Tipe Orang yang Bakal Selamanya jadi Karyawan Meski Penghasilan Pas-pasan

Tipe Orang yang Bakal Selamanya jadi Karyawan

Bertahun-tahun kerja tapi gaji masih jauh dari cukup? Boro-boro membeli rumah impian, untuk kebutuhan sehari-hari saja mepet.

Karena itu, kamu pun punya keinginan untuk membangun bisnis dan meningkatkan penghasilan. Namun, seiring berjalannya waktu kamu belum juga mewujudkan hal tersebut? Jangan-jangan, kamu adalah tipe orang yang selamanya akan jadi karyawan dan tidak pernah menjadi bos karena berbisnis. Berikut ini alasannya.

Takut gagal

Bayangan akan kegagalan selalu menghantuimu. Kamu takut karena harus berhadapan dengan segala sesuatu yang tidak pasti, seperti penghasilan yang tidak pasti atau  kesuksesan yang tidak pasti.

Kamu membayangkan tabunganmu yang kamu jadikan modal bisa ludes dalam sekejap karena bisnismu mengalami kegagalan. Kamu melihat banyak orang lain yang mengalami kegagalan dalam bisnis lalu harus menanggung kerugian dalam jumlah yang tidak sedikit.

Padahal, kegagalan adalah hal yang wajar selama menjalani kehidupan. Jika kamu ingat pepatah klasik, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Lebih baik kamu memikirkan cara bagaimana agar meminimalisir kegagalan, misalnya dengan memisahkan keuangan pribadi dan bisnis serta membuat laporan keuangan yang serius.

Agar kamu lebih semangat, coba lirik pengalaman hidup Jon Oringer yang menjadi kaya raya berkat Shutterstock, website yang menjual foto berkualitas. Sebelumnya dia pernah 10 kali membangun perusahaan tetapi gagal.

(Baca juga: Fresh Graduate, Ini Tip Jitu Dapatkan Pekerjaan Lebih Cepat)

Selalu berpikir harus punya modal

Kamu selalu berpikir bahwa kamu harus menabung terlebih dahulu untuk memulai bisnis. Kamu sudah mencobanya dan rasanya sulit sekali mengumpulkan uang hingga mencapai jumlah yang sesuai. Sebenarnya, kamu tak perlu menjadikan modal sebagai alasan untuk tidak memulai bisnis.

Banyak sekali lembaga keuangan yang bisa menolongmu menyediakan modal sesuai kebutuhanmu. Ada berbagai jenis kredit yang mereka salurkan dan bisa kamu gunakan untuk keperluan modal usaha, misalnya Kredit Tanpa Agunan (KTA), kredit dengan agunan, ataupun Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Asal kamu tahu, Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono yang merupakan pendiri Blue Bird memulai usaha dengan modal yang terbilang minim. Dia mulai menjalani bisnis taksi dengan modal dua mobil sedan bekas setelah suaminya meninggal.

Saat akan membesarkan usaha dia terkendala masalah modal. Namun akhirnya dia mendapatkan pinjaman dari bank. Lihatlah hasilnya sekarang, kamu yang tinggal di kota besar pasti sudah sangat akrab dengan taksi Blue Bird bukan?

Bingung bisnis apa

Hingga sekarang, kamu belum tahu bisnis apa yang harus kamu jalani. Banyak ide yang muncul di kepalamu tetapi selalu saja ada hal yang membuatmu merasa kurang mantap itu menjalani bisnis tersebut. Pantas saja kalau sampai saat ini kamu belum mulai merintis usaha.

Bergaul dengan orang yang salah

Kamu bergaul dengan orang-orang yang selalu berpikiran negatif. Mereka bahkan kerap menertawakan dan menyepelakan impianmu. Mereka juga mengatakan padamu bahwa berbisnis itu besar risikonya. Karena mereka, kamu selalu ragu dan takut untuk memulai.

Sebaiknya, kamu mulai bergaul dengan orang-orang yang bisa membuatmu lebih termotivasi mencapai mimpimu menjadi pebisnis sukses. Alangkah lebih baik jika kamu bisa belajar langsung dengan pebisnis yang sudah sukses.

Terlalu banyak mikir

Memang kamu juga tak boleh sembarangan dalam memulai bisnis, tetapi terlalu banyak berpikir juga membuat langkahmu senantiasa tertunda. Karena terlalu lama berpikir tentang risiko yang akan kamu hadapi, modal yang kurang, ataupun jenis bisnis apa yang harus kamu jalani malah membuatmu tak melakukan apa-apa.

Kamu akan tersadar telah membuang waktu ketika orang lain diam-diam sudah memulai bisnis bisa sukses, sementara kamu masih begitu-begitu saja.

Betah di zona nyaman

Pekerjaanmu saat ini sudah membuatmu nyaman, gaji pokok yang lumayan ditambah tunjangan-tunjangan yang memadai membuat hidupmu berkecukupan. Rasanya kamu rela seluruh masa produktifmu kamu habiskan di perusahaan tempatmu bekerja sekarang. Jadi, untuk apa berbisnis?

Itu tandanya kamu terkurung dalam zona nyaman. Ya, berbisnis memang punya risiko, tetapi dengan berbisnis kamu berpotensi meraih penghasilan lebih besar dari gajimu sekarang, memiliki rumah yang lebih layak, dan bisa membahagiakan keluargamu dengan cara yang lebih istimewa.

(Baca juga: Ide Usaha Jajanan Anak Sekolah yang Beromzet Jutaan Rupiah)

Selalu menunggu waktu yang tepat

Kamu yang mahasiswa merasa masih terlalu muda untuk mulai langkah serius di dunia bisnis. Sementara yang berusia 40 tahun-50 tahunan, kamu juga mungkin merasa sudah terlalu tua. Padahal, usia bukanlah halangan untuk memulai bisnis.

Di usia tuapun tidak menutup kemungkinan bagi seseorang untuk mulai berbisnis dan sukses. Ray Kroc misalnya, pernah menjalani berbagai pekerjaan sebelum sukses dengan McDonald. Di usia ke-52, dia bertemu dengan Maurice dan Richard McDonald yang memiliki bisnis restoran di California. Kroc membujuk McDonald untuk mengizinkannya menjalankan bisnis waralaba dari restoran tersebut. Kroc lalu membeli perusahaan dari keluarga McDonald senilai US$ 2,7 juta.

Sementara Sebastian Martinez menjadi seorang pengusaha saat masih anak-anak. Dia mendirikan perusahaan kaus kaki bernama Are You Kidding yang bekerja sama dengan organisasi sosial.