Yuk, Kenali Gaya Hidup Minimalis Ala Orang Jepang yang Bikin Gaji Awet

gaya hidup minimalis orang Jepang _ kartu kredit - CekAja.com

Apa yang terlintas di pikiranmu saat mendengar kata minimalis? Sebuah interior dan arsitektur rumah? Penampilan? Atau gaya hidup?

Semuanya benar. Tapi yang akan dibahas dalam artikel ini adalah konsep minimalis sebagai gaya hidup. Gaya hidup minimalis ini sedang digandrungi di Jepang. Pengikutnya melawan norma masyarakat modern di mana gaya hidup konsumtif sudah dianggap lumrah.

Gaya hidup ini terinspirasi dari Zen, sebuah ajaran tradisional yang berprinsip pada kesederhanaan. Menariknya, gaya hidup minimalis ini terbukti bisa bikin gaji awet lho. Kamu bisa memulai investasi dan tumbuhkan kekayaan dengan menjalani gaya hidup ini. Simak deretan keuntungan lainnya berikut.

Tabungan semakin gemuk

Untuk memulai gaya hidup minimalis, seseorang akan mengurangi barang-barang yang dimiliki. Supaya menguntungkan, caranya tentu dengan menjual. Misalnya kalau selama ini kamu kolektor kaos bola, kamu harus sanggup melepas koleksi yang sudah susah payah dikumpulkan bertahun-tahun.

Tapi kabar baiknya, rekening tabunganmu akan semakin gendut. Apalagi jika kamu punya koleksi bernilai seperti kaos bola yang ditandatangani oleh pemain kelas dunia.    (Baca juga:  Agar Tidak Menderita di Akhir Bulan Meski Gaji HabisAgar Tidak Menderita di Akhir Bulan Meski Gaji HabisAgar Tidak Menderita di Akhir Bulan Meski Gaji HabisAgar Tidak Menderita di Akhir Bulan Meski Gaji Habis)

Hal ini juga yang dilakukan oleh Fumio Sasaki, seorang penganut gaya hidup minimalis tingkat ekstrem di Jepang. Mulanya dia adalah seorang kolektor buku, CD dan DVD. Sebagai kolektor, tentunya dia harus selalu update dengan koleksi terbaru. Lama-lama keinginannya ini membuatnya merasa lelah. Dia kemudian menjual barang-barangnya dan memberikan seluruh koleksinya pada teman-temannya.

Tidak mudah tergoda

Penganut gaya hidup minimalis tidak mudah tergoda dengan barang diskon atau belanja online karena mereka hanya membeli barang yang dibutuhkan. Gaji pun makin awet.  Contohnya adalah Katsuya Toyoda, editor publikasi yang hanya punya satu meja dan futon (kasur lipat Jepang) di apartemen seluas 22 meter persegi.

Begitu juga dengan Fumio Sasaki, barang sehari-hari yang dia butuhkan semua muat dalam ranselnya. Dia ranselnya, dia menyimpan MacBook Air,  smartphone, Kindle  e-reader, satu buku, satu  power bank, sepasang kaos kaki, dan beberapa  underwear. Cuma dengan ini, dia bisa bekerja di mana saja dan pergi kapan saja.

Tonton sekarang: Reaksi ketika mobil kamu ditabrak motor dari belakang, videonya di sini.

Minim biaya perawatan

Apartemen Fumio nyaris kosong. Dia yang sehari-harinya bekerja sebagai editor hanya punya 20  fashion items  di lemarinya, sudah termasuk kaos, kemeja, celana, dan jaket. Di kamar mandinya hanya ada alat cukur, sikat gigi elektrik, sabun serta shampoo secukupnya. Dia apartemennnya yang seluas 20 meter persegi, dia bahkan tidak punya meja dan kursi.

Menurut Fumio, dia hanya butuh penyedot debu untuk membersihkan tempat tinggal sederhananya  sehingga ia tidak harus mengeluarkan banyak biaya perawatan. Menariknya, Fumio bukanlah orang miskin. Dia punya banyak uang namun punya prinsip, semakin sedikit maka hidup semakin baik.

Punya lebih banyak waktu

Semakin sedikit yang kamu butuhkan, semakin sedikit waktu untuk berbelanja. Kamu juga tidak butuh banyak waktu untuk bersih-bersih, sehingga waktu yang ada bisa kamu gunakan untuk hobi, belajar, atau dihabiskan dengan teman dan keluarga. Hidupmu jadi lebih berkualitas bukan?

Membuatmu merasa damai

Tahun 2011 lalu, Jepang diguncang gempa berkekuatan 9.0 Skala Richter dan tsunami yang menewaskan hampir 20.000 orang. Selain kehilangan anggota keluarga, banyak orang makin menderita karena harus kehilangan harta benda. Saat itu 30%-50% luka pada korban diakibatkan karena kejatuhan benda.

Dalam kasus Fumio dan Katsuya, mereka sudah mengantisipasi bencana  jika kembali terjadi.  Mereka tidak punya banyak barang sehingga tidak khawatir kehilangan. Ruangan mereka juga aman sehingga risiko tertimpa benda jika gempa terjadi sangat kecil.

(Baca juga:  Lajang, Bergaji 2 Juta dan Tinggal di Jakarta? Ini Triknya Agar Bisa Menabung)

Begitu juga kalau rumahmu kecurian, kamu tidak terlalu khawatir karena hanya punya banyak sedikit. Saat meninggalkan rumah dalam waktu lama, kamu merasa tenang karena hanya punya sedikit barang berharga di dalamnya. Alih-alih berinvestasi pada emas atau perhiasan yang bisa hilang, kamu bisa menginvestasikan uangmu pada reksadana atau saham yang jelas lebih menguntungkan.