Rencana Finansial Terbaik Bagi Generasi 90-an yang Mau Kuliah S2

kuliah bisnis - CekAja.com

Ingin melanjutkan kuliah ke jenjang S2 tapi masih bingung karena biaya pendidikan yang dirasa terlalu mahal? Mulai dari biaya semester, biaya uang masuk, bahkan biaya pendaftaran sekalipun. Sebenarnya biaya tidak jadi masalah, selama kamu memang memiliki niat yang mantap untuk mengenyam pendidikan S2.

Dengan rencana finansial yang kokoh dan tertata rapih, kamu bisa merasakan bagaimana perbedaannya bangku kuliah S2 dengan S1. Tidak hanya itu, ilmu dan gelar yang kamu dapat nantinya juga akan memiliki pengaruh positif yang sangat besar terhadap karir kamu di masa depan.

Untuk itu, bagi kamu yang memiliki masalah pembiayaan untuk kuliah S2 kamu bisa mengatasinya dengan rencana finansial berikut ini;

Hitung total biaya pendidikan

Biasanya, saat kamu ingin mendaftarkan diri di perguruan tinggi untuk program pascasarjana atau S2 kamu akan membayar biaya pendaftaran sekitar 500 ribu rupiah. Lalu, setelah kamu lulus tes dan diterima untuk melanjutkan studi kamu di jenjang S2 ada beberapa perguruan tinggi yang memiliki kebijakan harus membayar uang masuk, besarannya relatif tetapi berkisar antara 15-30 juta rupiah.

Seteleh membayar uang masuk tersebut, masih ada biaya per semester yang tentunya berbeda-beda di setiap perguruan tinggi bahkan jurusan sekalipun. Biayanya berkisar 5-30 juta rupiah tergantung jurusan apa yang kamu pilih dan jalur apa yang kamu tempuh.

Untuk itu kita asumsikan bahwa total biaya sebagai berikut;

  • Biaya pendaftaran Rp 500.000
  • Biaya masuk atau uang pangkal Rp 20.000.000
  • Biaya per semester Rp 20.000.000 (Kuliah 4 semester)

Total kamu memerlukan uang sebanyak 100,5 juta rupiah apabila kamu ingin melanjutkan studi S2.

(Baca juga: Berapa Uang Tabungan yang Perlu Dipersiapkan Untuk Biaya Masuk Kuliah Anak di Masa Depan?)

cekaja-daftar-kartu-kredit-belanja-online-harbolnas-CekAja.com

Kamu harus bekerja

Dengan asumsi kamu tidak mendapatkan beasiswa, maka kamu harus membayar uang tersebut secara penuh. Maka yang harus kamu lakukan adalah bekerja dengan pendapatan minimal 6 juta rupiah. Pendapatan minimal ini bukan hal yang sulit kamu dapatkan mengingat kamu memiliki gelar S1 yang biasanya saat bekerja nanti kamu tidak lagi berada dalam level staff biasa.

Sisihkan 40 persen gaji untuk biaya masuk dan pendaftaran

Kamu harus menyisihkan 40 persen dari gaji bulanan kamu yang senilai 6 juta rupiah tersebut. Jadi, dalam setiap bulan kamu dapat memiliki uang sebesar 2,4 juta rupiah. Setelah dalam waktu satu tahun kamu menabung maka kamu bisa memiliki uang tabungan pendidikan sebesar 26,8 juta rupiah.

Uang tersebut bisa kamu pakai untuk biaya pendaftaran dan uang pangkal yang jika ditotal sebesar 20,5 juta rupiah dan kamu masih memiliki uang sisa sebesar 6,3 juta rupiah yang bisa digunakan untuk menambah uang semester kamu nanti.

Jangan lupa bayar uang semester dan cari penghasilan tambahan

Belum selesai sampai disini, kamu tetap harus menabung setidaknya 60 persen dari gaji kamu atau sekitar 3,2 juta rupiah dalam satu bulan. Sehingga konsumsi kamu setiap bulannya hanya sekitar 2,8 juta rupiah. Dalam satu semester atau enam bulan kamu akan memiliki uang sebesar 19,2 juta rupiah, kekurangan 800 ribu rupiah tersebut bisa kamu ambil dari biaya 6,3 juta rupiah yang tersisa dari uang pendaftaran dan biaya masuk sebelumnya.

Berhubung kamu hanya memiliki jatah konsumsi bulanan sebesar 2,8 juta rupiah ada baiknya kamu mencari penghasilan tambahan yang sekiranya memiliki pendapatan sebesar 1,5 juta rupiah.

Jadi, total kamu memiliki dana konsumsi sebesar 4,3 juta rupiah setiap bulan dan uang tabungan pendidikan sebesar 3,2 juta rupiah.

(Baca juga: Strategi Generasi 90-an yang Mau Beli Apartemen Sendiri)