Cara Diversifikasi Aset Investasi untuk Kurangi Risiko Kerugian

Memiliki tujuan untuk meminimalisir risiko, cara diversifikasi aset berupa saham atau lainnya, penting untuk diketahui oleh para investor, terutama para pemula.

Cara Diversifikasi Aset Investasi untuk Kurangi Risiko Kerugian

Hal tersebut juga dilakukan untuk meminimalisir risiko kerugian besar dari satu portofolio aset investasi. Maka dari itu, penting juga bagi para investor untuk memilih aset untuk diversifikasi.

Dalam memilih aset, kamu perlu ketelitian, dan jangan lupa juga untuk sesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor.

Tapi sebentar, diversifikasi aset atau investasi itu apa sih?

Diversifikasi Bisa Minimalisir Kerugian Investasi?

Sederhananya, diversifikasi merupakan keberagaman investasi. Jadi, jika kamu punya uang atau modal, jangan ditaruh pada satu instrumen investasi. Bila perlu sebar, agar kamu bisa meminimalisir risiko yang terjadi dari investasi yang kamu miliki.

Kalau kamu hanya memiliki aset di satu wadah investasi, lalu tiba-tiba terjadi kerugian, maka semua aset kamu di investasi tersebut akan berkurang nilainya.

Sehingga, portofolio investasi kamu akan jelek atau merah. Maka dari itu, diversifikasikan aset di banyak instrumen investasi.

Bahkan, Nico Laurens selaku Head Of Research Panin Sekuritas juga mengatakan bahwa, sebenarnya tidak ada desain diversifikasi yang baku.

Di mana semua keputusan kembali pada masing-masing investor, karena biasanya para investor sudah memiliki pattern investasinya, sesuai dengan gaya investasi masing-masing.

Nah, agar informasi terkait cara diversifikasi aset bisa lebih dipahami, yuk intip penjelasan lengkap di bawah ini!

Apa itu Diversifikasi Investasi?

Seperti yang sudah dibahas sedikit di atas, bahwa diversifikasi adalah istilah yang tidak asing bagi para investor, yakni keberagaman investasi. Di mana istilah ini bisa diungkapkan dengan kalimat “jangan meletakkan seluruh telur dalam satu keranjang.”

Dari kalimat tersebut memiliki maksud atau artinya, jika kamu ingin melakukan investasi, maka janganlah berinvestasi pada satu instrumen saja, misalnya hanya emas saja. Tapi investasikan aset kamu ke banyak instrumen investasi seperti saham, reksadana, obligasi, dan lainnya.

Tidak hanya itu, dengan mendiversifikasi aset, investor bisa menciptakan sebuah portofolio yang beragam. Tujuannya yakni demi menghindari kerugian yang berasal dari satu instrumen investasi.

(Baca Juga: Jenis Investasi Untuk Pemula, Mulai dari Rp10 Ribu Aja!)

Cara Diversifikasi Aset

Nah, bagi kamu yang belum awam di dunia investasi khususnya saham, bisa intip cara diversifikasi aset, agar ketika investasi menunjukkan tanda-tanda kerugian, kamu bisa lebih tenang, karena yang berkemungkinan merugi hanya di satu aset saja.

1. Pahami Risk Tolerance

Pahami Risk Tolerance - Cara Diversifikasi Aset

Cara diversifikasi aset yang pertama kenali risk tolerance, apa itu? Hal ini lebih kepada mindset seorang investor yang salah. Di mana kamu hanya memikirkan keuntungannya saja, tanpa menakar risikonya.

Berinvestasi bukan berarti akan mendapatkan untung, karena risiko kerugian pasti akan terjadi. Terlebih, jika kamu belum paham akan jenis investasi yang akan kamu pilih.

Jadi, kenali dulu seberapa besar tingkat risk tolerance diri sendiri atau kemampuan diri dalam menghadapi risiko, yang tiba-tiba terhadap sesuatu investasi.

Contoh, ketika kamu sudah membeli saham dalam jumlah yang cukup besar, pastikan kamu siap ketika tren saham tersebut malah anjlok dalam waktu yang lama.

Jika kamu melihat momen penurunan harga saham tersebut, investor pemula mungkin akan langsung panik, dan tidak tahu tindakan apa yang harus dilakukan.

Nah, dengan memiliki risk tolerance meski kamu pemula, maka dari awal investor tidak akan gegabah dalam bertindak, bahkan ketika membeli saham. Apalagi ketika terjadi risiko investasi yang kurang menyenangkan.

2. Tentukan Jenis Investasi yang tepat Sesuai Kondisi Finansial

Tentukan Jenis Investasi yang tepat Sesuai Kondisi Finansial - Cara Diversifikasi Aset

Seperti yang diketahui, bahwa ada banyak instrumen investasi, yang bisa dipilih. Nah, ketika kamu sudah tahu pilihannya, kamu bisa menerapkan diversifikasi aset, akan kemana saja dana milikmu akan diinvestasikan.

Namun, jangan lupa untuk memilih jenis investasi yang tepat, sesuai dengan kondisi kondisi serta kebutuhan. Selain itu, masih ada hubungannya juga dengan cara diversifikasi aset di poin pertama.

Di mana kamu ambil atau pilih jenis investasi yang sesuai dengan tingkat risk tolerance yang dimiliki.

Contohnya, sebagai pemula pasti ingin investasi yang tidak memiliki risiko besar. Nah, investasi saham dinilai memiliki dividen atau keuntungan dari perusahaan saham, yang cukup besar. Tapi, dibalik itu resikonya juga tinggi.

Jadi, jika kamu pilih saham, apakah siap dalam menghadapi resikonya? Nah, kalau tidak mau atau belum siap, terlebih takut rugi karena kondisi finansial juga pas-pasan, lebih baik pilih investasi risiko rendah seperti emas.

3. Pastikan Kamu Memiliki Tujuan dalam Berinvestasi

Pastikan Kamu Memiliki Tujuan dalam Berinvestasi - Cara Diversifikasi Aset

Tujuan kamu investasi untuk apa sih? Biar gaul? Biar dibilang orang kaya atau pintar? Atau cuma mau ikut-ikutan tren?

Pastikan tujuan kamu dalam berinvestasi harus jelas ya! Jadi jangan asal ikut-ikutan orang, padahal kamu belum memiliki modal, mental, dan pengetahuan yang cukup, terhadap investasi yang akan kamu jalankan.

Investasi sendiri itu ada yang jangka panjang dan jangka pendek. Nah, kalau tujuannya untuk mengembangkan uang, maka investasi jangka panjang adalah pilihan tepat.

Tapi, jika tujuannya hanya untuk mendapatkan keuntungan sedikit-sedikit dan harus banyak atur strategi, kamu bisa pilih investasi jangka pendek.

Contoh jenis investasi jangka panjang bisa pilih saham dan emas. Sedangkan investasi jangka pendek misalnya deposito atau obligasi.

4. Diversifikasi Produk

Diversifikasi Produk - Cara Diversifikasi Aset

Cara diversifikasi aset yang terakhir adalah dengan menanamkan dana pada produk yang berbeda, meskipun jenis investasinya sama.

Contohnya, emas atau logam mulia adalah sebuah instrumen investasi jangka panjang, di mana memiliki banyak merek dari perusahaan yang berbeda. Ada emas merek ANTAM, UBS, Galeri24 dan lainnya.

Setiap merek emas memiliki harga yang berbeda-beda, dan di sini kamu bisa coba beli emas dengan merek yang berbeda, agar kamu bisa melihat peluang keuntungan yang diberikan dari masing-masing merek.

Tidak hanya emas, ada juga saham, di mana kamu bisa membeli saham tidak hanya dari satu perusahaan atau sektor bisnis saja. Misalnya, seperti kamu bisa membeli saham BBCA (sektor perbankan), GOTO (sektor transportasi), BUMI (sektor tambang batubara) dan lainnya. 

Sehingga, ketika harga saham satu perusahaan sedang menurun, kamu sebagai investor masih bisa memiliki peluang keuntungan dari saham lainnya.