Yuk Mengenal Definisi Inflasi dan Jenis-Jenisnya!

Ketika mendengar berita ekonomi, mungkin Anda sering mendengar istilah inflasi. Dalam arti sederhana, inflasi adalah periode dimana harga-harga naik secara umum dan berlangsung cukup lama. Penyebabnya sering kali dipicu oleh ketidak seimbangan antara arus barang dengan uang dalam suatu perekonomian.

Hari Oeang Uang Rupiah Pinjaman CekAja

Misalnya ketika permintaan akan barang atau jasa semakin banyak, tetapi berbanding terbalik terhadap ketersediaannya di pasar yang cenderung menurun.

Setiap negara umumnya rentan terkena inflasi. Maka kondisi inflasi ini sebisa mungkin harus dihindari, karena akan memicu terjadinya krisis ekonomi ringan hingga berat. Jenis-jenis inflasi pun beragam. Berdasarkan sifatnya, inflasi terbagi ke dalam 4 jenis yang meliputi:

1. Inflasi Ringan (Creeping Inflation)

Inflasi ringan ditandai dengan peningkatan laju inflasi yang tergolong rendah. Biasanya, persentasenya pun hanya kurang dari 10% dalam satu tahun.

Ciri dari inflasi ini adalah kenaikan harga yang relatif lambat dan berlangsung perlahan-lahan.

(Baca juga: OJK Pastikan Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Indonesia Terjaga)

2. Inflasi Sedang (Galloping Inflation)

Selanjutnya, ada jenis inflasi sedang. Inflasi ini sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi ringan. Lajunya berkisar antara 10-30% per tahun.

Jenis inflasi ini ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dalam waktu yang singkat.

3. Inflasi Berat (High Inflation)

Sesuai dengan namanya, kategori inflasi ini termasuk yang berat. Mencakup hitungan mulai dari 30-100% setahun. Pada tingkat ini, harga kebutuhan masyarakat naik secara signifikan dan sulit dikendalikan.

Inflasi tersebut juga mengacaukan perekonomian yang berujung pada kurangnya minat masyarakat dalam menabung karena bunga bank lebih rendah dari laju angka inflasi.

Banner Kartu Kredit Oktober 2018

4. Inflasi Sangat Berat (Hyper Inflation)

Jenis inflasi ini sangat dirasakan pengaruhnya karena terjadi secara besar-besaran dan mencapai lebih dari 100% setahun. Indonesia pun pernah mengalami hiperinflasi ini, lho!

Bahkan mencapai 600% di tahun 1998 hingga terjadilah krisis ekonomi. Pemicunya, karena beredarnya uang secara besar-besaran demi menutup defisit anggaran pada waktu itu.

Di samping berdasarkan sifat, jenis-jenis dalam suatu negara juga bisa dibedakan berdasarkan asalnya. Apa sajakah itu?

  • Inflasi Dalam Negeri

Inflasi jenis ini biasanya diawali dengan adanya defisit dalam APBN. Jika pemerintah memutuskan untuk membiayai APBN dengan melakukan pencetakan uang baru, maka akan meningkatkan jumlah uang yang beredar.

Dengan meningkatnya jumlah uang yang beredar ini akan meningkatkan harga-harga kebutuhan. AKhirnya, timbul lah inflasi dalam negeri tadi.

  • Inflasi Luar Negeri

Terakhir, jenis inflasi yang datangnya dari luar negeri. Inflasi ini muncul karena naiknya harga-harga kebutuhan di luar negeri atau di negara-negara mitra dagang. Karena harga kebutuhan di luar negeri meningkat, otomatis harga barang tersebut pada saat dijual kembali di Indonesia juga akan menjadi tinggi.

Pengaruh Inflasi Terhadap Kehidupan Masyarakat

Inflasi memberi dampak negatif yang cukup signifikan bagi kehidupan sehari-hari. Kemerosotan nilai uang yang tidak terkendali, otomatis menyebabkan masyarakat kesulitan membeli kebutuhan pokok. Sebagai contoh, bila sebelumnya dengan uang Rp 100.000 kita bisa membeli 10 kg beras jenis tertentu. Dengan adanya kemerosotan nilai uang, beras yang bisa dibeli dengan Rp 100.000 akan kurang dari Rp 10 kg meskipun jenisnya sama.

Setiap komponen memiliki bobot yang berbeda dalam mempengaruhi kemerosotan nilai uang. Nah, khusus untuk bahan makanan seperti beras sendiri, termasuk ke indeks yang paling terpengaruhi nomor satu ketika inflasi terjadi. Itulah sebabnya kenaikan harga beras Rp 100/kg bisa langsung mempengaruhi peningkatan inflasi. Hal itu berbeda dengan kenaikan tarif transportasi umum yang tidak berpengaruh signifikan.

Begitu lah definisi inflasi beserta jenis-jenisnya. Secara umum, inflasi merupakan kejadian atau gejala ekonomi yang tidak bisa dihilangkan secara tuntas. Di luar upaya dari segi pemerintahan, beberapa perusahaan sudah menerapkan kebijakan penyesuaian atau kenaikan gaji sesuai kemerosotan nilai uang setiap tahunnya. Jadi bagi Anda pekerja kantor, tak perlu khawatir akan kondisi ini selama perusahaan tempat bernaung memiliki kebijakan tersebut.