Yuk Kembali Ke Zaman Ponsel Lipat!

Kemajuan teknologi memang tidak dapat ditebak kemana arah anginnya. Seperti yang terjadi pada ponsel. Pada tahun 1990-an, ponsel lipat sempat jaya dan menjadi tren di kalangan anak muda dan professional kala itu. Era tersebut sepertinya kembali, sekarang ponsel layar lipat sudah menjadi tren di kalangan penggila teknologi.

Namun seiring berkembangnya zaman, peranti ponsel terus dimodifikasi hingga akhirnya dapat mengakomodir banyak kebutuhan hidup penggunanya. Hingga muncul era ponsel pintar atau smartphone.

Pada tahun 1996, muncul ponsel pintar pertama di Indonesia. Dia adalah Nokia Communicator 9000. Bentuknya yang menyerupai laptop mini lengkap dengan keypad QWERTY menjadi andalan ponsel asal Finlandia itu.

Apalagi sudah tertanam juga aplikasi bisnis dan juga layanan internet untuk mendukung aktivitas pada pengusaha muda kala itu. Sehingga rasanya yang menggunakan ponsel tersebut sudah bisa langsung menunjukkan strata sosialnya.

Kemudian pada akhir tahun 2004, Blackberry mulai merangsek ke pasar ponsel tanah air. Dengan aplikasi chat yang hanya dimiliki olehnya, Blackberry Messenger (BBM) menjadi stimulus yang ampuh untuk mendongkrak penjualan ponsel asal Kanada itu.

Alhasil, hampir semua pengguna ponsel mulai beralih menggunakan Blackberry. Terutama bagi kalangan muda yang menginginkan semua informasi dan juga aktivitas dijalankan dengan cepat, sangat cocok dengan ponsel pintar

Kamu para milenial, pasti pernah menggunakan menggunakan merek ponsel ini. Soal layanan internet dan juga kecepatan datanya sudah tidak diragukan lagi, karena pada zamannya, Blackberry OS merupakan salah satu yang terbaik di kala itu.

(Baca juga:  Huawei-Vivo Gerogoti Pangsa Pasar Ponsel Samsung-iPhone di Awal 2019)

Android Hadir, Selamat Tinggal Blackberry!

Meskipun Blackberry merupakan produk dari perusahaan teknologi yang dulu membuat pager, Research In Motion (RIM). Pada akhirnya Blackberry harus menerima fakta bahwa, produk miliknya kalah bersaing dengan gempuran ponsel asal Korea dan juga Amerika.

Di era itu menunjukkan kemunculan perdana sistem operasi Android di telepon seluler. Ponsel pertama yang menggunakan sistem operasi itu adalah HTC. Android sendiri merupakan sistem operasi berbasis Linux yang dikembangkan oleh Android Inc dan akhirnya dibeli oleh Google.

Bentuk ponsel HTC merupakan sliding phone yang dibekali dengan layanan internet kecepatan tinggi. Spesifikasinya juga sudah tergolong mapan untuk ponsel kala itu,

Kemudian barulah terus bermunculan ponsel android lainnya yang semakin mempersempit gerak dari Blackberry di pasaran.

Akhirnya Blackberry juga mengalami fase senjakala di industri teknologi. Karena selain Android, Steve Jobs dengan Iphone-nya juga mulai meramaikan pasar ponsel pintar di Indonesia.

Iphone merupakan padu padan dari Ipod, telepon seluler dan juga perangkat komunikasi internet. Hadirnya Iphone akhirnya membagi pasar pengguna ponsel secara alami, ada yang mengandalkan Android dan banyak juga yang mendewakan IOS.

Dengan kecanggihan teknologinya, produk buatan Apple Inc itu memang sudah menjelma menjadi gaya hidup bagi sebagian penggunanya. Baik pengguna ponsel berbasis sistem Android atau IOS sudah terbiasa dengan konsep layar sentuh yang memilki satu tombol atau polos sama sekali.

Namun ternyata, zaman terus berkembang. Modifikasi perangkat dan juga model ponsel terus dikembangkan menjadi lebih baik dan unik. Seperti dengan hadirnya ponsel layar lipat.

(Baca juga:  Ponsel Resmi atau Black Market? Ikuti 4 Langkah Ini Untuk Memastikannya)

Ponsel Layar Lipat

Meskipun sempat jaya pada zamannya, model ponsel lipat kini mulai ramai lagi. Tentunya dengan spesifikasi yang jauh lebih tinggi dari ponsel lipat keluaran pertama.

Karena sekarang eranya adalah ponsel pintar, tentu ponsel lipat sudah memiliki fitur dan juga kecanggihan yang sama atau bahkan lebih baik dari ponsel pintar pada umumnya.

Pada tahun 2018, perusahaan asal California, Amerika Serikat, Royole Corporation merilis ponsel layar lipat pertama yang dinamakan FlexPai. Ponsel ini bisa dilipat dan direntangkan, sehingga kamu bisa memilih mau menggunakannya seukuran ponsel atau menjadi seukuran tablet.

Kemudian ada lagi ZTE Axon M yang juga pionir dalam ponsel layar lipat. Bahkan ponsel jenis ini dapat dilipat hingga 360 derajat.

Soal spesifikasi, jangan ragu, ponsel ini sudah dibekali oleh Snapdragon 821, RAM 4 FB dan ROM 64 GB. Tetapi jangan sedih, karena ponsel ini tidak dijual di Indonesia.

Salah satu penguasa pasar ponsel dunia, Samsung juga tidak mau kalah. Melalui Samsung Fold, pabrikan ponsel asal Korea Selatan itu akhirnya merilis ponsel layar lipat pertamanya di September 2019.

Raksasa teknologi asal China juga tidak mau ketinggalan. Huawei ikut meramaikan pasar ponsel layar lipat dengan Huawei Mate X nya. Lantas bagaimana bentuk ponsel di 5 tahun mendatang?