6 Wisata Peninggalan Perang di Asia yang Wajib Kamu Kunjungi, Sedikit Menyeramkan Lho
4 menit membacaNegara-negara di Asia pada umumnya menyimpan sejarah masa perang dunia sampai perang dingin. Selain menarik, berkunjung ke tempat-tempat tersebut menambah wawasan dan pengetahuan tentang apa yang terjadi di masa lalu.

Sejarah dipelajari agar kesalahan yang terjadi di masa lalu tidak terulang. Peninggalan sejarah acapkali dijadikan destinasi unggulan untuk menarik kunjungan wisatawan.
Contohnya adalah beberapa destinasi wisata peninggalan perang asia seperti yang akan disebutkan di sini.
Akan tetapi, kamu yang tidak kuat melihat darah, mendengar cerita kekejaman, atau kisah menyedihkan agaknya harus mempersiapkan mental. Beberapa tempat bahkan terkenal angker. Buat kamu yang menggemari sejarah, berikut beberapa lokasi terkenal peninggalan perang di Asia.
1. War Remnants Museum di Ho Chi Minh City, Vietnam

Museum ini mengungkap berbagai bukti nyata kekerasan perang di Vietnam. Memasuki halaman museum, kamu akan dibuat takjub dengan peninggalan kendaraan perang Amerika saat pendudukan di Vietnam tahun 1957-1975.
Ada tank, pesawat tempur, hingga helikopter bertanda U.S Air Force yang masih dalam kondisi terawat.
Memasuki ruang eksibisi, kamu akan disuguhkan dengan beragam dokumen perang Amerika, senjata, foto-foto kekejaman tentara Amerika, hingga foto-foto menyedihkan para korban agen oranye.
Agen oranye merupakan gas mematikan yang disemprotkan tentara Amerika dari udara ke wilayah-wilayah Vietnam.
Selain menghancurkan ekologi dengan membuat hewan dan tumbuhan punah, membuat tanah tidak subur sehingga tidak bisa ditanami sampai puluhan tahun, efek gas ini juga menimbulkan berbagai penyakit mematikan.
Kanker tenggorokan, hati, prostat, paru-paru, penyakit kulit, menyerang siapa saja yang bahkan tidak secara langsung menghirup gas, tapi terkontaminasi lewat air dan makanan.
Anak-anak yang lahir dari orangtua yang terkontaminasi gas akan lahir cacat seumur hidup dengan kondisi cacat yang sangat aneh.
Di museum ini, kamu juga bisa menyaksikan janin bayi yang terkontaminasi gas oranye dalam toples air keras. Bukti tersebut menunjukkan betapa dahsyat dan kejamnya senjata kimia.
(Baca juga: Kota-kota Termurah di Asia Ini Wajib Kamu Kunjungi Kalau Kamu Backpacker Sejati)
2. Cu Chi Tunnel di Ho Chi Minh City, Vietnam

Kamu yang takut gelap dan sempit tidak disarankan mengunjungi tempat ini. Terowongan Cu Chi merupakan salah satu basis militer sekaligus tempat persembunyian warga Cu Chi baik saat melawan Prancis maupun Amerika.
Tidak hanya bersembunyi, mereka juga tinggal dengan membangun ruang tidur, dapur, bahkan membangun fasilitas umum seperti rumah sakit di bawah tanah.
Total panjang terowongan ini 200 kilometer dan saling terkoneksi. Ada dua area terowongan Cu Chi yang bisa dikunjungi turis, yakni Ben Duoc dan Ben Dinh.
Keduanya terletak 70 kilometer dari Ho Chi Minh. Di sana pengunjung bisa masuk ke terowongan yang gelap, menyaksikan film dokumentasi, dan melihat peninggalan perang seperti senapan sampai artileri berat.
Merayap di dalam terowongan Cu Chi yang gelap saja sudah cukup menyeramkan. Tapi ada yang lebih menyeramkan lagi yakni jebakan-jebakan yang dibuat tentara Viet Cong untuk mematikan musuh. Sadis? Tentu saja!
3. Peace Memorial Park di Hiroshima, Jepang

Amerika menjatuhkan bom atom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 yang menandai berakhirnya perang dunia kedua. Lebih dari 70.000 orang meninggal seketika dan 70.000 lainnya luka parah akibat terpapar radiasi.
Hampir semua bangunan hancur, namun kamu masih bisa menyaksikan satu-stunya bangunan yang bertahan dari serangan bom di komplek Peace Memorial Park. Atomic Bomb Dome atau Genbaku Dome dulunya merupakan Hiroshima Prefectural Commercial Exhibition.
Memasuki area museum, kamu akan menyaksikan peninggalan korban bom atom seperti pakaian, kotak bekal, dan foto-foto korban yang sempat bertahan. Ada juga jam korban yang waktunya berhenti tepat saat bom dijatuhkan.
Berbeda dengan War Remnants Museum di Vietnam yang bernuansa sedih, Peace Memorial Museum di Hiroshima bernuansa tenang dan damai.
4. Nagasaki Atomic Bomb Museum di Nagasaki, Jepang

Tiga hari setelah bom di Hiroshima, Amerika menjatuhkan bom di Nagasaki. Jika Peace Memorial Museum di Hiroshima dibangun sejak tahun 1955, Nagasaki Atomic Bomb Museum baru dibangun pada 1996.
Museum ini menyajikan sejarah pengeboman mulai dari kronologi hingga rekonstruksi kota Nagasaki. Kamu juga bisa belajar tentang perkembangan senjata nuklir.
Sebuah jam yang berhenti di 11:02 tepat saat bom menghantam kota dipajang untuk menunjukkan bagaimana begitu banyak orang tewas dalam sekejap.
Ruangan lain menampilkan dinding samping Katedral Urakami yang terkena bom. Foto dan barang peninggalan korban juga dipajang untuk mengingatkan pengunjung betapa dahsyatnya efek bom atom.
(Baca Juga: Modal Rp 1,5 Juta Bisa Puas Jalan-jalan di Tokyo? Ini Caranya)
5. Penang War Museum di Penang, Malaysia

Penang War Museum di Bukit Batu Maung adalah sebuah benteng yang dibangun oleh Inggris pada tahun 1930-an. Pada tahun 1941, tempat ini kemudian menjadi tempat pertempuran rakyat Penang melawan tentara Jepang.
Tentara Jepang menjadikan tempat tersebut sebagai penjara untuk menyiksa warga lokal. Akibat dari kekejaman mereka, lokasi ini dijuluki ‘Bukit hantu’ oleh penduduk setempat karena ratusan orang dibawa ke sini untuk dipenggal.
Museum yang dibuka untuk umum pada 2002 ini juga menyajikan artefak bersejarah seperti meriam, terowongan militer bawah tanah, dan bunker amunisi. Beberapa terowongan menuju ke sebagai akses menuju kapal selam. Berani mengunjunginya?
(Baca juga: Tujuan Liburan Hemat ke Luar Asia di Bawah Rp1 Juta Per Hari)
6. Nanjing Massacre Memorial Hall

Nanjing Massacre Memorial Hall adalah memorial yang dibangun untuk menghormati korban pembantaian Nanjing oleh tentara Jepang saat tempat yang dulunya ibukota China ini jatuh pada 13 Desember 1937.
Memorial ini dibangun di sudut barat daya Nanjing yang dikenal sebagai Jiangdongmen, dekat kuburan massal di mana ribuan mayat korban dikuburkan.
Korban yang mencapai 300.000 orang dibantai secara brutal. Jumlah ini bahkan lebih banyak dari korban Hiroshima dan Nagasaki.
Mereka ditembak, dipenggal, disika secara tidak manusiawi. Para tentara Jepang saat itu tidak pandang bulu memandang korbannya.
Mulai dari tentara China, wanita hamil, anak-anak, bayi diperlakukan sama. Para wanitanya bahkan diperkosa beramai-ramai sebelum dibunuh secara sadis.
Yang menyedihkan, beberapa pejabat berpengaruh di Jepang menyangkal tragedi ini. Bahkan mengklaim peristiwa tersebut tidak pernah terjadi.
Satu-satunya yang membuat bulu kuduk merinding dari tempat ini adalah sisa-sisa tulang belulang korban yang dipertunjukkan. Tapi selebihnya, relief, lukisan, dan foto-foto akan membuat pengunjung meneteskan air mata mengingat penderitaan korban.