10 Hal yang Harus Dilakukan Kalau Tidak Ingin Bisnis Rugi Mendadak
2 menit membaca
Rugi dan untung merupakan dua kata yang terus hadir dalam dunia bisnis. Tetapi tentu saja setiap pebisnis ingin menghindari kata rugi sebisa mungkin, apalagi jika kerugian dialami secara mendadak dan besar-besaran yang bahkan bisa bikin bangkrut.
Untuk menghindari rugi mendadak saat menjalani bisnis, ada beberapa hal yang bisa dilakukan kok! Berikut ini 10 strateginya:
Asuransikan semua aset
Hal pertama yang harus dilakukan kalau ingin terhindar dari kerugian mendadak saat berbisnis adalah mengasuransikan semua aset.
Terutama aset properti dan kendaraan, kedua hal tersebut wajib diasuransikan kalau tidak ingin rugi besar ketika bencana mengampiri bisnismu seperti kebakaran atau kecelakaan di jalan.
Harus punya dana darurat untuk bisnis
Namanya juga bisnis, pasti ada fase dimana bisnis mengalami kerugian. Tetapi bukan berarti harus terpuruk dan akhirnya gulung tikar.
Oleh karena itu, sebagai pebisnis kita harus pintar-pintar menyiasati kerugian. Sisihkan sejumlah uang setiap bulannya dari keuntungan untuk dana darurat bisnis. Karena kalau mengalami kerugian tak terduga, dana darurat bisa jadi penyelamat suatu saat nanti.
Gunakan sistem keuangan online
Sistem keuangan online akan membantu bisnis tetap berada di jalur yang benar. Karena, sistem keuangan yang tersimpan di “awan” akan lebih transparan dan mudah untuk diakses secara rutin. Pebisnis pun dapat meminimalisir kesalahan atau bahkan mencegah kecurangan yang mungkin saja dilakukan karyawan.
Pakai kartu kredit bisnis
Membeli peralatan atau perlengkapan bisnis lewat uang tunai lebih berisiko dibandingkan menggunakan kartu kredit. Karena dengan kartu kredit semuanya dapat tercatat dengan baik dan bisa dimonitor langsung lewat catatan tersebut.
Sementara jika menggunakan uang tunai kerap kali kurang mendetil. Salah satu kartu kredit bisnis terbaik yang ada saat ini adalah kartu kredit Danamon Amex. Dengan kartu kredit ini pebisnis bisa mendapatkan berbagai keuntungan.
Pisahkan aset pribadi dan bisnis
Salah satu cara agar bisnis tidak merugi secara mendadak adalah memisahkan aset pribadi dan aset bisnis. Jangan menyatukan keduanya karena bisa-bisa kebiasaan buruk saat menggunakan uang untuk kebutuhan pribadi dapat menghancurkan keuangan dari bisnis yang dijalankan.
Ikuti prosedur yang telah ditetapkan pemerintah
Jika ingin berbisnis, maka lakukanlah sesuai prosedur yang telah ditetapkan pemerintah. Terutama jika skala bisnis yang dimiliki terbilang cukup besar.
Jangan lakukan penyelewengan atau berbuat curang saat berhadapan dengan aturan dan birokrasi pemerintah. Bisa-bisa tindakan tersebut menyeret bisnis ke jalur hukum dan menimbulkan kerugian besar.
Jangan telat bayar pajak
Sudah tentu, membayar pajak adalah kewajiban. Bayarlah pajak tepat pada waktunya dan sesuai dengan nilai yang seharusnya dibayarkan.
Jangan sekali-kali telat bayar pajak apalagi berbuat curang karena pebisnis berisiko terkena denda besar yang mengakibatkan rugi mendadak.
Siap berkreasi dan berinovasi setiap saat
Dalam berbisnis, kreativitas dan inovasi adalah hal yang sangat penting. Karena produk yang ditawarkan harus mengikuti permintaan pasar. Oleh karena itu, bisnis yang dijalankan harus siap berevolusi dan mengikuti perkembangan zaman.
Jangan sampai karena tidak bisa mengikuti perkembangan zaman, bisnis yang telah lama dibangun harus rugi atau bahkan bangkrut mendadak.
Berikan yang terbaik kepada pelanggan!
Pelanggan adalah raja, ungkapan tersebut memang benar adanya. Untuk itu, kamu harus selalu memberikan produk dan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Tekankan kepada setiap karyawan untuk selalu bersikap profesional.
Satu tindakan bodoh yang dilakukan kepada pelanggan, bisa membuat bisnis mengalami kerugian besar. Lihat saja peristiwa kru United Airlines yang menyeret penumpang di dalam pesawat. Tak lama setelah kejadian itu, saham maskapai penerbangan asal Amerika Serikat tersebut langsung terjun bebas.
Selalu siap dengan rencana cadangan
Memang agak sedikit klise, tetapi pebisnis harus mempersiapkan plan b, plan c, plan d, bahkan plan z. Semua ini untuk mengantisipasi keadaan yang tidak sesuai dengan prediksi sebelumnya. Jadi, buatlah rencana cadangan yang adaptif sebaik mungkin!