan suami istri bisa berbagi tanggung jawab mengurus rumah tangga dan anak.

Meskipun tidak ada jaminan 100% bahwa kamu akan memiliki pernikahan yang bahagi, hasila penelitian ini memberi kita wawasan yang lebih dalam mengenai hal-hal apa saja yang dapat membuat pernikahan berakhir. Yang jelas, faktor ekonomi cukup berpengaruh.

Butuh pinjaman tunai cepat? Ajukan pinjaman segala kebutuhan tanpa agunan di CekAja!