Yuk, Susun Resolusi Kesehatan Tahun 2019!

Tahun baru bukan hanya sekedar perayaan, tetapi juga bermakna bahwa umur kita bertambah semakin tua. Banyak harapan yang tersimpan dalam resolusi. Soal karier mungkin ada di nomor paling awal, lalu bagaimana dengan resolusi kesehatan?

tidur berkualitas saat puasa _ asuransi kesehatan - CekAja.com

Aset berharga yang sesungguhnya ini justru sering terlupakan. Namun, ketika jatuh sakit, barulah kita memahami betapa kesehatan itu memang benar-benar mahal dan berarti.

Pada kenyataannya, sakit memang tidak enak. Ya, selain menghabiskan banyak uang untuk dipakai berobat, hari-hari produktif Anda pun ikut terlewatkan begitu saja. Jangankan keluar rumah, makan saja rasanya tidak selera.

Masalah Kesehatan di Indonesia

Berbicara soal masalah kesehatan, Indonesia rupanya masih berada dalam posisi yang buruk. Pada indeks kesehatan global terakhir, negara kita menduduki posisi ke 101 dari 149 negara menurut laporan terakhir The Legatum Prosperity Index 2017. Indeks tersebut diukur berdasarkan kesehatan fisik, mental, infrastruktur kesehatan, serta perawatan yang masih kurang memadai.

Lalu penyakit-penyakit seperti TBC, stunting, dan imunisasi menjadi tiga masalah kesehatan yang menjadi sorotan publik di Tanah Air. Berbagai upaya tentunya sudah dilakukan oleh pemerintah, seperti salah satunya dengan menggalakkan program kesehatan.

Namun, selain hanya berpatok pada tindakan pemerintah, hal yang paling penting dilakukan sebenarnya adalah memperbaiki gaya hidup terlebih dahulu. Karena sampai kapanpun, bila komponen yang paling mempengaruhi kesehatan ini tidak dijalani dengan seharusnya, tubuh tidak akan begitu saja mendapat keajaiban untuk hidup lebih sehat dan bugar.

(Baca juga: Jangan Bingung, Ini Cara Memilih Asuransi Kesehatan Terbaik)

Mulai Hidup Sehat dengan 7 Cara Ini

Demi kesehatan, jangan hanya tinggal diam. Apabila belum memiliki gagasan terkait resolusi hidup sehat di tahun baru, beberapa cara sederhana ini bisa Anda tiru.

Tidur lebih awal

Ketika tidur dengan tepat waktu, pikiran dan tubuh yang sehat akan terasa di pagi harinya. Tak hanya tubuh, kulit pun ikut terlihat segar karena proses regenerasi yang optimal saat tidur. Jika sedang dalam program diet, waktu tidur juga menjadi amat berpengaruh pada berat badan.

Tidur di malam hari idealnya berlangsung selama 8 jam. Jika tidur 8 jam tiap malam tidak memungkinkan, mulailah niatkan untuk tidur 15 menit lebih awal dari jam tidur biasanya.

Banyak jalan kaki

Terkadang banyak yang lupa kalau jalan kaki adalah seringan-ringannya olahraga yang bisa dilakukan setiap hari, gratis pula! Banyak manfaat yang bisa didapat dengan berjalan kaki. Manfaatnya antara lain mengurangi stres, menurunkan berat badan, mencegah diabetes, hingga mengurangi risiko kanker.

Beberapa pakar kesehatan menyatakan bahwa dengan jalan 10.000 langkah sehari, baru akan memberi manfaat tersebut. Namun, bila tidak sanggup, cukup lakukan sekitar 10 sampai dengan 30 menit. Asalkan rutin meluangkan waktu untuk hal tersebut, niscaya pasti ada hasil.

(Baca juga: Millennials Harus Tahu, Ini Pentingnya Miliki Asuransi Kesehatan)

Atur pola makan

Pada dasarnya, kunci sehat bermula dari apa yang kita makan. Mulailah hari dengan sarapan berkualitas lewat makanan tinggi protein seperti sereal. Lalu, perbanyak minum air mineral tanpa campuran pemanis atau bahan lainnya.

Biasakan makan dalam porsi kecil tetapi sering. Gunanya agar metabolisme tubuh tetap aktif dan mencegah keinginan untuk ‘ngemil’. Sebisa mungkin kurangi gula dan lemak berlebih ya. Hindari pula makanan ringan dan instan yang kerap mengandung banyak natrium penyebab hipertensi.

Rutin berolahraga

Olahraga mungkin identik dengan upaya menurunkan berat badan. Namun nyatanya, tidak hanya manfaat itu yang bisa kita peroleh. Dengan lemak yang berkurang, risiko beberapa penyakit seperti diabetes juga otomatis menurun.

Untuk wanita, bahkan olahraga bisa membantu tingkatkan kesuburan organ reproduksi. Selain itu, olahraga secara teratur pun dapat membuat tubuh kita menyerap sejumlah besar asam amino yang membantu optimalkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Jangan bayangkan lelahnya, ingat saja manfaat-manfaatnya untuk kesehatan.

(Baca juga: Berbagai Resolusi Keuangan untuk Anda di Tahun Baru)

Hindari lembur terlalu sering

Bekerja memang penting, tapi juga harus ingat waktu. Setiap perusahaan sudah menentukan waktu kerja untuk karyawannya, yakni 8 jam. Jika lebih dari itu mungkin ada yang memberi fee tambahan, tapi kesehatan tentu lebih mahal harganya.

Pekerja yang melakukan lembur selama 3 jam atau lebih setiap harinya berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Setidaknya, buatlah semacam rencana kerja harian atau mingguan untuk menghindari keterlambatan penyelesaian kerja. Lakukan lembur dengan syarat sebatas untuk mengejar ketertinggalan.

Berpikir positif setiap hari

Seringkali, orang hanya fokus kepada olahraga dan mengatur pola makan demi kesehatan tubuh. Memang kedua hal itu benar, tapi jangan lupa juga untuk mengelola stres dengan baik. Stres merupakan salah satu akar penyebab berbagai penyakit yang dialami manusia, baik secara fisik maupun psikologis.

Cara memperbaikinya tak lain dengan terus berpikir positif. Menurut penelitian di University of Kentucky, selalu berpikir positif dalam menjalani hari-hari, membuat sistem imun yang tumbuh cenderung kuat.

(Baca juga: Ini 5 Resolusi di 2019 yang Harus Anda Lakukan!)

Traveling minimal dua kali setahun

Luangkan waktu libur Anda untuk traveling paling tidak dua kali dalam setahun. Apa hubungannya dengan kesehatan? Traveling merupakan salah satu kegiatan yang dinilai mampu memberikan efek relaksasi yang menyegarkan.

Saat traveling, kita akan menjumpai udara segar, pepohonan rindang, gemericik air, ombak pantai, hingga indahnya sunset. Semua suasana baru tersebut tidak menutup kemungkinan bisa memberikan ketenangan tersendiri.

Nah, di bulan Februari tahun ini banyak ‘tanggal kejepit’ yang bisa dimanfaatkan untuk jalan-jalan. Tak perlu memaksakan diri ke luar negeri, beberapa tempat wisata di Indonesia juga tidak kalah menarik.

“Waktu dan kesehatan adalah dua aset berharga yang tidak kita kenali dan hargai sampai mereka telah habis”, begitu kata pepatah. Maka itu, prioritaskan kesehatan layaknya aset hidup. Bila kurang menjaga kesehatan tubuh, bukan tidak mungkin di tahun-tahun berikutnya kualitas hidup menurun akibat sakit tertentu.